Equity World Medan - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan, jumlah investor pasar modal di Tanah Air hingga 20 Desember 2017 mencapai 1.118.913. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun 2016 yang mencapai 894.116.
Jumlah tersebut merupakan jumlah Single Investor Identification (SID) terkonsolidasi. Angka tersebut mencakup investor saham, surat utang (obligasi), reksa dana, surat berharga negara, dan efek lainnya yang tercatat di KSEI. Yang menarik, dari jumlah investor pasar modal tersebut didominasi oleh generasi milenial, yakni yang berusia 21-30 tahun dengan persentase mencapai 26,24 persen. Berikutnya adalah rentang usia 31-40 tahun yang mencapai 25,12 persen. "Banyak investor adalah anak-anak zaman now berusia 21-30 tahun. Banyak juga mahasiswa," kata Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi dalam konferensi pers Ulang Tahun KSEI ke-20 di Jakarta, Rabu (27/12/2017). Kemudian, investor yang berusia 51-60 tahun mencapai 13,95 persen. Adapun investor yang berusia di bawah 20 tahun mencapai persentase 3,82 persen. Berdasarkan jenis kelamin, 59,3 persen investor pasar modal Indonesia adalah pria. Sementara itu, sisanya yakni 40,7 persen berjenis kelamin perempuan. Dari sisi pekerjaan, 52,07 persen investor pasar modal Indonesia berprofesi sebagai pegawai swasta. Sebanyak 15,61 persen adalah pelajar atau mahasiswa, 12,49 persen bekerja sebagai pengusaha, 6,24 persen bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS), dan 5,49 persen berprofesi lainnya. Yang menarik, sebanyak 4,79 persen investor pasar modal Indonesia adalah ibu rumah tangga. Adapun yang berprofesi sebagai pensiunan dan guru masing-masing 1,98 persen dan 1,03 persen. Lalu, dilihat dari pendidikan, 51,21 persen investor pasar modal Indonesia mengantongi ijazah sarjana alias S1. Kemudian, yang berlatar belakang pendidikan SMA mencapai 27,42 persen, diploma atau D3 mencapai 9,53 persen, dan magister atau S2 mencapai 6,21 persen. Sumber: Kompas.com PT Equityworld Futures EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2017
0 Comments
Equity World Medan - Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) berniat meningkatkan kepemilikan saham di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN).
Saat ini SMGF melalui Sumitomo Mitsui Banking Corporation merupakan pemegang saham pengendali BTPN. Sumitomo mempunyai 40 persen saham BTPN. Sumitomo masih menunggu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait peningkatan kepemilikan saham tersebut. Rencana penambahan saham di BTPN ini seiring meningkatkan operasional bank di pasar Asia. “Hal itu bergantung pada regulator. Kami ingin menambah saham kami dan menjadi mayoritas," ucap CEO SMGF Takeshi Kunibe seperti dilansir Reuters, Senin (25/12/2017). Tahun 2014, bank dengan kapital terbesar kedua di Jepang itu telah mengucurkan sekitar 1,32 miliar dollar AS untuk mendapatkan 40 persen saham BTPN. Sementara itu, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Boedi Armanto, mengatakan, rencana seperti ini biasanya sudah dibicarakan antara bank dengan pengawas di OJK. "Kalau di ranah pengawasan saya belum taju, namun dari sisi perizinan yang masuk belum ada," kata Boedi seperti dikutip dari Kontan, Selasa (26/12/2017). Sumber: Kompas.com PT Equityworld Futures EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2017 Equity World Medan - Angka pengaduan terkait keuangan di wilayah Malang dan sekitarnya masih cukup tinggi. Sepanjang Tahun 2017, Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) Malang menerima sebanyak 328 aduan.
