Equity world - Standard Chartered Bank (Stanchart) mengaku mempunyai beberapa opsi untuk kepemilikan sahamnya di perbankan Indonesia. Salah satu opsi ini adalah menggabungkan Standard Chartered Indonesia dengan Bank Permata.
Langkah ini, menurut Bill Winters, Chief Executive Officer Standard Chartered untuk memenuhi ketentuan aturan kepemilikan tunggal atau single presence policy (SPP). Sebagai informasi, saat ini kepemilikan Standard Chartered di industri perbankan Indonesia terbagi menjadi dua bank. Pertama adalah di Bank Permata sebesar 44,56%, kedua di bank asing Standard Chartered sebesar 100%. Bill Winters mengatakan ada beberapa opsi untuk memenuhi aturan SPP ini. Pertama adalah dengan menjual salah satu aset Standard Chartered kemudian dilakukan investasi di salah satu aset yang lain. Kedua adalah dengan melakukan akusisi Bank Permata dan kemudian menggabungkannya dengan aset Standard Chartered Indonesia. Namun Bill Winters memastikan bahwa Stanchart tidak akan menjual saham Bank Permata. “Kami sedang berkoordinasi dengan regulator OJK, yang menginginkan kami agar memenuhi aturan SPP,” ujar Bill Winters mengutip FT.com, Minggu (26/2). Pada akhir tahun lalu, baik Stanchart maupun Bank Permata mengalami kenaikan kredit bermasalah. Salah satu penyumbang kredit bermasalah Stanchart adalah dari debitur Samin Tan. Selain itu, Bank Permata pada akhir tahun lalu, juga mengalami kerugian hampir Rp 6,5 triliun. Hal ini salah satunya disebabkan karena tingginya pencadangan untuk mengantisipasi kredit bermasalah. Bill Winters memastikan walaupun pada tahun lalu kinerja dari dua entitas usaha Stanchart tidak terlalu bagus, namun kedepan bank memastikan tidak akan keluar dari Indonesia. Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan kuartal 4 2016, total aset Bank Permata adalah sebesar Rp 165,2 triliun. Sedangkan untuk aset bank asing Standard Chartered Indonesia berdasarkan laporan keuangan bulanan Desember 2016 adalah sebesar Rp 64,7 triliun. (sumber: kontan.co.id) Equity world
0 Comments
Equity world - Meski tak terlalu besar, arus modal asing masih tercatat masuk ke dalam negeri (capital inflow). Hal tersebut membuat nilai tukar rupiah selama Februari 2016 cenderung stabil.
Bank Indonesia (BI) mencatat, capital inflow sejak awal Januari 2017 hingga akhir pekan lalu sekitar Rp 25 triliun. Jumlah tersebut naik tipis dibanding inflow sejak awal tahun hingga 10 Februari 2017 yang sebesar Rp 24,4 triliun. Inflow tersebut mencerminkan nilai tukar rupiah sepanjang bulan ini yang cenderung stabil. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah pada tanggal 1 Februari 2017 bergerak di level Rp 13.300 per dollar AS. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, rupiah bergerak di level Rp 13.800 per dollar AS. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, stabilnya nilai tukar tersebur merupakan kombinasi dari berbagai hal. Pertama, fundamental ekonomi Indonesia yang positif ditambah sentimen positif terkait ekspor yang membaik. Kedua, kebijakan di Amerika Serikat (AS) masih terus dicerna pasar. "Tentu saja sejumlah risiko perlu terus diwaspadai termasuk pemilu di Eripa dan juga kondisi di Yunani," kata Juda kepada KONTAN, Jumat (24/2). Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, stabilnya nilai tukar rupiah sejalan dengan pasar yang melihat kemungkinan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) baru terjadi di semester kedua nanti. BI pun memperkirakan kenaikan suku bunga AS akan mengalami kenaikan sebanyak dua kali di tahun ini. Menurutnya, The Fed masih akan memantau penyebab kenaikan inflasi. "Kalau inflasi karena kenaikan permintaan, otoritas katakan moneternya mungkin. Tetapi kalau (kenaikan inflasi) karena faktor biaya yang naik tetapi pertumbuhan ekonomi belum naik, belum tentu moneternya lakukan pendekatan. Jadi akan dilihat inflasi yang naik karena pertumbuhan ekonomi atau harga minyak internasional saja jadi pertimbangan The Fed," kata Mirza. Ekonom Maybank Indonesia Juniman memperkirakan, stabilnya nilai tukar rupiah, yaitu di kisaran Rp 13.300-Rp 13.400 per dollar AS, diperkirakan L akan berlangsung hingga The Fed menaikkan suku bunganya nanti. Juniman melihat, peluang kenaikan itu ada di Maret mendatang. Akan tetapi, peluang yang lebih besar dari kenaikan suku bunga The Fed ada di Juni dan September nanti. Ia memperkirakan, Maret mendatang rupiah bergerak ke level Rp 13.400 per dollar AS dan Juni ke level Rp 13.550 per dollar AS. Namun secara perlahan, rupiah akan kembali ke Rp 13.400 per dollar AS di September nanti dan ke Rp 13.300 per dollar AS di akhir tahun nanti. "Sebab Presiden Trump tidak ingin dollar terlalu menguat sehingga pada akhirnya dollar akan relatif stabil selama tahun ini," tambahnya. Sementara itu, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih memperkirakan, Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunganya empat kali sepanjang tahun ini. Kenaikan pertama diperkirakannya terjadi di bulan Maret, dilanjutkan dengan Juni atau Juli, September, dan Desember mendatang. (sumber: kontan.co.id) Equity world Kepala tim jaksa anti-korupsi Romania hari Kamis (23/2) mengatakan hampir 1.300 pejabat diadili tahun lalu di Romania karena kasus-kasus korupsi, dengan total kerugian mencapai 260 juta euro atau sekitar 273 juta dolar.
Laura Kovesi Codruta yang mengepalai badan anti-korupsi Romania mengatakan kasus-kasus korupsi tingkat tinggi yang ditangani badan itu tahun lalu mencakup keterlibatan tiga menteri, 17 anggota parlemen, 16 hakim dan 20 pejabat perusahaan milik negara (BUMN). Kovesi “ yang menyampaikan laporan tahunan badan pimpinannya pada para hakim senior dan jaksa di National Military Circle di pusat kota Bukares “ mengatakan bahwa tim jaksa membutuhkan aturan hukum baru untuk melaksanakan tugasnya. Bulan lalu pemerintah mengeluarkan dekrit yang akan mendekriminalisasi perilaku para pejabat. Dekrit ini memicu perdebatan sengit dan demonstrasi anti-korupsi selama berminggu-minggu. Perdana Menteri Sorin Grindeanu akhirnya membatalkan dekrit tersebut. Kovesi mengatakan, œKami ingin memberantas korupsi tetapi diperlukan upaya berkesinambungan oleh badan legislatif yang stabil dan kerangka kerja institusional. Ia menambahkan satu dari empat kasus yang ditangani badannya adalah soal pelanggaran jabatan. Sumber: voaindonesia Equity World Saham Jepang berakhir sedikit lebih rendah pada hari Kamis seiring sektor keuangan melemah setelah obligasi AS jatuh pada nada hati-hati dari laporan pertemuan kebijakan moneter terbaru Federal Reserve.
Nikkei berakhir turun 0,04 persen ke level 19,371.46, sementara indeks Topix kehilangan 0,1 persen ke level 1,556.25. Namun, meskipun saham utama berakhir lebih rendah, perushaan kecil hingga pertengahan menjadi daya tarik bagi pembeli. Pasar Jasdaq naik 0,4 persen ke rekor tinggi 2,977.49, dan pasar Mothers melompat 1,3 persen ke level 1,046.96, yang merupakan level penutupan tertinggi sejak Mei 2016. JPX-Indeks Nikkei 400 kehilangan 0,1 persen ke level 13,952.96. (sdm) Sumber: Reuters Equity World Saham Jepang naik hari Selasa seiring melemahnya yen membantu sentimen secara keseluruhan, sedangkan sektor kertas berperforma gemilang pada laporan bahwa produsen utama bermaksud untuk menaikkan harga cetak kertas.
