PT Equityworld Futures Medan- Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) atau yang dikenal dengan emas Antam sedang dalam tren menurun di tahun ini.
Dari posisi akhir tahun 2020 hingga hari ini, Selasa (30/3/2021), emas Antam satuan 1 gram merosot 5,6% ke Rp 911.000/batang, dan berada di level terendah dalam 9 bulan terakhir. Sedikit lagi, emas Antam satuan 1 gram ke bawah Rp 900.000/batang, untuk satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan bahkan udah berada di level Rp 85.312.000/batang atau Rp 853.120/gram. Jika dilihat dari rekor tertinggi sepanjang masa di Rp 1.065.000/batang pada 7 Agustus 2020 lalu, emas 1 gram sudah jeblok nyaris 15%. Merosotnya harga emas dunia di tahun ini terbilang cukup menarik, sebab bahan bakar utama untuk menanjak masih ada. Bank sentral AS (The Fed) belum merubah kebijakannya, suku bunga 0,25% masih akan dipertahankan hingga tahun 2023. Sementara QE senilai US$ 120 miliar per bulan juga belum akan dikurangi. Selain itu, pemerintah AS di bawah Presiden ke-46 Joseph 'Joe' Biden sudah menggelontorkan stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun. Stimulus moneter dan fiskal tersebut yang membawa emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada tahun lalu. Tetapi di tahun ini, meski stimulus masih ada tetapi harga emas justru terus menurun. Kemerosotan harga emas dunia menjadi pemicu jebloknya harga emas Antam. Emas dunia "kalah bersaing" dengan yield obligasi (Treasury) Amerika Serikat (AS). Sepanjang tahun ini, yield Treasury tenor 10 tahun naik 80,9 basis poin ke 1,721%. Treasury sama dengan emas merupakan aset aman (safe haven). Bedanya Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil. Dengan kondisi tersebut, saat yield Treasury terus menanjak maka akan menjadi lebih menarik ketimbang emas. Sehingga emas menjadi kurang diuntungkan ketika yield Treasury menanjak, sebaliknya saat yield turun maka emas akan mendapat sentimen positif. Selain itu, dolar AS juga masih terus menanjak yang memberikan tekanan bagi emas. Logam mulia ini dibanderol dengan dolar AS, ketika the greenback menguat maka harganya menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaannya berisiko menurun. Meski demikian, kepala ase riil di Wells Fargo, John LaForge, mengatakan harga emas dunia masih berpeluang menguat, bahkan mencapai US$ 2.200/troy ons, yang berarti memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa. Saat ini rekor tertinggi harga emas dunia berada di US$ 2.072,49/troy ons yang dicapai pada 7 Agustus 2020 lalu. LaForge melihat pemicu penguatan emas di tahun ini adalah melambatnya pertumbuhan supply emas. "Supply emas telah berubah dari berlebihan menjadi kurang, Di masa lalu, saat supply berkurang maka harga akan naik tajam," kata LaForge sebagaimana dilansir Kitco, Senin (30/3/2021). Ia juga menunjukkan di tahun 2018, supply emas berlebihan sehingga harganya sulit untuk menguat. Dan jika melihat ke belakang, supply yang berlebihan sudah terjadi sejak 2011, sebab harga emas pada saat itu mencapai US$ 1.900/troy ons naik tajam dibandingkan 10 tahun sebelumnya US$ 250/troy ons, yang membuat produksi emas ditingkatkan. Namun, selepas 2018, permintaan emas menjadi meningkat, dan supply yang menjadi berkurang, sehingga LaForge memprediksi emas akan ikut dalam supercycle komoditas, yakni tren kenaikan harga dalam jangka panjang. Jika harga emas dunia sesuai prediksi LaForge akan mencapai US$ 2.200/troy ons maka harga emas Antam tentunya akan terkerek naik. 1 troy ons setara dengan 31,1 gram, artinya harga ketika mencapai US$ 2.200/troy ons, maka harga emas per gramnya sekitar Rp 1.018.000 (kurs Rp 14.400/US$). Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan
0 Comments
PT Equityworld Futures Medan- Industri keuangan dunia sedang heboh, pasalnya bank-bank raksasa global kemungkinan akan rugi besar karena kejatuhan Archegos Capital. Nilai kerugian diperkirakan mencapai US$ 6 miliar atau setara Rp 86,9 triliun.
