Equity World Medan - Kinerja Bank BNI Syariah terus mengalami pertumbuhan positif. Di triwulan II tahun 2018, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk alias BNI ini mencatatkan laba bersih mencapai Rp 202,9 miliar atau naik 23% dibandingkan bulan Juni 2017 sebesar Rp 165,1 miliar.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, mengatakan kenaikan laba didapatkan dari ekspansi pembiayaan, peningkatan fee based, dan dana murah yang optimal. Menurutnya, cerminan pertumbuhan terlihat dari aset BNI Syariah pada triwulan II-2018 yang sudah mencapai Rp 37,7 triliun atau naik 22,9% dari periode yang sama di tahun lalu, atau lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 16,9%. "Kalau lihat ekuitas, DPK (dana pihak ketiga), dan laba, growth itu sangat signifikan. Ekuitas kita ada tambahan modal Rp 1 triliun, tapi itu tidak langsung masuk ke kredit pembiayaan. InsyaAllah akhir tahun kita bisa lampaui target yang kita tetapkan," jelas Firman di kantor pusat BNI Syariah, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018). Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 25,1 triliun atau naik 11,4% dengan kontribusi pertumbuhan pembiayaan pada segmen komersial 22%, kemudian diikuti Hasanah Card 14,5%, SME 12,3%, konsumer 7,8%, dan mikro 2,9%. Komposisi pembiayaan sampai dengan Juni 2018 terdiri dari segmen konsumer sebesar Rp 12,9 triliun (51,1%), diikuti segmen UKM sebesar Rp 5,5 triliun (22%), segmen komersial Rp 5,3 triliun (21%), segmen mikro Rp 995,5 miliar (4%), dan Hasanah Card Rp 387,5 miliar (1,5%). Dikatakannya, dalam menyalurkan pembiayaan, BNI Syariah terus menjaga kualitas pembiayaan. Pada bulan Juni 2018, rasio Non Performing Loan (NPL) tercatat sebesar 3,04%, atau di bawah rata-rata industri nasional yang mencapai 4,06%. Selain pembiayaan, DPK juga tumbuh positif yakni mencapai Rp 32,4 triliun atau naik 21,5%, dengan jumlah nasabah sebanyak 2,6 juta. Komposisi DPK tersebut didominasi oleh dana murah (giro dan tabungan) yang porsinya 52,8%. "Tabungan tahun lalu (pembukaan rekening) 20.000 account per bulan, sekarang per bulannya sudah 31.000 account, bayangkan saja itu pertumbuhannya sangat tinggi dari sisi account number. Mudah-mudahan bisa tembus 5 juta (nasabah)," ungkap Firman. Lanjut dia, pihaknya fokus menggenjot pembiayaan di sektor produktif. Salah satunya dengan menggenjot pertumbuhan kredit untuk segmen UMKM. "Kita coba arahkan pada kredit pembiayaan yang produktif, akan kita shifting dari yang sifatnya konsumtif menjadi (pembiayaan) produktif. Itu sudah ada di roadmap. Secara nature, bank syariah itu kan untuk konsumtif seperti rumah dan kendaraan. Kita dorong pembiayaan produktif ditingkatkan," pungkas Firman. Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
July 2021
Categories |