PT Equityworld Medan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (24/2/2020) kemarin ditutup anjlok 75 poin (-1,28%) ke 5.807. Memasuki perdagangan Selasa (25/2/2020), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali melemah. Rentang pergerakannya berpotensi pada level 5.725 hingga 5.825.
Secara teknikal, IHSG masih dibayangi pelemahan seiring terbentuknya pola lilin hitam (black candle) pada grafik candlestick. Penurunan juga diperkuat oleh posisi IHSG yang masih bergerak di bawah rata-rata harganya dalam 5 hari (Moving Average/MA-5). Secara momentum penurunan masih cukup terbuka, mengingat IHSG belum mencapai level jenuh jualnya (oversold) menurut indikator stochastic slow. Ada potensi IHSG akan menembus level 5.767 yang merupakan support kuat penahan penurunan setahun terakhir. Wall Street kembali tenggelam dengan aksi jual masif (sell off) karena investor khawatir akan perkembangan virus corona (Covid-19) di luar China yang berpotensi membuat ekonomi global melambat. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 1.031 poin atau -3,56% ke level 27.960, sementara indeks S&P 500 amblas 111 poin atau -3,35% ke level 3.225, dan Nasdaq kehilangan 50 poin atau -3,71% ke 9.221. "Ekonomi terbesar kedua di dunia (China) benar-benar ditutup. Orang-orang tidak sepenuhnya mengerti hal itu, "kata Larry Benedict, CEO The Opportunistic Trader, ia menambahkan koreksi 10% hingga 15% dalam saham mungkin akan mulai. Wabah virus corona menyebar dengan cepat setelah pertama kali dilaporkan di China. Negara-negara lain terutama Korea Selatan dan Italia melaporkan lonjakan jumlah kasus infeksi yang terkonfirmasi dalam beberapa hari terakhir. Korea Selatan meningkatkan kewaspadaan atas virus corona ke 'level tertinggi' selama akhir pekan, lonjakan jumlah orang terinfeksi hingga lebih dari 800 orang menjadikannya negara tersebut memiliki kasus terbanyak di luar Tiongkok. Sementara itu, di luar Asia, Italia telah menjadi negara dengan dampak terburuk sejauh ini, dengan lebih dari 130 kasus dilaporkan dan tiga kematian. Terlepas dari lonjakan kasus virus corona yang dilaporkan di Italia, Korea Selatan dan Iran, kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencoba menenangkan suasana, ia mengatakan "menggunakan kata 'Pandemi' sekarang tidak sesuai dengan fakta dan dapat menimbulkan ketakutan. "Kita harus fokus pada pertahanan sambil mempersiapkan kemungkinan pandemi," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di Jenewa, menambahkan bahwa dunia tidak menyaksikan penyebaran yang tidak terkendali atau kematian dalam skala besar. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2019 Loker EWF Medan
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
July 2021
Categories |