Kasus Archegos Capital ini terjadi setelah perseroan tidak bisa memenuhi kewajibanya. Archegos Capital disebutkan memegang posisi sebesar US$ 50 miliar padahal hanya memiliki aset sebesar US$ 10 miliar. Sisa US$ 40 miliar biasanya didapatkan melalui pinjaman (leverage). Pinjaman sendiri dilakukan dengan menjaminkan aset sebesar US$ 10 miliar tersebut. Masalah akan muncul apabila aset tersebut nilainya anjlok sehingga tidak bisa memenuhi ketentuan jaminan minimum. Biasanya apabila hal ini terjadi broker akan memberitahukan pemegang posisi untuk melakukan penambahan modal, hal ini disebut dengan margin call. Hal yang mengerikan akan terjadi apabila sang pemegang posisi tidak mampu membayar margin call tersebut. Apabila tidak mampu menyetorkan dana dalam kurun waktu tertentu, sang broker akan melakukan penutupan terhadap seluruh posisi yang dimiliki oleh perseroan baik melakukan penjualan pada posisi long (forced sell) ataupun pembelian pada posisi short. Dalam kasus ini posisi Archegos Capital sangatlah besar dengan leverage yang sangat jumbo yakni 1:5 sehingga ketika penjualan besar-besaran dilakukan maka harga saham-saham yang posisinya sebelumnya dipegang akan ambruk dalam semalam. Broker juga berpotensi menerima kerugian apabila setelah pernjualan ternyata aset-aset tersebut tidak mampu menutupi seluruh hutangnya, apalagi jika forced sell dilakukan dalam jumlah besar maka harga saham akan ambruk dan broker terpaksa menjual di harga murah. Hal ini nantinya akan menciptakan domino efek dimana tidak hanya saham-saham yang dijual saja yang ambruk akan tetapi saham-saham broker yang berpotensi menerima kerugian besar akibat fenomena ini juga dijual oleh investor Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Meda PT Equityworld Futures Medan-Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) turun lagi pada perdagangan Jumat (26/3/2021) seakan menjadi pemberi harapan palsu alias PHP. Padahal, baru Kamis kemarin mampu menguat dan mengakhiri penurunan 3 hari beruntun.
Emas Antam ukuran/satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 921.000/batang turun 0,31% dari hari Kamis kemarin, melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com. Sementara itu emas satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan turun 0,35% ke Rp 86.312.000/batang atau Rp 863.120/gram. emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram 0,5 Gram Rp510.500 Rp1.021.000 1 Gram Rp921.000 Rp921.000 2 Gram Rp1.798.000 Rp899.000 3 Gram Rp2.648.000 Rp882.667 5 Gram Rp4.380.000 Rp876.000 10 Gram Rp8.705.000 Rp870.500 25 Gram Rp21.637.000 Rp865.480 50 Gram Rp43.195.000 Rp863.900 100 Gram Rp86.312.000 Rp863.120 250 Gram Rp215.515.000 Rp862.060 500 Gram Rp430.820.000 Rp861.640 1000 Gram Rp861.600.000 Rp861.600 Harga emas dunia yang turun 0,42% ke US$ 1.726,81/troy ons pada Kamis kemarin yang membuat harga emas Antam turun pada hari ini. Kabar buruknya lagi, beberapa bank mulai menurunkan proyeksi harga emas dunia. Credit Suisse menjadi bank terbaru yang menurunkan proyeksi emasnya. Bank tersebut sekarang memperkirakan harga emas rata-rata tahun ini sekitar US$ 1.900/troy ons, turun dari perkiraan sebelumnya US$ 2.100. Baca: Kalau Yield Obligasi AS Tembus 2,5% Emas Bisa Keok Banget Penurunan proyeksi tersebut terbilang cukup tajam, artinya Credit Suisse melihat harga emas dunia tidak bisa menguat jauh di tahun ini. Penyebab utama melempemnya