PT Equityworld Futures Medan- Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, saat ini tengah menggodok peraturan pajak yang dikenakan bagi masyarakat yang akan berinvestasi di aset kripto.
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Indrasari Wisnu Wardhana mengusulkan, nantinya aset kripto bakal dikenai Pajak penghasilan (PPh) final seperti yang berlaku di Bursa Efek Indonesia. Sebabnya, saat ini, kata Wisnu, P"Rencananya akan PPh final seperti yang berlaku pada bursa efek. Besarannya masih kami kaji," ungkap Wisnu, dalam diskusi Kompas Talks bertajuk Mengelola Demam Aset Kripto, Kamis (17/6/2021). Wisnu menilai, dengan adanya pajak untuk aset kripto, nantinya diharapkan bisa menjadi insentif bagi para investor untuk masuk ke pasar kripto di Indonesia, khususnya para investor-investor dari luar negeri. "Sehingga, masyarakat tidak perlu ke luar negeri, cukup dengan pedagang di dalam negeri," ujar dia. Sementara itu, CEO Indodax Oscar Darmawan mengaku menyambut positif adanya rencana pemajakan aset kripto karena akan membuat pasar kripto di Indonesia lebih berkembang dan lebih memberikan kepastian bagi investor dari sisi legalitas. "Transaksinya jauh lebih legal serta meningkatkan legitimasi aset-aset kripto di Indonesia," ujarnya. Seperti diketahui, Indonesia menunjukkan lonjakan pesat di industri mata uang kripto. Transaksi uang kripto selama lima bulan pertama tahun 2021 saja menyentuh angka Rp 370 triliun. Angka ini naik dari transaksi tahun 2020. Menteri Perdagangan, Muhammad Luthfi mengatakan tahun lalu hanya Rp 65 triliun. "5 bulan pertama tahun 2021 sudah tumbuh 5 kali lipat menjadi 370 triliun. Jadi ini dinamika yang mesti kita mau tidak mau mesti kita sadari dan mau tidak mau Kementerian Perdagangan juga melihat sebagai oportunity," kata Luthfi dalam kesempatan yang sama Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Negara-negara di Amerika Selatan kini mulai berlomba-lomba mengakui kripto, terutama Bitcoin sebagai salah satu alat pembayaran yang sah di negara-negara kawasan Amerika Selatan.
Dukungan kripto sebagai alat pembayaran yang sah pertama kali dilakukan oleh negara El Salvador. Negara yang berpenduduk sekitar 6,454 juta jiwa pada tahun 2019 ini resmi mengakui Bitcoin sebagai salah alat pembayarannya pada Rabu (9/6/2021) pekan lalu. Ketertarikan pada Bitcoin tampaknya dimotivasi oleh inflasi, ketergantungan pada dolar Amerika Serikat (AS), dan cara untuk menarik kewirausahaan teknologi. "Dalam jangka pendek, hal ini akan menciptakan lapangan kerja dan membantu memberikan inklusi keuangan kepada ribuan orang di luar ekonomi formal," kata Presiden El Salvador, Bukele. Tak hanya El Salvador yang mulai mengadopsi Bitcoin ke dalam mata uangnya, beberapa negara di Amerika Selatan juga mulai mengikuti jejak El Salvador. Adapun negara-negara tersebut yakni Paraguay dan Panama, dan mungkin beberapa negara lainnya di Amerika Selatan. El Salvador, Sang Pelopor Adopsi Bitcoin di Amerika Selatan Masyarakat El Salvador sudah mulai memanfaatkan Bitcoin sebagai alat penyimpanan dan pembayaran. Gerakan ini telah diinisiasi oleh Jack Mallers, pencipta aplikasi pembayaran Zap dan Strike Bitcoin. Dia juga telah membantu membuat rancangan undang-undang (RUU) untuk membuat Bitcoin legal di negara tersebut. Transisi ke alat pembayaran yang sah dapat menghilangkan keuntungan modal dari persamaan dan memungkinkan orang untuk memindahkan dan mengonversi Bitcoin tanpa mengkhawatirkan pajak yang akan dikenakannya. "Sampai sekarang, El Salvador ditetapkan menjadi negara Bitcoin pertama dan negara pertama yang membuat legalitas Bitcoin, El Salvador juga memperlakukannya sebagai mata uang dunia dan memiliki cadangan Bitcoin," kata Mallers pada konferensi Bitcoin 2021 di Miami. Hal ini membuat para politisi dan pemimpin di berbagai negara Amerika Selatan juga menyerukan tindakan yang sama, di mana para pemimpin melakukan tindakan tersebut untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Selain itu, tujuan para pemimpin melegalkan Bitcoin juga untuk memperlambat inflasi, meningkatkan inklusi keuangan, dan menghasilkan lebih banyak uang untuk kas negara. Paraguay Paraguay menjadi pelopor kedua dalam pengakuan Bitcoin ke dalam mata uang resmi negaranya, setelah El Salvador. Anggota Kongres Carlitos Rejala berkomentar di Twitternya pada Senin (14/6/2021) lalu, bahwa pemimpin Paraguay kini sedang menyerukan bangsanya untuk maju bersama dengan generasi barunya. Tweet dari Carlitos Rajala bahkan menambahkan foto baru dengan mata laser dan tagar #btc (Bitcoin) bergambar roket dan tagar #paypal. Rejala berencana untuk mengajukan RUU untuk menarik perusahaan pertambangan internasional dan bisnis kripto lainnya pada Juli mendatang. "Proyek ini memungkinkan perusahaan kripto, baik perusahaan pertambangan, perusahaan trading atau perusahaan lainnya, akan membiayai biaya operasional mereka dengan menggunakan mata uang kripto dan mendapatkan dividen ke luar negeri serta memanfaatkan keuntungan mereka di bank lokal," kata Rejala kepada CoinDesk. Rejala, politisi sekaligus pengusaha yang berusia 36 tahun, ikut menemukan Bitcoin pada tahun 2017 dan mulai trading pada tahun 2019. Proyek ini bertujuan untuk memposisikan Paraguay sebagai salah satu pusat kripto di Amerika Selatan dan akan menjadi model untuk negara-negara lain di kawasan itu. Jika RUU itu berhasil disetujui, maka Paraguay menjadi negara kedua di Amerika Selatan yang mengakui Bitcoin sebagai salah satu alat pembayarannya. Hal itu juga sesuai dengan tujuan lama bagi para pemimpin bisnis local dan para penambang yang terpaksa pindah, di mana energi yang dimiliki oleh Paraguay merupakan energi yang tergolong sangat murah sejak 2018 lalu. Menurut Rejala, salah satu kondisi yang paling menarik bagi para penambangan, baik individu maupun perusahaan adalah biaya listrik di Paraguay yang tergolong sangat muerah, yakni sekitar US$ 0,05 per kilowatt-hour (kwh) dan merupakan yang terendah di kawasan itu. Hampir 100% produksi berasal dari sumber pembangkit listrik tenaga air. "Ini energi terbarukan, tanpa menghasilkan polusi dan tentunya hal ini sangat penting bagi para penambang Bitcoin dan kripto lainnya," kata Rejala, dilansir dari CoinDesk. "Paraguay adalah negara yang tidak menetapkan aturan pembatasan aliran modal asing dan pembayaran dividen di luar negeri," tambahnya. Paraguay tidak menggunakan semua energi yang dihasilkannya. Di pembangkit listrik tenaga air Itati, yang dimiliki Paraguay dengan Brasil, negara itu hanya mengambil 26% dari 6.067 megawatt. Menurut Juanjo Benitez Rickmann, CEO perusahaan penambang kripto lokal, Bitcoin.com.py, mengatakaan bahwa alasan itulah yang menjadikan Paraguay sebagai salah satu destinasi dari para penambang maupun trader kripto. "Kami memiliki banyak energi yang kami jual ke Argentina dan Brazil, bahkan hampir gratis karena kami hanya bisa menjual ke tetangga kami," kata Benitez Rickmann, dikutip dari CoinDesk. Panama Panama, salah satu negara yang dianggap oleh banyak orang sebagai negara 'surga pajak' atau 'tax haven' kini juga mulai mengadopsi kripto, terutama Bitcoin sebagai salah satu alat pembayaran yang sah, mengikuti jejak El Salvador dan Paraguay yang sudah terlebih dahulu mengakui Bitcoin. Seorang politisi dari Panama berbagi komentar serupa di Twitter, setelah mendengar tentang gerakan di El Salvador dan Paraguay. Anggota Kongres, Gabriel Silva mengatakan bahwa Panama dalam waktu dekat juga akan mengakui kripto sebagai salah satu alat pembayarannya. "Ini penting dan kami tidak boleh ketinggalan. Jika Panama ingin menjadi pusat teknologi dan pusat kewirausahaan, maka kita harus mendukung mata uang kripto. Kami akan menyiapkan proposal untuk dipresentasikan di Majelis. Jika Anda tertarik untuk membangunnya, Anda harus bisa menghubungi saya," kata Silva melaluti Twitter-nya. Bulan ini, Silva dan timnya sedang mengumpulkan pendapat dari berbagai