PT Equityworld Futures Medan-Harga emas agak sedikit tergelincir hari ini lantaran penguatan dolar AS. Namun kabar baiknya adalah harga emas sudah kembali ke level US$ 1.700/troy ons.
Kamis (23/4/2020) pada 09.50, harga emas dunia di pasar spot dibanderol di US$ 1.709/troy ons atau turun 0,25%. Maklum dolar AS juga lagi perkasa. Keperkasaan dolar AS tercermin dari penguatan indeks dolar yang terjadi sejak awal pekan ini. Terhitung sejak Jumat pekan lalu, indeks dolar telah menguat 0,66%. Indeks dolar mengukur seberapa perkasa dolar di hadapan enam mata uang lain. Harga emas juga dibanderol dalam dolar AS. Sehingga ketika dolar menguat jelas hal ini akan membuat harga emas yang sudah mahal menjadi semakin mahal dan berpotensi menekan permintaan. Namun emas memang bandel. Diseret turun malah balik menguat lagi. Harga emas seolah tak mau lengser dari level US$ 1.700/troy ons. Level psikologis US$ 1.700 sudah tertembus, tak menutup kemungkinan level US$ 1.800 juga bisa dicapai. Apalagi kondisinya juga mendukung. Popularitas emas naik. Kilau emas kian memesona lantaran banjir stimulus fiskal dan moneter global yang terjadi akhir-akhir ini untuk meredam dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19. Kabar teranyar menyebutkan bahwa anggota DPR AS siap untuk mengesahkan RUU paket stimulus terbaru untuk melawan pandemi senilai hampir US$ 500 miliar pada Kamis waktu setempat. Hal ini dibenarkan oleh ketua DPR AS yakni Nancy Pelocy sebagaimana diwartakan Reuters. "Ini adalah badai yang sempurna untuk emas...semua jadi membeli emas karena berbagai stimulus terus digelontorkan di berbagai negara," kata Michael Matousek seorang kepala trader di Global Investors AS, melansir Reuters. "Emas sedang berada di pasar yang bullish. Anda akan sulit menemukan sesuatu yang memiliki pergerakan seperti ini dan tren yang terjadi saat ini membuat orang-orang secara alami menjadi tertarik padanya [emas]" tambahnya Ya, kondisi memang mendukung, dengan bank sentral global, terutama The Fed yang juga jor-joran memberikan kelonggaran moneter membuat emas mendapatkan popularitasnya lagi. Saat ini suku bunga acuan di negara-negara maju sudah berada di level mendekati nol persen. Di sisi lain bank sentral juga sudah melakukan program pembeiian aset-aset keuangan atau yang lebih dikenal dengan quantitative easing. Dampak inflasi yang berpotensi terjadi akibat kebijakan bank sentral tersebut membuat investor cari perlindungan, emas lah pilihannya. Di sisi lain program QE bank sentral juga akan berdampak pada penurunan yield untuk instrumen investasi berbasis utang, sehingga emas menjadi lebih menarik di mata investor. Dengan kondisi yang mendukung ini Bank of America bahkan mengatakan harga emas bisa melesat ke level tertinggi dalam sejarah di US$ 3.000/troy ons Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
July 2021
Categories |