harga emas adalah kenaikan yield obligasi (Treasury) Amerika Serikat (AS) hingga ke level tertinggi sejak Januari 2020. Artinya, posisi yield Treasury di level sebelum virus corona dinyatakan sebagai pandemi dan sebelum bank sentral AS (The Fed) membabat habis suku bunganya menjadi 0,25% dan mengaktifkan kembali program pembelian aset (quantitative easing/QE). Yield Treasury tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,63%, dan pada pekan lalu sempat menyentuh 1.75%. Capital Economics sebagaimana dilansir Kitco Kamis (26/3/2021) kini memprediksi yield Treasury tenor 10 tahun bisa mencapai 2,25% hingga 2,5% di akhir tahun ini. Jika itu terjadi, harga emas akan merosot tajam. Kenaikan yield mempengaruhi emas lewat dua hal. Pertama adalah opportunity cost dan kedua adalah naiknya yield memberikan momentum bagi dolar AS untuk terus menguat. Ini bakal menjadi pukulan ganda bagi emas Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian turun lagi pada perdagangan Kamis (25/3/2021). Ada tiga jenis emas Antam dan emas UBS yang dijual Pegadaian dalam berbagai ukuran/satuan, semuanya mengalami penurunan pada hari ini, tidak ada yang selamat.
Tetapi, Jumat besok ada peluang emas di Pegadaian akan naik, sebab harga emas dunia pada perdagangan Rabu kemarin naik 0,41%. Berdasarkan pengamatan Tim Riset CNBC Indonesia, harga emas dunia akan mempengaruhi pergerakan emas di Pegadaian 2 hari setelahnya. Melansir data dari situs resmi Pegadaian, emas Antam jenis standar hari ini mengalami penurunan paling tajam, di kisaran 0,82% hingga 1,15%. Satuan terendah 0,5 gram dijual Rp 538.000/batang, turun 0,93%, sementara satuan terbesar 1.000 gram merosot 1,15% ke Rp 909.544.000/batang. Emas Antam retro penurunannya hari ini di bawah 0,5%. Satuan 0,5 gram dilepas Rp 445.000/batang turun 0,45%. Sementara satuan 100 gram dijual Rp 88.805.000/batang turun 0,47%. Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, dimana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Emas Antam jenis batik, satuan 0,5 gram hari ini turun cukup tajam 0,82% ke Rp 606.000/batang. Sementara satuan 1 gram hari ini turun 0,71% ke Rp 1.119.000/batang. Emas Antam batik merupakan jenis emas Antam yang paling mahal dibandingkan dengan yang lainnya, tetapi Pegadaian hanya menjual satuan 0,5 dan 1 gram, serta kadang-kadang 8 gram. Emas UBS juga turun di semua satuan, tetapi paling rendah dibandingkan emas batangan lainnya. Penurunan emas Antam masih di bawah 0,2%, kecuali satuan 0,5 gram yang turun 0,21% ke Rp 486.000/batang. Berikut daftar lengkap harga emas batangan yang dijual Pegadaian. Satuan Harga Antam Harga Antam Retro Harga Antam Batik Harga UBS 0.5 Rp533.000 Rp443.000 Rp606.000 Rp486.000 1.0 Rp962.000 Rp885.000 Rp1.119.000 Rp912.000 1.06 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 2.0 Rp1.861.000 Rp1.769.000 Rp0 Rp1.808.000 2.5 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 2.13 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 3.0 Rp2.764.000 Rp2.652.000 Rp0 Rp0 4.0 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 4.25 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 5.0 Rp4.572.000 Rp4.420.000 Rp0 Rp4.466.000 8.0 Rp0 Rp0 Rp8.441.000 Rp0 10.0 Rp9.085.000 Rp8.839.000 Rp0 Rp8.885.000 20.0 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 25.0 Rp22.580.000 Rp22.097.000 Rp0 Rp22.168.000 50.0 Rp45.077.000 Rp44.193.000 Rp0 Rp44.244.000 100.0 Rp90.070.000 Rp88.386.000 Rp0 Rp88.452.000 250.0 Rp224.898.000 Rp0 Rp0 Rp221.064.000 500.0 Rp449.576.000 Rp0 Rp0 Rp441.606.000 1000.0 Rp899.109.000 Rp0 Rp0 Rp882.259.000 Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Saham-saham emiten batu bara serentak tersungkur di zona merah pada awal perdagangan pagi ini, Rabu (24/3/2021). Penurunan saham ini terjadi lantaran para pelaku pasar mulai melakukan aksi ambil untung alias profit taking.