pihak, termasuk pengacara, pengguna Bitcoin, perusahaan terkait kripto dan pejabat pemerintah. Silva tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang isi RUU tersebut, tetapi dia mengatakan akan menentukan isinya setelah berbicara dengan para pihak terkait. Balboa, mata uang Panama juga beredar bersama dolar. Balboa telah terikat dengan sang greenback, sehingga alat pembayaran Panama saat ini sangatlah bergantung kepada naik-turunnya dolar AS. Mengenai insentif pajak, Silva mengatakan bahwa negara tersebut telah memiliki skema untuk menarik perusahaan kripto melalui mekanisme seperti izin operasional dan pembebasan pajak. Panama sudah lama dianggap sebagai negara dengan sebutan 'tax haven' atau surga pajak. Dalam daftar yuridiksi non-kooperatif terbaru yang diterbitkan pada tahun 2021, Uni Eropa mendaftarkan Panama sebagai negara 'tax haven' bersama dengan Kepulauan Virgin dan Seychelles. Oleh karena itu, tak sedikit para penguasaha atau orang-orang kaya yang 'lari' ke Panama untuk menyimpan dana yang di milikinya. Hal ini dilakukan karena kekayaan mereka di negaranya bakal di kenakan pajak tinggi Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Harga emas terus menurun jelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserves (The Fed). Banyak pelaku pasar yang memperkirakan stance kebijakan The Fed tak se-'dovish' dulu lagi.
Para pelaku pasar masih berkeyakinan bahwa suku bunga acuan bakal ditahan di level saat ini di 0-25 bps. Mengacu pada data CME FedWatch, peluang The Fed menahan suku bunga acuannya berada di angka 93%. Namun yang menjadi kekhawatiran saat ini adalah ketika The Fed mulai mensinyalkan bakal mengurangi porsi stimulus moneternya yang lebih dikenal dengan istilah tapering off. Harga logam mulia emas sudah ambles 2,75% sejak mencapai level tertingginya di awal Juni. Rabu (16/6/2021), harga emas semakin mepet ke US$ 1.850/troy ons setelah terkoreksi 0,18%. "Tampaknya ada lonjakan permintaan untuk fasilitas reverse repo Fed, yang menunjukkan bahwa kondisi likuiditas di pasar cukup. Ini berarti bahwa pasar mungkin siap untuk menahan penurunan bertahap pembelian aset Fed," kata Margaret Yang, seorang ahli strategi di DailyFX. "Secara teknikal, emas telah menembus level support utama dan tampaknya memasuki tren bearish," tambahnya. Investor kini menunggu pengumuman kebijakan moneter The Fed Rabu waktu setempat. Hampir 60% ekonom dalam jajak pendapat Reuters mengatakan pengumuman tapering yang sangat dinanti akan datang pada kuartal berikutnya. Data terbaru menunjukkan lonjakan harga konsumen AS telah menguntungkan emas karena dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi. "Ekspektasi tinggi bahwa Fed tidak akan mengubah naskah risalah, tetapi perbaikan pasar tenaga kerja baru-baru ini dan angka inflasi yang lebih tinggi meningkatkan risiko bahwa Fed akan kurang dovish," Avtar Sandu, manajer komoditas senior di Phillip Futures, mengatakan dalam sebuah catatan. Jika berkaca pada tren historisnya emas akan tertekan ketika The Fed mulai mensinyalkan pengetatan moneter untuk mengerem laju perekonomian agar tidak overheat. Tepatnya satu dekade silam yaitu di tahun 2011, harga emas sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masanya (sebelum tahun lalu). Namun ketika The Fed mulai mengumumkan tapering maka dolar AS menguat dan emas kehilangan hampir separuh dari nilainya. "Kami melihat risiko berlanjutnya penurunan harga sebab isu tapering The Fed menghilangkan daya tarik terhadap emas di saat yang sama juga terjadi capital outflow dari pasar emas," tulis analis TD Securities sebagaimana dikutip CNBC International, Senin (14/6/2021) Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Investasi di aset kripto di Indonesia belakangan tumbuh cukup massif. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bapppebti) Kementerian Perdagangan berencana mengatur lebih rinci mengenai aturan main investasi aset kripto ini di Tanah Air.
