Equity World Medan - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) masih terus menunjukkan penguatan. Dikutip dari data perdagangan Reuters, Selasa (25/9/2018), pagi ini dolar AS tercatat menguat ke angka Rp 14.890.
Dolar AS bergerak dari level Rp 14.875 hingga 14.894. Rupiah pekan ini tercatat jauh lebih lemah dibanding pekan lalu yang sempat mengalami penguatan hingga ke posisi Rp 14.810-an. Depresiasi rupiah kemarin bahkan mencapai 0.33%. Rupiah masuk ke dalam tiga negara Asia yang mengalami pelemahan cukup besar setelah Rupe (India) dan Peso (Filipina). Adanya antisipasi atas potensi kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan terjadi pekan ini turut memjadi salah satu sentimen. Di IHSG, pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (Netbuy) sebesar Rp 587 miliar. Menguatnya dolar AS sejak beberapa bulan terakhir telah mulai memberikan efek yang nyata di masyarakat. Harga tepung terigu tercatat sudah mengalami kenaikan hingga 10%. "Permintaan masyarakat terhadap terigu di semester I ada kenaikan. Itu akibat konsumsi mie instan, roti, martabak, kerupuk, bakso, sosis, itu semua kan ada tepung terigunya. Semester II saya nggak tahu karena harga terigu naik minimal 10% akibat pelemahan rupiah sudah mencapai 10%," kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Franciscus Welirang. Adapun kenaikan harga tepung terigu terpengaruh terhadap harga gandum di pasar dunia, mengingat Indonesia masih mengimpor gandum. Apalagi, saat ini pasokan gandum menipis dan mendorong kenaikan harga hingga 20%. (eds/eds) Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan
0 Comments
Equity World Medan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka negatif pagi ini. IHSG dibuka turun 10,77 poin ke 5.946,97.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini ikut mengalami pelemahan. Dolar AS berada di level Rp 14.870, lebih tinggi dari posisi kemarin akhir pekan kemarin di Rp 14.830 Pada perdagangan pre opening, IHSG turun ke level 5.946,500. Sementara indeks LQ45 juga turun ke posisi 944,901. Membuka perdagangan, Senin (24/9/2018), IHSG turun lagi ke posisi 5.940,61. Indeks LQ45 turun 7,763 poin (0,83%) ke 946,397. Pada perdagangan pukul 09.15 waktu JATS, IHSG turun 10,7 poin (0,68%) ke 5.946,799. Indeks LQ45 turun 7,095 poin (0,76%) ke 945,729. Sementara itu, dari indeks utama bursa Wall St pada perdagangan akhir pekan kemarin (21/09) bergerak bervariatif dengan mayoritas berada di teritori negatif. Indeks S&P melemah terbatas 0.04% dan Nasdaq koreksi sebesar 0.51%. Sedangkan Dow Jones berhasil menguat 0.32% di tengah pelemahan indeks utama lainnya. Pelemahan pada mayoritas indeks dikarenakan adanya perubahan struktur komposisi dalam sektor serta rebalancing triwulanan yang menyebabkan beberapa penyesuaian dan penilaian atas portofolio mereka. Selain itu, pelemahan yang terjadi pada mayoritas indeks salah satunya juga disebabkan oleh sentimen negatif yang berasal dari data ekonomi yang rilis di antaranya Markit Composite PMI Flash bulan September di level 53.4 lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang di level 54.7, kemudian data Markit Service PMI Flash bulan September juga turut mencatatkan penurunan di level 52.9 dibandingkan periode sebelumnya yang berada di level 54.8. Sementara itu mayoritas bursa Asia hari ini libur seperti Jepang, China dan Korea Selatan. Berikut pergerakan Bursa Asia pagi ini: Indeks Nikkei 225 libur Indeks Hang Seng turun 1,29% ke 27.597,180 Indeks Komposit Shanghai libur Indeks Strait Times naik 0,25% ke 3.225,750 (eds/eds) Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan Equity World Medan -Amukan dolar AS sedikit mereda. Pagi ini dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp 14.845. Pagi kemarin, dolar mengamuk ke Rp 14.890.
Mengutip data perdagangan reuters, Kamis (20/9/2018), dolar AS menyentuh posisi tertinggi di Rp 14.845 dan terendah di Rp 14.840. Bila ditarik dalam rentang waktu 3 bulan terakhir, rupiah suda terdepresiasi sedalam 7%, di mana pada tanggal 19 Juni 2018, dolar AS masih berada di Rp 13.930. Tahun ini, dolar AS sempat menyentuh rekor di Rp 14.999, hanya selisih sedikit dari posisi psikologis Rp 14.500. (dna/zlf) (dna/dna) Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan Equity World Medan - Bank Indonesia (BI) menepis kondisi pelemahan rupiah saat ini sama dengan krisis 1998 maupun 2008. Alasannya kondisi ekonomi Indonesia sekarang berbeda jauh saat krisis.
