PT Equityworld Futures Medan-Sebuah pesawat jet pengintai milik militer Amerika Serikat disebut terbang di atas langit Korea Selatan. Serangkaian penerbangan itu disebut Yonhap, guna memantau pergerakan Korea Utara yang kembali mengancam mengerahkan militer ke Korsel.
"Pesawat RC-135W Rivet Joint terlihat di atas Seoul," tulis media Korsel itu dari Aircarft Spots Kamis (18/6/2020), dikutip Jumat (19/6/2020). Selain itu, pesawat pengintai EP-3E milik Angkatan Laut AS termasuk RC-12X milik Korsel juga terlihat terbang di atas Semenanjung Korea. Sayangnya waktu pasti operasi tidak disebutkan secara tepat. Sementara itu, Korsel juga menyiagakan pasukan. Pemantauan intensif dilakukan di perbatasan guna melihat pergerakan Korut. Korsel juga disebut akan melakukan rapat dengan Amerika Serikat. Menurut Kementerian Luar Negeri Korsel, Seoul akan bertemu dalam waktu dekat dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun. Perwakilan Korsel, Lee Do Hoon bahkan disebut sudah diutus ke AS. Namun, dikutip dari The Korea Herald, Lee menolak mengomentari tujuan kunjungan seraya mengungkapkantak memiliki informasi apapun. Hubungan dua Korea memanas setelah Korut meledakkan kanto r penghubung keduanya Selasa. Kemarahan Korut dengan penyebaran brosur anti Kim Jong Un oleh pemberontak Pyonyang di Korsel menjadi penyebab. Sebelumnya, pada Kamis, Korut melalui media Rodong Sinmun mengatakan akan melakukan tindakan lainnya. Bahkan melampaui imajinasi Korsel. Pada Rabu militer Korut dikerahkan ke kompleks industri Kaesong dengan perbatasan Korsel. Korut mengatakan pasukan di perbatasan akan ditempatkan dengan siaga tinggi. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan
0 Comments
PT Equityworld Futures Medan-Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas tak beranjak dari level penutupan kemarin. Sentimen yang campur aduk membuat harga emas dunia cenderung stabil beberapa hari terakhir.
Kamis (18/6/2020), harga emas dunia di pasar spot flat. Pada 08.00 WIB, emas dibanderol di harga yang sama dengan posisi penutupan kemarin di US$ 1.726,27/troy ons. Harga emas cenderung stabil di pekan ini. Sentimen memang sedang campur aduk. Rilis penjualan ritel bulan Mei Amerika Serikat (AS) yang melonjak 17,7% dibanding bulan April memang jadi tanda ekonomi Negeri Paman Sam sedang on track pada periode pemulihan menyusul terciptanya 2,5 juta lapangan kerja di bulan yang sama. Namun di sisi lain prospek ekonomi ke depan masih diliputi dengan ketidakpastian terutama dari perkembangan kasus pandemi corona. Ketua bank sentral AS the Fed Jerome Powell mengatakan akan menggunakan berbagai cara untuk menyelamatkan perekonomian. Kebijakan yang paling baru adalah the Fed akan membeli obligasi korporasi langsung di pasar sekunder. Padahal sebelumnya the Fed hanya membeli Exchange Traded Fund (ETF)-nya saja. Selain itu the Fed juga akan menahan suku bunga acuan mendekati nol persen untuk waktu yang agak lama, setidaknya hingga 2022. the Fed menilai ekonomi AS butuh waktu untuk pulih kembali. Kongres AS setidaknya telah mengalokasikan hampir US$ 3 triliun dolar bantuan keuangan dan the Fed telah memompa triliunan dolar stimulus untuk meredam