Dalam rapat kerja dengan Komisi XI, Senin kemarin (14/6), Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso memaparkan, Indonesia saat ini belum mempunyai regulasi yang jelas mengenai aset kripto. Bappebti, saat ini hanya mengatur kripto sebagai komoditas yang bisa diperdagangkan. "Belum ada regulasi yang jelas mengenai kripto ini, tapi dari Bappebti mengatakan ini tergolong komoditas, sehingga nanti mestinya kami bersama-sama duduk bersama bagaimana pengaturan ke depannya," ungkap Wimboh, di Kompleks Parlemen, Senin (14/6/2021). Untuk mengatur lebih jauh mengenai regulasi tersebut, OJK sudah berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan agar aturan ini nantinya bisa diturunkan dalam bentuk Undang-undang. "Kami sudah bicara dengan Menteri Perdagangan untuk segera melakukan, ini kejelasannya bagaimana dan itu (kripto) mestinya harus diatur dalam undang-undang yang secara jelas," beber Wimboh. Ia menekankan, pengaturan aset kripto ini bisa seperti aturan perdagangan yang berlaku di pasar modal. Perdagangan kripto setidaknya memiliki Self Regulatory Organizations (SRO), atau lembaga yang punya kewenangan menerapkan aturan dari regulator. Selanjutnya, ada lembaga yang mengatur mengenai settlement transaksi hingga aturan mengenai perlindungan bagi investor. Menurutnya, hal tersebut diperlukan lantaran transaksi aset kripto sangat fluktuatif. Sebagai informasi, menurut catatan Kementerian Perdagangan, aset kripto sendiri saat ini diperdagangkan dengan omzet sekitar Rp 1,5 triliun per hari di Indonesia. Ini potensi yang cukup besar sehingga harus ada kehati-hatian dalam pengaturannya. Bappebti pun berencana untuk mendirikan bursa komoditas untuk aset kripto. Saat ini aturan sedang digodok dan rencananya bursa komoditas tersebut akan berdiri pada semester kedua tahun ini. Jika hal itu terwujud, maka Indonesia akan menjadi salah satu negara pertama yang mendirikan bursa kripto yang diatur oleh pemerintah. Berdasarkan data terkini, ada sekitar 8.000 hingga 9.000 jenis aset kripto saat ini. Bappebti sendiri telah merilis sekitar 229 aset kripto yang bisa diperdagangkan di Indonesia. "Pada intinya, pengaturan perdagangan aset kripto bertujuan mencapai beberapa hal. Pertama, kepastian hukum mengenai aset kripto itu sendiri. Kedua, perlindungan pedagang dan semua pihak yang terlibat, dan ketiga upaya mengoptimalkan kebermanfaatannya bagi ekonomi negara dan kesejahteraan masyarakat." jelas Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, dalam pernyataan resmi sebelumnya Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Pola pergerakan harga mata uang kripto (cryptocurrency) kini selalu bergerak melemah pada akhir pekan. Pelemahan yang sering terjadi di akhir pekan sudah berlangsung sejak Mei lalu.