Meskipun demikian, volume perdagangan yang berlangsung terbilang rendah seiring hari libur di Amerika Serikat pada Senin membuat investor kurang aktif seperti biasanya. Nikkei naik 0,7 persen untuk ditutup di level 19,381.44. Indeks Topix menguat 0,6 persen ke level 1,555.60, dengan 1,528 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan dengan volume rata-rata 30-hari sebesar 1,902 miliar saham. JPX-Indeks Nikkei 400 bertambah 0,6 persen ke level 13,959.68. Perusahaan kertas & bubur kertas melonjak 3,8 persen dan menjadi pemain terbaik dalam indeks acuan, dengan Nippon Paper Industries melompat 6,8 persen setelah harian bisnis Nikkei melaporkan bahwa perusahaan akan menaikkan harga cetak kertas untuk pertama kalinya sejak Februari 2015. (sdm) Sumber: Reuters Equityworld Futures Equity world - Para pelaku usaha di bidang logistik meminta pemerintah menghapuskan semua penghambat usahanya. Harapan ini diberikan terkait rencana penerbitan paket kebijakan ekonomi ke-15 pemerintah dalam waktu dekat ini.
Kyatmaja Lookman, Wakil Ketua Umum Bidang Angkutan Distribusi dan Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia berharap, dalam penerbitan paket tersebut pemerintah bisa menghapus beberapa aturan yang selama ini membebani pengusaha logistik. Pertama, aturan soal kartu izin usaha (KIU) truk barang yang salah satunya diberlakukan di Bekasi dan Jakarta. Kyatmaja mengatakan, kewajiban untuk memiliki KIU tersebut menimbulkan beban bagi kalangan dunia usaha logistik. Untuk mengurus KIU, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 600.000 per KIU per tahun dengan Kalau KIU tersebut tidak diurus, truk akan dikandangkan. Dan kalau itu terjadi, Kyatmaja, masalah bisa kembali datang. Suku cadang kendaraan bisa hilang dan itu bisa menimbulkan ongkos baru ke pengusaha logistik. Selain biaya logistik, keberadaan KIU juga dinilai tidak memiliki cantolan payung hukum yang kuat. Pasalnya, pemberlakuan KIU didasarkan pada UU No. 3 Tahun 1965 tentang Angkutan Jalan. UU tersebut sudah direvisi menjadi UU No. 22 Tahun 2009, dan aturan yang baru tidak ada satu pasal pun yang mengatur kewajiban KIU. Permintaan kedua, penghapusan izin bongkar muat barang yang diberlakukan di Bekasi. Kyatmaja mengatakan, aturan tersebut juga menimbulkan beban berat bagi kalangan dunia usaha logistik. Pasalnya, biaya yang dikenakan untuk pengurusan izin tersebut juga mencapai Rp 600.000 per tahun. Ketiga, penghapusan atau pembebasan bea masuk suku cadang untuk truk. Kyatmaja mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan semua usulan tersebut kepada Kantor Menko Perekonomian. Usulan disampaikan saat pihaknya memenuhi undangan Kantor Menko Perekonomian untuk memberikan masukan soal penerbitan paket kebijakan ekonomi ke- 15. Darmin Nasution sementara itu masih merahasiakan isi paket yang akan dikeluarkan. Menurutnya, walaupun sudah selesai, paket kebijakan ekonomi saat ini masih dimatangkan. Pematangan tersebut dilakukan terkait metode penyampaian paket. Menurutnya, metode penyampaiakn paket yang saat ini sudah disiapkan belum informatif. Darmin khawatir, kalau penerbitan dipaksakan, peluncuran paket tersebut nantinya tidak dipahami masyarakat dan tidak tepat sasaran sesuai harapan. (sumber: kontan.co.id) Equity world |
Archives
July 2021
Categories |