dampak ekonomi akibat merebaknya wabah corona di AS. Di sisi lain ancaman seputar gelombang kedua wabah juga masih menjadi sorotan pelaku pasar. Hingga 16 Juni kemarin, Beijing melaporkan sudah ada tambahan 137 kasus infeksi corona baru yang disinyalir berasal dari pasar makanan Xinfadi. Pemerintah terus berupaya untuk menangani wabah agar tidak menyebar luas. Reuters melaporkan, aktivitas penerbangan di bandara internasional di Beijing di tutup dan orang-orang yang sudah terlanjur memesan tiket kereta akan mendapat refund. Jika melihat risiko ketidakpastian yang masih besar seperti saat ini, maka sebenarnya prospek emas masih positif. Emas merupakan aset minim risiko (safe haven) yang diburu oleh investor kala kondisi ekonomi sedang tidak kondusif. Di sisi lain rendahnya suku bunga, banjir stimulus yang diberikan oleh pemerintah dan bank sentral global juga menjadi faktor lain yang membuat prospek emas masih cerah. Untuk saat ini tekanan deflasi memang tinggi. Namun ke depan ada potensi inflasi yang tinggi terjadi, sehingga emas sebagai aset lindung nilai (hedging) jadi kian menarik untuk dibeli. Afshin Nabavi selaku senior vice president trader logam mulia di MKS SA mengatakan investor memanfaatkan momentum saat ini untuk trading emas di US$ 1.730 - US$ 1.735 di rentang atas dan US$ 1.710 - US$ 1.715 di rentang bawah Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan Rabu (17/6/2020) terpantau mayoritas anjlok ke zona merah. Anjloknya bursa saham Benua Kuning setelah muncul kabar bahwa di Beijing, China diterapkan pembatasan perjalanan warganya, menyusul munculnya 106 kasus baru Covid-19 di wilayah tersebut. Sumber penyebaran disinyalir dari pasar grosir Xinfadi, di mana ribuan orang bertransaksi setiap harinya. Sebanyak 27 distrik dinyatakan sebagai wilayah dengan risiko menengah. Di Jepang, Indeks Nikkei anjlok 0,52% setelah rilis data ekspor bulan Mei oleh Kementrian Keuangan jepang yang menunjukkan ekspor Negara Samurai terkontraksi 28,3% jauh lebih parah dari angka konsensus yang hanya memprediksi terjadinya kontraksi sebesar 22,7%. Tidak mau kalah, data impor bulan Mei Jepang juga menambahkan sentimen negatif. Impor Jepang terkontraksi 26,2% lebih parah 2 kali lipat dari konsensus yang hanya menargetkan terjadinya kontraksi sebesar 12,9% Di negara lain di Asia seperti Singapura indeks STI jatuh 0,11% setelah rilis data ekspor non-migas bulan Mei Singapura oleh Departemen Statistik Singapura yang menunjukkan terjadinya kontraksi 4,5% angka ini juga jauh lebih buruk daripada konsensus yang memprediksi hanya terjadi kontraksi 0,10%. Sementara di China daratan indeks SSE juga terpantau ambles sebesar 0,10%, di Korea Selatan indeks Kospi terpantau terdepresiasi 0,26%, dan di Hong Kong Indeks Hang Seng turun 0,03%. Dari dalam negeri Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau anjlok 0,20% ke level 4.976,83. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Sentimen buruk datang kepada sektor otomotif Tanah Air setelah rilis data penurunan penjualan mobil pada Mei 2020 makin parah sebagai dampak pandemi covid-19 di Indonesia. Namun sentimen negatif tersebut tak mempengaruhi saham-saham industri otomotif.