Direktur Eksekutif Departemen Internasional Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi mengatakan meski secara level hampir mirip saat krisis, namun itu tidak bisa dibandingkan. Baca juga: Selama Transaksi Berjalan Defisit, Risiko Rupiah Keok Tetap Ada "Apakah siklus 10 tahun itu akan otomatis berujung krisis hanya gara-gara level nilai tukar sama krisis 98?" kata Doddy dalam Seminar ke Mana Arah Rupiah? di DPR Jakarta, Rabu (19/9/2018). Menurutnya secara level pelemahan nilai tukar rupiah hampir mirip saat krisis 1998, tapi beberapa indikator ekonomi jauh berbeda. Inflasi saat krisis 1998 mencapai 82%, krisis 2008 inflasinya 12%, sementara tahun ini 3,2%. "Itu bertahan 3 tahun, itu satu dari sisi stabilitas harga, jauh," ujar Doddy. Persentase depresiasi nilai tukar juga jauh. Doddy menjelaskan pada 1998 rupiah melemah sampai 197%, tahun 2008 sebesar 35%, dan pada tahun ini 8,9%. "Jadi jauh, walaupun level sama tapi depresiasinya jauh beda," tambah Doddy. Dari sisi cadangan devisa (cadev) sebagai alat stabilisasi nilai tukar pun jauh beda. Saat ini, cadev Indonesia jauh lebih tinggi. Pada 1998 cadev Indonesia hanya di kisaran US$ 17 miliar dan tahun 2008 US$ 50 miliar. "Tahun ini walaupun sudah pakai untuk stabilkan nilai tukar turun, tahun 2017 US$ 132 miliar sekarang masih US$ 117 miliar-118 miliar," tutupnya. (hns/hns) Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan Equity World Medan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak negatif pagi ini. IHSG gagal melanjutkan penguatan yang terjad pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini ikut mengalami pelemahan. Dolar AS berada di level Rp 14.840, lebih perkasa dibanding akhir pekan lalu yang berada di Rp 14.769. Pada perdagangan pre opening, IHSG turun 22,855 poin (0,39%) ke 5.908,426. Indeks LQ45 juga turun 5,676 poin (0,61%) ke 931,192. Membuka perdagangan, Senin (17/9/2018), IHSG turun 32,346 poin (0,55%) ke 5.898,935. Indeks LQ45 juga turun 8,181 poin (0,87%) ke 928,687. Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG terperosok makin dalam 48,061 poin (0,81%) ke 5.883,220. Indeks LQ45 turun 11,041 poin (1,18%%) ke 925,827. Seluruh 10 saham sektoral kompak melemah. Pelemahan paling dalam dialami saham sektor aneka industri yang terjun 1,38%. Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup flat pada perdagangan akhir pekan kemarin. Dow Jones dan S&P menguat terbatas masing-masing sebesar 0.03%, sedangkan Nasdaq berakhir turun tipis 0.05%. Terbatasnya pergerakan indeks utama AS inline dengan rilisnya data retail sales AS bulan Agustus yang mengalami sedikit perlambatan menjadi 6,6% (yoy) lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sebelumnya yang mencapai 6,7% (yoy). Selain itu rilisnya data anggaran bulanan AS yang defisit sebesar US$ -214B atau lebih besar dibandingkan defisit bulan Juli yakni US$ -77B turut menjadi salah satu faktor pemberat pergerakan indeks akhit pekan lalu. Bursa saham Jepang, Indeks Nikkei 225 tutup untuk memperingati hari lanjut usia. Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan Equity World Medan - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 14.855. Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Rabu (12/9/2018).
Pergerakan dolar AS dalam lima hari terakhir menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi. Dolar AS tercatat bergerak dari Rp 14.800 hingga Rp 14.944 dalam lima hari terakhir. Sementara pagi ini, dolar AS bergerak dalam rentang Rp 14.830-14.855. Dolar AS sendiri menunjukkan tren pelemahan setelah melonjak cukup tajam ke angka Rp 14.999 persis satu pekan lalu. Rupiah saat itu bahkan menunjukkan pelemahan terdalam dibanding mata uang negara Asean lainnya. Namun demikian, rupiah diramal bakal kembali tertekan hari ini. Sentimen dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang akan kembali menaikkan tarif bea masuk impor bagi produk asal China diperkirakan masih terus membayangi rupiah. Sentimen perang dagang antara AS dan China sendiri diketahui turut memberikan ketidakpastian global yang berdampak pada pelemahan mata uang negara-negara emerging market. Saat ini perang dagang masih terus berlanjut dimana US siap untuk memberikan tarif tambahan ke China pada minggu ini sebesar US$267 miliar. Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan Equity World Medan -Cadangan devisa (cadev) Indonesia per Agustus 2018 tercatat sebesar US$ 117,9 miliar. Angkanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan US$ 118,3 miliar pada akhir Juli 2018.
Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI) Agusman mengatakan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. "Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," katanya dalam siaran pers, seperti ditulis Senin (10/9/2018). Baca juga: Turun Lagi, Cadangan Devisa RI US$ 117,9 Miliar di Agustus Penurunan cadev disebabkan karena pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Angka cadev tersebut turun sekitar US$ 400 juta dibandingkan Juli 2018 sebesar US$ 118,3 miliar. Pada Januari 2018, cadev tercatat US$ 131,98 miliar atau lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2017 US$ 130,20 miliar. Peningkatan cadev dikarenakan penerimaan devisa yang berasal dari pajak dan hasil ekspor migas bagian pemerintah, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas. Posisi cadev di Januari 2018 cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Bergeser ke Februari 2018, cadev tercatat US$ 128,06 miliar. Angka ini turun US$ 3,92 miliar. Posisi cadev juga turun untuk membiayai 8,1 bulan impor atau 7,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Pada Maret 2018, cadev kembali turun ke level US$ 126 miliar. Posisi cadev setara dengan pembiayaan 7,9 bulan impor atau 7,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Jumlah cadev juga kembali turun di April 2018 menjadi US$ 124,9 miliar. Kecukupan cadev untuk membiayai impor juga ikut turun menjadi 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Penurunan cadev kembali terjadi di bulan berikutnya. Pada Mei 2018, cadev tercatat sebesar US$ 122,9 miliar. Pembiayaan impor menggunakan cadev juga turun ke 7,4 bulan impor atau 7,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi cadev pada Juni juga kembali merosot ke level US$ 119,8 miliar. Posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 6,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Di akhir Juli 2018, posisi cadev turun lagi ke level US$ 118,3 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. (ara/ang) Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan |
Archives
July 2021
Categories |