Berikut harga saham batu bara pada pagi ini, pukul 09.34 WIB. Bumi Resources (BUMI), saham -4,11%, ke Rp 70, transaksi Rp 29 M Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), -4,10%, ke Rp 117, transaksi Rp 1 M Indika Energy (INDY), -2,92%, ke Rp 1.660, transaksi Rp 22 M Adaro Energy (ADRO), -2,31%, ke Rp 1.270, transaksi Rp 29 M Harum Energy (HRUM), -1,43%, ke Rp 5.175, transaksi Rp 5 M Indo Tambangraya Megah (ITMG), -1,38%, ke Rp 12.475, transaksi Rp 9 M Bukit Asam (PTBA), -1,07%, ke Rp 2.770, transaksi Rp 30 M Delta Dunia Makmur (DOID), -0,44%, ke Rp 448, transaksi Rp 39 M Saham emiten Grup Bakrie, BUMI, menjadi yang paling ambles di antara yang lainnya, setelah merosot 4,11% ke Rp 70/saham dengan catatan transaksi sebesar Rp 29 miliar. Dengan demikian, pelemahan ini menghentikan reli penguatan yang sudah terjadi selama empat hari beruntun. Selama sepekan saham produsen emas hitam yang berdiri sejak 1973 ini sudah menguat 15,00%, sementara sebulan sudah naik 11,29%. Sebelumnya, BUMI menargetkan produksi tahun ini maksimal mencapai 90 juta ton, dengan kisaran 85-90 juta ton. Target ini naik 11% dibandingkan realisasi produksi pada 2020 sebanyak 81 juta ton. Direktur dan Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan perusahaan memanfaatkan momentum melesatnya harga batu bara untuk mendapatkan harga terbaik, menjaga dan meningkatkan pangsa pasar, serta efisiensi perusahaan. Sepanjang 2020 pun perusahaan mampu menjaga produksi agar tidak anjlok meski pandemi Covid-19 menghantam. "Kaltim Prima Coal dan Arutmin tetap berproduksi normal sehingga salesnya tidak jatuh, di sisi lain kami juga serius mencegah Covid-19 di site. Sambil kami menjaga produksi, sehingga tahun ini produksinya 85-90 juta ton," kata Dileep kepada CNBC Indonesia, Kamis (18/03/2021). Selain itu, BUMI berencana melakukan diversifikasi usaha dalam jangka menengah, setelah menyelesaikan kewajiban utangnya. Diversifikasi usaha dilakukan melalui hilirisasi batu bara melalui proyek gasifikasi, dan juga produksi emas melalui anak usahanya. Fokus lainnya adalah emas dan zinc untuk menyambut potensi Indonesia sebagai salah satu produsen mobil listrik dan baterainya. Di tempat kedua, BOSS, juga anjlok 4,10% ke Rp 117/saham dengan nilai transaksi 1 miliar. Asing tercatat melakukan jual bersih sebesar Rp 84,05 juta. Emiten yang listing pada Februari 2018 ini tercatat sudah menguat selama dua hari berturut-turut atau sejak Senin (22/3). Selama sepekan, saham ini terapresiasi 2,63%, sementara sebulan terkoreksi 4,88%. Dalam materi paparan publik atau public expose tahunan, pada 15 Maret lalu, manajemen menjelaskan sejumlah strategi bisnis pada tahun ini. Salah satunya, peningkatan produksi batubara pada anak usaha BOSS. Hal ini memanfaatkan momentum soal masih memadainya harga batubara untuk kalori tinggi pada saat ini (Index New Castle saat ini masih tinggi di atas USD85.00/MT untuk Index GAR 6322 KCal) serta masih tersedianya market pasar