Terdiri dari 193 aduan secara langsung, 118 aduan melalui surat dan 17 aduan melalui sambungan telepon. Kepala OJK Malang, Widodo mengatakan, aduan terbanyak terjadi pada sektor perbankan. Seperti kredit atau pembiayaan dan agunan. Selain itu juga pada sektor pembiayaan leasing. Rata - rata, mereka yang melakukan pengaduan hanya karena salah paham. Ada persyaratan di antara kedua belah pihak yang tidak dipahami terlebih dahulu namun ditandatangani. "Akhirnya begitu bermasalah, ngakunya dulu tidak dikasih tahu. Hal seperti ini yang banyak terjadi. Tidak dipahami apa yang ditandatangani," kata Widodo di Hotel Tugu, Kota Malang, Kamis (21/12/2017) malam. Sementara itu, jumlah pengaduan tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pengaduan pada tahun sebelumnya. Widodo menyebutkan, naiknya jumlah pengaduan karena masyarakat semakin paham dengan fungsi OJK. "Kalau tahun lalu mungkin orang tidak mengerti sehingga tidak mengadu ke OJK. Sekarang semakin banyak yang tahu jadi semakin banyak yang ke OJK," ungkapnya. Sekedar untuk diketahui, OJK Malang membawahi daerah Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang) serta Kota dan Kabupaten Pasuruan dan juga Kota dan Kabupaten Probolinggo. Sumber: kompas.com PT Equityworld Futures EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2017 Equity Worrld Medan - Menjelang pergantian tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengalami penguatan.
Hal ini terlihat dari laju IHSG pada perdagangan Selasa (19/12/2017) kembali menyentuh rekor baru, adapun pada perdagangan hari ini IHSG ditutup menguat 0,55 persen atau 33,70 poin di level 6.167,67, meski dibuka dengan pelemahan 0,34 persen atau 20,87 poin di level 6.113,09. Dengan demikian, IHSG terus memperpanjang catatan relinya di akhir perdagangan sejak pekan kemarin. Kepala Riset PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menuturkan, secara statistik penguatan IHSG pada penghujung tahun ini disebabkan oleh adanya sentimen window dressing. Menurutnya, window dressing atau mempercantik kinerja saham sering dilakukan emiten pada penghujung tahun. "Memang hampir setiap tahun di bulan Desember selalu terjadi kenaikan atau return positif untuk IHSG di bulan Desember dan kalau ditelusuri substansinya memang cukup wajar ketika beberapa manajer investasi atau investor ingin memperbaiki portofolionya year on year-nya," ujar Alfred kepada Kompas.com, Selasa (19/12/2017). Kemudian, lanjut Alfred, selain aksi window dressing, penguatan IHSG juga dipengaruhi oleh aktivitas net sell asing. "Ketika net sell asing cukup aktif ternyata indeks kita terus menembus all time high-nya dan kejadiannya tidak hanya di Desember tetapi mulai Oktober, November, Desember indeks terus menyentuh rekor tertinggi," tambahnya. Dia melihat, dari sisi domestik juga terus mengalami kenaikan kepercayaan di tengah aksi jual asing. Dengan demikian memberikan penguatan terhadap IHSG dan memperbesar kapitalisasi pasar. "Jadi domestik kita tidak hanya mengisi dana yang keluar tapi mereka memperbesar dana, buktinya kapitalisasi pasar kita terus meningkat," jelasnya. Kepercayaan investor domestik yang meningkat, disebabkan oleh berbagai kondisi beberapa indikator makroekonomi dalam negeri, mulai dari laju inflasi, nilai tukar rupiah, pertumbuhan emiten, hingga proyeksi pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi tahun depan. "Jadi bisa dikatakan cukup confidence apalagi di 2018 pemerintah sendiri punya ekspektasi yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi 5,3 persen," paparnya. Dengan berbagai faktor tersebut, dinilai wajar jika IHSG terus alami penguatan jelang pergantian tahun ini. Sumber: Kompas.com PT Equityworld Futures EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2017 Equity World Medan - PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia ( BEI) dengan skema penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Hal ini merupakan penawaran umum saham asuransi syariah pertama di Indonesia.
Perseroan adalah emiten ke-34 yang melantai di BEI tahun ini dengan kode emiten JMAS. Pencatatan saham perdana dilakukan hari ini, Senin (18/12/2017) di BEI, Jakarta. Dengan demikian, JMAS adalah emiten ke-564 yang melantai di BEI. JMAS mencatatkan sebanyak 1.000.000.000 saham pada penawaran ini. Saham JMAS yang ditawarkan kepada publik mencapai 400.000.000. Baca juga : MNC Insurance Rambah Bisnis Asuransi Syariah Dari IPO, perseroan mengincar dana segar sebesar Rp 56 miliar. Kapitalisasi pasar dipatok sebesar Rp 140 miliar. Harga saham yang ditawarkan adalah Rp 140 per lembar saham. Seluruh dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan JMAS untuk modal kerja. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Jasa Utama Capital Sekuritas. Sementara itu, yang bertindak sebagai administrasi sekuritas adalah PT Sharestar Indonesia. Hingga 30 Juni 2017, total aset JMAS tercatat sebesar Rp 96,33 miliar. Capaian tersebut meningkat dibandingkan pada 30 Desember 2017 yang tercatat sebesar Rp 70,82 miliar. Sumber: Kompas.com PT Equityworld Futures EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2017 Equity World Medan - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, pada tahun 2018 mendatang diprediksi perputaran uang di masyarakat akan meningkat.