Pada hari kerja, yakni Senin hingga Jumat, kripto pun dapat melenggang ke zona hijau. Namun ketika akhir pekan datang, harga kripto cenderung berbalik arah ke zona merah. Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya, mengapa demikian? Cryptocurrency dikenal dengan volatilitas yang cukup tinggi dan beberapa ahli mengatakan crash di pasar kripto cenderung akan kembali terjadi pada akhir pekan ini. "Ini telah menjadi fenomena dalam kripto selama beberapa tahun," kata Stephen McKeon, profesor keuangan di University of Oregon di Eugene. Penurunan pada akhir pekan ini mungkin memiliki efek signifikan karena regulator menimbang masa depan mata uang digital. Berikut ini penyebab crash kini sering kali terjadi pada akhir pekan ini menurut para ahli di kripto. Traffic trading kripto cenderung sedikit di akhir pekan Menurut Amin Shams, asisten profesor keuangan di Universitas Columbus di Ohio, salah satu alasan volatilnya cryptocurrency pada akhir pekan adalah karena jumlah transaksi lebih sedikit dari hari kerja. "Ketika volume transaksinya rendah, maka traffic trading terbilang sepi, yang dapat menggerakkan harga lebih banyak lagi," katanya, dikutip dari CNBC International. McKeon juga beralasan bahwa bank-bank yang tidak beroperasi selama akhir pekan juga menjadi penyebab transaksi kripto cenderung sepi di akhir pekan, karena investor mungkin tidak dapat menambahkan uangnya ke rekening mereka, karena bank-bank tutup. "Anda mendapatkan saat-saat kepanikan pasar di mana ada banyak tekanan jual," katanya, dilansir dari CNBC International. Investor menggunakan margin ketika trading kripto Alasan lainnya yang membuat harga kripto melemah pada akhir pekan mungkin karena investor menggunakan margin untuk trading kripto, di mana investor meminjam dana dari perusahaan penyedia trading kripto untuk membeli lebih banyak aset kripto. Ketika harga mata uang digital turun di bawah level tertentu, trader harus membayar kembali pinjaman, yang dikenal sebagai margin call. Bank yang tidak dibuka pada saat akhir pekan beberapa trader mungkin sedikit kesulitan untuk melunasi dana pinjamannya dari transaksi margin karena mereka tidak dapat memindahkan uang ke rekening mereka dan memicu aksi jual paksa (force sell) dari bursa. Manipulasi Pasar Mereka yang mencoba untuk mempengaruhi harga cryptocurrency secara artifisial dapat menjadi factor pendorong mengapa harga kripto berjatuhan pada akhir pekan. "Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ada pihak yang ingin memanipulasi pasar," kata Syams, dilansir dari CNBC International. Misalnya, suatu penelitian tahun 2019 menunjukkan bagaimana Tether dapat menjadi satu-satunya mata uang digital yang dapat dikonversikan langsung dengan dolar Amerika Serikat (AS). Penelitian itu juga membahas bagaimana caranya agar dapat meningkatkan harga Bitcoin dan cryptocurrency lainnya secara artifisial pada saat booming kripto tahun 2017 silam. Tetapi para peneliti masih belum tahu sejauh mana hal itu terjadi. Satu teori yang dapat disebut spoofing, di mana pergerakan kripto dipengaruhi oleh supply dan demand investor, di mana investor tersebut dapat membeli atau menjual fiktif untuk memengaruhi harga cryptocurrency dengan menciptakan permintaan dan penawaran yang salah. Beberapa peneliti percaya hal ini terjadi lebih sering selama sepekan terakhir, menyebabkan harga mata uang digital naik. Namun para peneliti menganggap bahwa teori ini mungkin hanya spekulasi. "Saya secara pribadi belum melihat bukti konklusif yang menunjukkan manipulasi," kata McKeon. Kripto ETF Terlepas dari alasan volatilnya kripto di akhir pekan, hal ini menghadirkan tantangan bagi regulator yang menimbang kripto berbasis exchange trade fund (ETF). Perdagangan ETF selama hari kerja, investor dapat membeli atau menjual cryptocurrency selama 24 jam per hari atau tujuh hari per minggu dan dapat membuat ketidakcocokan untuk kripto ETF. Misalnya, jika kripto di pasar utama turun 20% pada hari Minggu, mereka yang ingin menjual kriptonya mungkin terjebak di pasar ETF sampai pasar dibuka kembali pada hari Senin. Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), Gary Gensler telah menyerukan perlindungan investor yang lebih besar untuk cryptocurrency, menandakan lebih banyak peraturan mungkin diperlukan sebelum agensi menyetujui kripto berbasis ETF. SEC saat ini sedang meninjau aplikasi ETF Bitcoin dan Ethereum dari beberapa perusahaan Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan |
Archives
July 2021
Categories |