Pagi ini saham-saham dari perusahaan otomotif mayoritas berada di zona hijau. Kenaikan tertinggi dicatatkan oleh PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang berhasil naik 4,01% ke level harga Rp 4.930/unit jelang diadakanya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini dan menetapkan Djoni Bunarto Tjokro menjadi direktur utama yang baru menggantikan Prijono Sugiarto. Sedangkan hanya saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) yang terpantau tidak bergerak, tetap di level harga Rp 650/unit. Kenaikan hari ini tidak lepas dari sedang bergairahnya pasar global setelah keputusan Federal Reserve alias The Fed mengatakan pihaknya akan membeli obligasi korporasi di pasar sekunder, memperluas pembelian surat utang korporasi dari semula hanya di pasar primer. Sikap The Fed yang kian agresif melakukan pembelian di pasar obligasi menunjukkan bahwa bank sentral paling digdaya sedunia ini bakal memastikan likuditas di pasar terjaga dan bahkan berlebih. Dengan likuiditas berlebih, maka pasar modal negara berkembang dan emerging market pun berpeluang mendapat limpahan investasi portofolio, yang tentunya menjadi sentimen positif kenaikan IHSG hari ini. Sebelumnya berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil pada Mei 2020 anjlok makin dalam turun hingga 95%. Penjualan pada Mei 2020 tercatat hanya 3.551 unit, padahal pada Mei 2019 masih mencatatkan penjualan 84.109 unit. Penjualan ini juga turun 54% bila dibandingkan dengan penjualan pada April 2020 yang sempat terjual 7.868 unit. Penjualan April hanya terjual 7.871 unit atau turun 90,6% (year on year/yoy) dibandingkan April 2019 yang tercatat 84.056 unit. Dibandingkan penjualan Maret 2020 juga drop sangat parah, atau turun sebesar 89,7%.Pada Maret 2020 penjualan sempat masih tercatat 76.811 unit. Pada Maret 2020 penjualan mobil sempat tercatat hanya 76.800 unit atau hanya drop 15% dibandingkan dengan Maret 2019 yang masih mencatatkan penjualan 90.368 unit. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan awal pekan hari ini (15/6/2020) terpantau mayoritas anjlok ke zona merah.
Runtuhnya bursa saham di kawasan Benua Kuning diakibatkan oleh ketakutan akan gelombang kedua penyebaran virus corona muncul di Amerika Serikat (AS) dan berberapa negara lainya setelah pembukaan kembali ekonomi. Di Jepang, Indeks Nikkei anjlok 0,78% jelang rilis Indeks Aktivitas Industri bulan Juni yang akan dirilis oleh Menteri Perekonomian dan Industri Jepang. Bulan lalu sendiri terjadi kontraksi 4,2% terhadap aktivitas industri. Dari negara tetangga Singapura, Indeks STI sementara ambles 1,47% dampak dari rilis tingkat pengangguran kuartal-I oleh Kementerian Tenaga Kerja Singapura yang menunjukkan tingkat pengangguran di Negeri Singa sebesar 2,4% naik tipis dari kuartal sebelumnya yaitu 2,3%. Di China daratan Indeks SSE turun tipis 0,01%, setelah rilis data Produksi Industri bulan Mei oleh Biro Statistik China yang naik 4,4%, sedikit lebih buruk dari konsensus sebesar 5%. Badan yang sama juga merilis angka pengangguran China bulan Mei sebesar 5,9% turun tipis dari bulan sebelumnya sebesar 6%. Sedangkan rilis data Penjualan Ritel bulan Mei menunjukkan adanya kontraksi 2,8% dibanding bulan yang sama tahun lalu. Angka ini juga lebih buruk dari konsensus yang memperkirakan hanya terjadi kontraksi 2%. Di negara lain di Asia seperti Negara Ginseng Korea indeks Kospi anjlok 0,28% dan di Hong Kong Indeks Hang Seng terkoreksi 0,61%. Sementara itu dari dalam negeri pada 10:45 WIB Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau terapresiasi 0,11% ke level 4.885,85 dan berhasil menjadi yang terbaik di kawasan Benua Kuning. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan akhir pekan (12/6/20) pada 10:00 WIB masih terdampar di zona merah dengan penurunan 1,36% ke level 4.788,80.
