Equity World Medan - Penerapan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) disebut akan memudahkan transaksi non tunai di Indonesia. Sebab seluruh kanal sistem pembayaran di dalam akan terkoneksi dan menciptakan kemudahan serta efisiensi transaksi.
Sebelumnya, masyarakat masih disulitkan jika ingin bertransaksi dengan kartu ATM atau debit bank A di mesin EDC bank B. Karena memang beberapa sistem bank belum saling terkoneksi. Selain itu biaya yang dikenakan jika transaksi lintas bank juga cukup besar. Bank Indonesia (BI) menyebut GPN ini bisa menekan biaya administrasi bulanan di bank, biaya transfer hingga biaya cek saldo. Ini karena seluruh sistem pembayaran sudah terkoneksi dan menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh penyelenggara bisa lebih mudah. Sekedar contoh, saat ini penarikan tunai ATM Mandiri dengan bank lain menggunakan jaringan ATM bersama dikenakan biaya Rp 7.500, cek saldo Rp 4.000 kemudian biaya transfer online Rp 6.500. Jika terkoneksi maka sistem akan lebih mudah dan bisa lebih efisien. Kepala Departemen Elektronifikasi dan GPN Bank Indonesia (BI) Pungky P Wibowo mengatakan dengan diterapkannya GPN pada kartu debit perbankan nasional, membuat masyarakat bertransaksi lebih murah dengan non tunai. Sebelum ada GPN, setiap transaksi yang dilakukan masyarakat menggunakan kartu debit di mesin EDC dikenakan biaya merchant discount rate (MDR) hingga 3% dari nilai transaksi secara off us. Kini, bagi perbankan yang sudah menggunakan logo GPN, biaya MDR menjadi 1%. "Merchant discount rate, dalam ketentuan kita itu disebutkan kalau sebelumnya kita kena 2,6-3% biaya per transaksi sekarang menjadi 1% sesuai dengan ketentuan. Kita berusaha menjaga itu, supaya masyarakat tertarik untuk melakukan transaksi secara non tunai," kata Pungky. Biaya investasi perbankan dalam menyediakan infrastruktur seperti mesin ATM dan mesin EDC juga menjadi lebih sedikit. Pasalnya antar bank yang sudah menggunakan logo GPN pada kartu debitnya bisa menggunakan ATM dan mesin EDC sesama bank berlogo GPN. Dengan demikian, perbankan bisa fokus mengembangkan infrastruktur di wilayah-wilayah yang masih keterbatasan dalam mengakses sistem keuangan. "Jadi antara seluruh penyelenggara sistem pembayaran itu akan terkoneksi secara sistematis berdasarkan platform yang sama, sehingga masyarakat bisa menggunakannya di mana saja melalui seluruh panel pembayaran secara efisien, efektif dan harga yang lebih terjangkau," jelasnya. Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan Equity World Medan - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sempat naik tinggi pada Kamis (12/7) kemarin ke level Rp 14.435. Pagi ini, dolar AS kembali turun ke angka Rp 14.355.