Tito mengatakan, hal itu disebabkan oleh adanya pesta demokrasi di beberapa wilayah di Indonesia secara serentak dibarengi dengan perhelatan Asian Games 2018 dan International Monetary Fund dan World Bank (IMF-WB). Menurutnya, dengan banyaknya agenda penting pada 2018, maka memungkinkan masyarakat hingga investor menarik dananya dari perbankan hingga mempengaruhi kinerja pasar modal. "Tahun depan ada 171 Pemilu, ada dana ditarik dari perbankan untuk kampanye total-total Rp 40 sampai 50 triliun, saat bersamaan ada bayar pajak, ada Asian Games, ada IMF, dan ada juga piala dunia," ujar Tito di Gedung BEI, Jakarta, Senin (11/12/2017). Namun, dirinya berharap, penarikan dana di masyarakat bisa mendorong laju perekonomian nasional, kemudian memberikan dampak pada daya beli masyarakat. "Rupiah bisa-bisa ketarik, tapi mudah-mudahan rupiah ketarik untuk berputar lagi," jelasnya. Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengharapkan agar para pelaku usaha swasta untuk tidak takut dalam mengembangkan bisnisnya (ekspansi) pada tahun politik mendatang di 2018. Menurutnya, dalam tahun politik tidak perlu ada kehawatiran yang berlebih dari pelaku usaha dalam negeri. "Sektor swasta apa yang ada di rencana, misalnya, untuk ekspansi 2018, laksanakan. Kalau pemilu setiap lima tahun sekali ada kok. Tidak ada yang baru," ujar Mirza. Sumber: Kompas.com PT Equityworld Futures EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2017 Equity World Medan - Salah satu indikator kemajuan sebuah negara adalah ketika warganya terbiasa menabung sejak muda dan bisa membiayai hidupnya di masa tua nanti. Hal itu bisa dilakukan dengan dana pensiun dan asuransi yang sekaligus menjadi sumber investasi jangka panjang.
Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Kementerian Keuangan Scenaider Clasein Siahaan menyebut, dana pensiun dan asuransi sampai saat ini belum terlalu dimanfaatkan potensinya di Indonesia. Padahal, jika itu dioptimalkan, bisa menjadi salah satu sumber investasi jangka panjang, seperti untuk Surat Berharga Negara ( SBN). "Institusi yang nature-nya cocok untuk beli SBN, adalah dana pensiun dan asuransi. Di negara-negara lain begitu, karena punya liability yang match untuk jangka panjang," kata Scenaider saat berbincang dengan Kompas.com pada Jumat (8/12/2017). Dia menjelaskan, SBN merupakan instrumen investasi yang cocok dengan dana pensiun dan asuransi. Alasannya, karena sama-sama untuk jangka panjang dari 10 sampai 30 tahun serta minim risiko, berbeda dengan instrumen lain misalnya saham. "Saham kan ada risiko bisnisnya, kalau invest lalu perusahaannya bangkrut, habis itu, nangis-nangis karena uangnya hangus. SBN risk free asset, enggak akan bangkrut pemerintah," tutur Scenaider. Hal yang membuat industri dana pensiun dan asuransi belum terlalu marak di Indonesia, menurut Scenaider, karena tidak diwajibkan oleh pemerintah. Jika melihat di negara maju seperti Amerika Serikat, warganya wajib memiliki asuransi dan dibiasakan menabung sedari muda untuk dana pensiunnya. Adapun yang terjadi di Indonesia kini, masih banyak orang-orang tua yang menginjak usia pensiun tetapi masih tergantung pada anak atau cucunya. Ketika ditanya apakah pemerintah berencana untuk mewajibkan dana pensiun dan asuransi, Scenaider menyebutkan belum ada rencana tersebut. Namun, jika nanti kebijakan itu dikeluarkan, harus melalui regulasi yang diatur oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sumber: Kompas.com PT Equityworld Futures EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2017 |
Archives
July 2021
Categories |