ekspor yang membutuhkan batubara kalori tinggi. Adapun capex (capital expenditure) perusahaan pada 2021 sebesar Rp 120 miliar untuk melakukan produksi. "Perseroan mencari strategic partnership dalam rangka pemenuhan kebutuhan Capex dari Perseroan. Strategic Partnership dapat dilakukan baik melalui instrument equity maupun debt dalam rangka produksi batubara pada Entitas Anak Perseroan BOS dan PB," jelas manajemen BOSS. Sebagai informasi, Harga batu bara termal ICE Newcastle ambruk setelah terbang menyentuh level tertingginya dalam dua tahun terakhir. Harga kontrak si batu hitam yang ramai ditransaksikan di bursa berjangka tersebut terkoreksi 3,86% dan ditutup di angka US$ 94,6/ton. Harga kontrak batu legam terkena aksi ambil untung setelah sebelumnya melesat kencang dari level US$ 80,5/ton ke level US$ 98,4 /ton atau kenaikan sebesar 22,2% dalam kurun waktu 10 hari perdagangan. Meski belum mampu menembus level keramat US$ 100/ton, level ini merupakan harga tertinggi batu bara dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Terakhir harga batu bara menyentuh level tersebut pada 8 Maret 2019. Sebelumnya, Kenaikan harga batu bara mengekor naiknya harga batu bara domestik China. Di pasar batu bara domestik Cina, harga spot Qinhuangdao 5500kcal FOB NAR naik untuk dua minggu berturut-turut minggu lalu Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Sentimen terhadap logam mulia emas cenderung bullish untuk minggu ini. Namun harga si logam kuning belum menunjukkan pergerakan yang berarti.
Baik sentimen dan partisipasi dalam survei emas mingguan meningkat di kalangan investor ritel. Minggu lau ada 1698 suara yang berhasil dikumpulkan dalam survei online. Di antara mereka, ada 1.101 atau 65%, mengatakan mereka bullish pada emas minggu ini. Sebanyak 355 peserta lainnya atau 21%, mengatakan mereka bearish. Sementara itu 242 responden sisanya atau 14% cenderung netral pada logam mulia. Pada perdagangan hari kedua minggu ini, harga emas di arena pasar spot turun 0,1% ke US$ 1.736,2/troy ons. Sejak akhir bulan Februari harga emas cenderung berada di bawah level psikologis US$ 1.750/troy ons. Walaupun secara neto sentimen terhadap emas cenderung bullish, tetapi harga si logam mulia masih berpotensi berbalik arah. Apabila yield terus mengalami kenaikan, maka harga emas berpotensi tertekan. Baca: Investor Bitcoin nan Budiman, Siap-siap Senam Jantung! Emas merupakan salah satu aset yang tak memberikan imbal hasil. Ketika ada aset lain yang juga minim risikonya tetapi menawarkan imbal hasil yang lebih menarik maka investor akan cenderung memilihnya. Kenaikan imbal hasil obligasi AS membuat biaya peluang memegang emas meningkat. Sehingga investor cenderung beralih dari emas ke aset lain. Hal inilah yang menekan harga emas beberapa waktu lalu. Risiko inflasi yang tinggi inilah yang tak hanya membuat yield naik tetapi harga emas juga punya tenaga untuk bergerak ke utara. Pasalnya emas berbeda dengan uang fiat. Jika uang fiat bisa dicetak kapanpun dan dalam jumlah berapapun sehingga terjadi devaluasi, pasokan emas cenderung stabil. Hal ini memungkinkan emas digunakan sebagai aset untuk lindung nilai (hedging) dari risiko inflasi. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Likuiditas yang berlebihan di pasar keuangan dunia membuat harga komoditas di pasar global ikut terangkat. Salah satu komoditas yang masih mengalami tren menguat adalah emas.