Demikian dikutip detikFinance dari Reuters, Jumat (13/7/2018). Nilai tukar rupiah hari ini bergerak di level Rp 14.355 hingga Rp 14.360. Sebelumnya, presiden direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menjelaskan tekanan terhadap nilai tukar terjadi karena faktor eksternal. "Kalau hari ini (penguatan dolar) karena pengaruh global. Karena Yen juga melemah," kata Jahja saat dihubungi, Kamis (12/7). Menurut Jahja setiap kenaikan Fed Fund Rate 0,25% jika diimbangi bunga acuan BI 0,25% tidak akan cocok. BI harus menaikkan lebih tinggi dari bank sentral AS Baca juga: BI Sebut Pelemahan Rupiah Pangkas Margin Keuntungan Perusahaan Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan ada untung dan rugi dari kondisi nilai tukar tersebut. Keuntungannya, kata Piter, hal itu akan dirasakan oleh para pelaku ekspor. "Secara teori pelemahan rupiah akan meningkatkan daya saing produk ekspor karena harga menjadi lebih murah," katanya. Sedangkan kerugiannya akan dirasakan oleh para pelaku industri yang yang masih mengandalkan bahan baku dari luar negeri. Sebab, biaya produksinya akan bertambah. "Sementara untuk produk manufaktur komponen impornya tinggi. Dengan kondisi seperti ini pelemahan rupiah lebih banyak mudaratnya bagi Indonesia," tambahnya. Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan Equity World Medan - Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,25%. Ini dilakukan untuk menjaga nilai tukar rupiah dari tekanan eksternal. Setelahnya, perbankan akan merespon kenaikan bunga acuan dengan menaikan bunga deposito kemudian bunga kredit.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyebutkan akan segera menyesuaikan tingkat bunga kredit. Sebelumnya perseroan sudah menaikkan bunga deposito sekitar 100 basis poin (bps). "Agustus hampir pasti bunga pinjaman harus naik, karena bunga deposito kami sudah naik empat kali sudah 100 basis poin naiknya," kata Jahja, Rabu (11/7/2018). Dia menjelaskan meskipun ada kenaikan bunga kredit, namun tidak untuk seluruh segmen kredit. Misalnya untuk bunga kredit pemilikan rumah (KPR) saat ini sudah sangat rendah 5,88% dan tidak mungkin dinaikkan. Kredit kendaraan bermotor (KKB) di kisaran 3,17% dan 3,2% untuk bunga tetap. Saat ini bunga efektif berada di kisaran 6,5% hingga 7% dan kemungkinan bunga ini akan disesuaikan. "Variasi kenaikannya bisa 0,25% - 0,5% itu tergantung. Saya mesti lihat angka-angka dulu. Kami juga mau tahan dan jangan buru-buru bunga kredit naik, tapi kalau mengganggu profitabilitas ya terpaksa," jelas dia. Jahja menjelaskan, Bank sentral berpotensi untuk meningkatkan suku bunga acuannya lagi di kisaran 50 bps hingga 100 bps. Ini karena bunga bank sentral AS atau The Federal Reserve masih akan naik. Menurut Jahja setiap kenaikan Fed Fund Rate 0,25% jika diimbangi bunga acuan BI 0,25% tidak akan cocok. BI harus menaikkan lebih tinggi dari bank sentral AS. "Jadi kalau Amerika menaikkan FFR lagi 25 bps di September, terus Desember 25 bps lagi kalau Indonesia tidak naik (bunga) ya susah," ujarnya. Kenaikan bunga juga dilakukan untuk menenangkan kurs rupiah dan menjaga keseimbangan. Menurut dia, kenaikan bunga acuan adalah pilihan. Jika bunga tak naik maka kurs akan tertekan, kalau bunga kan tidak semua orang memiliki kredit. Dia menambahkan, jika kurs yang terganggu maka akan mempengaruhi harga minyak, ongkos produksi, bahan baku dan dampaknya merata. "Dampaknya ini lebih bahaya daripada hanya naik bunga. Memang konsekuensinya kalau bunga naik, permintaan pasti turun," jelas dia. Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan Equity World Medan - Pada perdagangan hari Selasa (10/07), IHSG berhasil ditutup menguat 1,28% ke level 5.881,76. Sembilan dari sepuluh indeks sektoral berakhir dalam zona hijau, dimana sektor Industri Dasar dan Properti memimpin penguatan masing-masing sebesar 3,09% dan 2,27%. Adapun saham yang menjadi penggerak indeks di antaranya: SMGR, TKIM, HMSP, BBRI, BBNI.