Akan tetapi di tengah kepanikan massal akibat tumbangnya bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street, investor asing malah diam-diam asik mengkoleksi saham di berbagai sektor pilihan. Secara umum, data BEI mencatat, asing hari ini keluar Rp 230,15 miliar di pasar reguler, sepekan asing net sell Rp 1,5 triliun dan year to date, asing keluar Rp 26,27 triliun. Berikut lima saham yang dikoleksi oleh investor asing saat IHSG terjun bebas hari ini, di sesi I: Saham yang paling banyak di borong oleh investor asing hari ini adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan total net buy sebesar Rp 18,6 miliar, pembelian asing di sektor ini dikarenakan optimisme investor asing setelah showroom penjualan kendaraan bermotor sudah dapat dibuka kembali sejak pekan ini. Saham ASII tercatat stagnan di level Rp 4.700/saham. Di posisi kedua dan ketiga ada duo Indofood, yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang dikoleksi asing sebesar Rp 11,2 miliar dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang diborong asing sebesar Rp 7,8 miliar. Saham ICBP melemah 2,03% di posisi Rp 8.425/saham dan INDF juga torkoreksi 1,23% di level Rp 6.025/saham. Munculnya nama dua perusahaan yang bergerak di sektor barang-barang konsumsi ini di daftar pembelian bersih asing terbesar tentunya tidak mencengangkan, mengingat sektor ini memang dari dulu terkenal sebagai sektor yang defensif, mengingat produknya akan tetap diperlukan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Selain itu saham-saham di atas yang diborong asing semuanya rata-rata lebih berorientasi kepada sektor domestik yang memberikan daya tarik tersendiri, di tengah ketidakpastian global. Saham lain yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 1,33% di level Rp 46.250/saham dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) minus 0,52% di level Rp 950/saham. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Harga saham bank-bank besar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) anjlok dalam pada perdagangan pagi ini, Kamis (11/6/2020). Koreksi dalam saham-saham bank berkapitalisasi besar tersebut membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 2% lebih.
Berdasarkan data perdagangan BEI, pada pukul 09.05 WIB, harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) drop 6,92% ke level harga Rp 4.570/unit. Lalu saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terjun 6,86% ke level harga Rp 4.210/unit. Demikian pula dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terkoreksi 3,30% ke level harga Rp 2.930/unit. Dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) drop 2,24% ke level Rp 28.350/unit. Kejatuhan saham tersebut sempat membuat IHSG terjun lebih dari 2%. Nilai transaksi pagi ini tercatat mencapai Rp 1,14 miliar dan asing membukukan net sell Rp 47,70 miliar di seluruh pasar. Saham yang paling banyak dijual investor asing antara lain, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 35,8 miliar. Lalu saham Bank Mandiri senilai Rp 14 miliar dan saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) senilai Rp 6,2 miliar. Mayoritas busa Asia hari ini terpantau merah, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong turun sebesar 0,60%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 1,23%, sedangkan STI Singapore juga anjlok 1,86%. Dari Bursa saham kiblat dunia, Amerika Serikat (AS) juga anjlok pada perdagangan Rabu tadi malam (10/6/2020) atau Kamis pagi waktu Indonesia, setelah investor melanjutkan merealisasikan keuntungan (profit taking). Indeks Dow Jones anjlok 1,04% atau turun 282,31 poin ke level 26.989,99. Selanjutnya S&P 500 yang juga ikut terdepresiasi 0,53% atau amblas17,04 poin ke level 3.190,14, sementara Nasdaq berhasil menanjak sebesar 0,67% atau terbang 66,60 poin ke level 10.020,35. Nasib Indeks Dow Jones dan Nasdaq bak bumi dan langit. Dow Jones terpaksa terlempar dari angka psikologisnya 27.000, sementara Nasdaq berhasil membukukan rekor penutupan tertinggi sepanjang masa (all time high) menembus angka 10.000 Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan |
Archives
July 2021
Categories |