Salah satu yang membuat likuiditas di pasar keuangan banjir adalah, kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang stimulus dalam jumlah yang sangat besar, Jumlah dolar yang beredar di pasar akhirnya berlebihan, membuat mata uang ini mengalami tekanan. Tekanan terhadap dolar AS ini, membuat investor melarikan sebagian dananya ke pasar komoditas, seperti emas. Ujung-ujungnya, ini ikut memperngaruhi ekspektasi investor domestik terhadap saham-saham yang menjadi produsen emas. CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya menyebutkan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), salah satu produsen emas, yang terpengaruh dengan pergerakan harga emas. Ia bankan mematok harga saham MDKA bisa ke level Rp 3.000/unit, saat ini harganya di level Rp 2.400 "Salah satu yang menghasilkan emas adalah MDKA (PT Merdeka Copper Gold Tbk), dimana masih cukup pulih dengan kejadian seperti ini. MDKA ditargetkan di harga Rp 3000. Di harga cukup bagus di harga Rp 2.400-Rp 2.500, tapi perlu diperhatikan resisten cukup kuat di harga 2850-2890," kata Bernadus dalam tayangan InvestTime CNBC Indonesia, Kamis (18/3/2021). Dia mengatakan secara valuasi, MDKA mencetak laba pada tahun 2020 dibandingkan 2019. Pada saat Indonesia dilanda pandemi tahun lalu, perusahaan itu menunjukkan performance cukup baik dibandingkan emiten lain. Selain itu perusahaan juga punya potensi cukup baik terkait emas. Belum lama ini MDKA dikabarkan ekspansi ke berbagai tempat penambangan termasuk Banyuwangi. Sementara itu dia memprediksi untuk emas berapa di harga antara US$1.850/ton-US$1900/ton. Sejumlah perusahaan pertambangan batu bara juga diketahui melakukan shifting ke emas. Bernadus mengaku belum bisa melihat potensi jenis perusahaan ini. Termasuk menurutnya belum diketahui apakah ada pengaruh emas dan lainnya pada bisnis utama dari perusahaan tersebut. Bernadus mengatakan kinerja dari emiten bisa berpengaruh secara fundamental. "Masih harus wait and see terhadap dampak real time laporan keuangan," ungkapnya. Di sisi lain, Bernadus juga mengatakan saham perminyakan masih sangat menarik di Indonesia. Terlebih dengan keadaan mobil listrik yang belum menari di tanah air. Hal ini membuat mobil dengan bahan baku minyak bumi masih akan jadi pilihan menarik untuk masyarakat Indonesia. Selain itu juga 2021 juga ditandai dengan aktivitas masyarakat yang mulai normal dan kembali berkendara. "Inipun akan menunjang dari emiten perminyakan. ELSA perlu perhari kan area support 380-394 titik bagus untuk beli dengan target Rp 408/saham. Resent pertama, kedua di Rp 424/saham selanjutnya Rp 450/saham," ujar Bernadus Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan |
Archives
July 2021
Categories |