Penguatan indeks terjadi dikarenakan optimisme pelaku pasar menantikan rilisnya data Retail sales dan Motorbike sales yang akan rilis pada 11 Juli, di mana pelaku pasar mengharapkan kedua data tersebut dapat tumbuh lebih baik seiring rilisnya data indeks kepercayaan konsumen yang juga lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (Netbuy) sebesar Rp 133 miliar. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0.26% ke level Rp 14.367. Sementara itu, indeks utama bursa AS kompak ditutup dalam teritori positif pada perdagangan kemarin (10/07). Indeks Dow Jones berakhir menguat sebesar 0.58% ke level 24.919, S&P terangkat sebesar 0.35% ke level 2793 dan Nasdaq kembali naik sebesar 0.04% ke level 7759. Penguatan indeks terjadi seiring dengan optimisme pelaku pasar atas pertumbuhan ekonomi global yang dirasa mampu menahan ketegangan perang dagang antara AS dan China. Adapun pada kuartal kedua tahun ini, laporan pendapatan bagi perusahaan AS hampir di semua sektor diperkirakan mampu memberikan pertumbuhan lebih dari 20% hal ini terdorong dari adanya pemotongan pajak. IHSG ditutup menguat sebesar 1.28% ke level 5,881. IHSG menguji resistance dynamic pada moving everage, Indikator MACD line golden cross dan Stochastic bergerak bullish sedangkan volume turun. IHSG diperkirakan bergerak menguat terbatas dengan pergerakan di kisaran 5,746 - 5,947. Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan Equity World Medan - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebanyak Rp 8,72 triliun selama semester-I 2018. Menurut Pejabat Eksekutif Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandar realisasi KUR tersebut pada dasarnya sudah setara dengan 56,8% dari target sebesar Rp 14,5 triliun.
"Realisasi sampai Juni Rp 8,72 triliun dari target Rp 14,5 triliun. Itu sudah 56,8%. Jadi biasanya kan 50% tapi ini sudah lebih dari 50%," kata Alexandra di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/7/2018). Alexandra memaparkan realisasi KUR untuk sektor produksi baru sebanyak 40,3%. Untuk itu Bank Mandiri akan mendorong hingga mencapai 50%. Salah satu caranya dengan melaksanakan program digitalisasi dan kewirausahaan pertanian di aplikasi logistik tani (logtan). "Dengan adanya logtan itu adalah potensi yang bisa kita berikan KUR. Dari sektor pertanian KUR baru sekitar 19%. Pertanian dan perkebunan sekitar 33%," paparnya. Sementara itu, program Logtan diharapkan mampu menekan non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah sebesar 1%. "Diharapkan adanya logtan ini NPL 1% itu bisa ditekan," tutupnya. Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan Equity World Medan - Saat ini penyaluran kredit tak hanya melalui bank atau lembaga keuangan non bank. Namun layanan financial technology (fintech) juga bisa menjadi penyalur kredit dengan cara yang lebih mudah dan cepat. Namun, yang namanya teknologi memang harus diikuti dengan aturan atau regulasi yang tepat. Salah-salah kecanggihan teknologi ini malah akan merusak citra layanan tersebut. Seperti beberapa waktu lalu, ada layanan sebuah fintech yang menyalurkan kredit secara online. Sementara penagihan dilakukan oleh debt collector yang menghubungi nomor kontak di handphone nasabah. Nah sebenarnya bagaimana aturan bisnis fintech ini? Berikut detikFinance kutip dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 77/POJK.01/2016 tentang layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi. Dalam pasal 1 nomor 3, layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam dalam mata uanag rupiah secara langsung melalui sistem elektronik menggunakan jaringan internet. Kemudian pada pasal 6 nomor 2 disebutkan batas maksimum total pemberian pinjaman dana sebagaimana dimaksud ayat 1 ditetapkan sebesar Rp 2miliar. Namun OJK dapat melakukan peninjauan kembali atas batas maksimum total pemberian pinjaman dana tersebut. Setiap penyelenggara diwajibkan untuk memuat nomor, tangal perjanjian, identitas pihak terkait, ketentuan mengenai hak dan kewajiban, jumlah pinjaman, suku bunga, nilai agunan, jangka waktu, objek jaminan jika ada, rincian biaya, ketentuan mengenai denda hingga mekanisme penyelamatan sengketan. Dalam aturan juga disebutkan, penyelenggara wajib menjaga kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan data pribadi, data transaksi dan data keuangan yang dikelolanya sejak data diperoleh hingga data dimusnahkan. Selain itu penyelenggara juga wajib menyediakan sistem pengamanan yang mencakup prosedur, sistem pencegahan dan penanggulangan terhadap ancaman dan serangan yang menimbulkan gangguan, kegagalan dan kerugian.. OJK juga menetapkan sanksi jika terjadi pelanggaran kewajiban dan larangan dalam aturan OJK ini. OJK berwenang mengenakan sanksi administrratif terhadap penyelenggara berupa peringatan tertulis, denda, pembatasan kegiatan usaha dan pencabutan izin. Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan |
Archives
July 2021
Categories |