Equity World Medan - Perusahaan rintisan (startup) layanan perjalanan online asal Indonesia, Traveloka telah menerima investasi sebesar sekitat 500 juta dollar AS.
Investasi itu berasal dari perusahaan perjalanan online terkemuka dunia Expedia Inc, East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, dan Sequoia Capital. Dalam pernyataannya, Senin (31/7/2017), Traveloka menyatakan investasi yang dipimpin oleh Expedia tersebut akan memperdalam kemitraan yang telah terjalin selama ini dalam penyediaan kamar hotel. Sehingga, Traveloka dapat memberikan lebih banyak pilihan daftar akomodasi internasional kepada para wisatawan di Asia Tenggara. "Bekerja sama dengan perusahaan perjalanan online terdepan di dunia memungkinkan kami fokus pada upaya untuk terus tumbuh dalam industri perjalanan online untuk mencapai tujuan kami yaitu menyediakan pilihan perjalanan terbaik dan pengalaman pemesanan berkualitas tinggi bagi para wisatawan," kata Ferry Unardi, Co-founder dan CEO Traveloka. Adapun CEO Expedia Dara Khosrowshahi menjelaskan, Traveloka adalah pemimpin perusahaan perjalanan online di Indonesia dan berkembang sangat pesat di seluruh kawasan Asia Tenggara. Khosrowshahi menyatakan, pihaknya sangat bersemangat untuk terus memperluas kehadiran di Asia. Expedia sendiri merupakan perusahaan perjalanan online internasional yang telah dikenal di seluruh dunia. "Investasi yang diberikan kepada Traveloka menegaskan skala dan peningkatan minat dunia internasional terhadap sektor perjalanan Asia Pasifik. Asia Tenggara diperkirakan akan meraih pendapatan sebesar 83 miliar dollar AS dari sektor pariwisata pada akhir 2017," tutur dia. Melalui rangkaian investasi terbaru, Traveloka akan terus fokus dalam memberikan pengalaman perjalanan terbaik dengan mengembangkan proyek Research & Developments melalui kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan kapabilitas pembelajaran mesin. Traveloka juga mempelajari lebih mendalam perilaku unik konsumen di tiap negara, serta memanfaatkan data untuk memberikan pengalaman perjalanan secara online yang lebih baik bagi konsumen. "Traveloka mengkhususkan diri dalam melokalisasi penawaran, seperti metode pembayaran lokal dan juga layanan konsumen dalam bahasa lokal. Menyajikan berbagai layanan dan produk end-to-end adalah kunci sukses Traveloka," ungkap Ferry. Sumber: Kompas.com PT.Equityworld Futures EWF Medan
0 Comments
Equity World Medan - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) diperkirakan berpeluang untuk menguat pada perdagangan saham Jumat (28/7/2017). IHSG diperkirakan bergerak di rentang 5.800-5.852.
"Saham-saham yang masih dapat menjadi perhatian diantaranya AKRA, ASII, BMTR, CPIN, LPKR, MAPI, RALS, AISA, PWON," ujar Lanjar Nafi, analis PT Reliance Sekuritas Indonesia melalui keterangannya. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pergerakan bursa Eropa dan regional. Lanjar melihat indeks saham Eropa terkonsolidasi setelah sebelumnya optimistis di tengah gelombang laporan keuangan semester I tahun ini. Sentimen selanjutnya, di akhir pekan investor akan menanti data Tingkat kepercayaan konsumen, kepercayaan industri dan indeks sentimen ekonomi di Eropa. GDP AS juga akan menjadi sorotan pelaku pasar dengan ekspektasi 2,6 persen dari 1,4 persen hingga tingkat kemampuan konsumen di AS. Di Asia, indeks saham di Asia ditutup mayoritas menguat dimana Indeks HangSeng ditutup menguat 0,71 persen dan indeks Topix jepang naik 0,37 persen. Kinerja perusahaan yang merilis laporan keuangan cukup baik mampu mendorong ekuitas di Asia. Optimisme Bank of Japan (BoJ) pada pertumbuhan inflasi jepang menjadi faktor lain pendorong penguatan. IHSG Pada Kamis lalu, IHSG ditutup menguat 19,54 poin sebesar 0,34 persen dilevel 5.819,74 dengan indeks sektor keuangan memimpin penguatan disusul sektor pertambangan. Sedangkan sektor pertanian menjadi penekan IHSG dengan melemah 0,77 persen. Proyeksi inflasi rendah dibawah 4 persen tahun ini menjadi dorongan optimis investor. Aksi jual investor asing pun mulai menipis dimana pada papan reguler terjadi net buy Rp 55,68 miliar dan papan negosiasi terjadi net sell Rp 85,03 miliar sehingga aktivitas investor asing keseluruhan net sell sebesar Rp 29,35 miliar. Sumber: Kompas.com PT. Equityworld Futures EWF Medan Equity World Medan - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup menghijau pada perdagangan Rabu (26/7/2017 waktu setempat atau Kamis (27/7/2017) waktu Indonesia.
Pada perdagangan saham Rabu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencetak rekor tertinggi baru menyusul keputusan The Fed mempertahankan suku bunga acuan dan rilis kinerja perusahaan menggembirakan. DJIA ditutup naik 97,58 poin atau 0,45 persen ke posisi 21.711,01. Ini merupakan level tertinggi sepanjang masa. Laju indeks Dow Jones terutama disokong penguatan saham Boeing yang sebesar 9,88 persen. Lalu, S&P 500 ditutup naik 0,70 poin atau 0,03 persen menjadi 2.477,82, setelah sempat menyentuh level tertinggi di tengah-tengah sesi perdagangan. Adapun, Nasdaq menguat10,57 poin atau 0,16 persen ke level 6.422,75. Pasar saham AS merespons hasil pertemuan dua hari Federal Open Market Comittee (FOMC). Ketua The Fed Janet Yellen mengumumkan bahwa bank sentral mempertahankan tingkat suku bunga acuan. The Fed akan menjaga kebijakan moneter tetap stabil. Meski demikian, bank sentral memberi sinyal akan mulai mengurangi program stimulus yang besar "relatif segera" mengingat perekonomian secara luas berkembang seperti yang diantisipasi. The Fed diperkirakan memulai pengurangan neraca secepatnya pada September. "Dengan mengurangi neraca, The Fed secara efektif meruncingkan kurva imbal hasil," kata David Schiegoleit, Managing director investasi di US Bank Private Client Reserve seperti dilansir CNBC. Investor pun kembali fokus pada hasil kinerja kuartal perusahaan. Saham Boeing melesat setelah melaporkan laba bersih per saham sebesar 2,55 dollar AS, melampaui perkiraan Wall Street. Coca-Cola dan Ford juga mencatat hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. Sejauh ini, laporan kinerja perusahaan cukup solid. Kim Forrest, analis saham senior di Fort Pitt Capital berharap, perusahaan terus melaporkan hasil kuartalan yang kuat pada musim ini. "Hasilnya menunjukkan ekonomi terus membaik, jadi saya harapkan hasil ini terus berlanjut," katanya. Sumber: Kompas.com PT Equityworld Futures EWF Medan Equity World Medan - Selama semester I 2017, PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) membukukan laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp 26,84 miliar atau tumbuh 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 19,71 miliar.
Perolehan laba tersebut ditopang oleh penyaluran pembiayaan BCA Syariah yang mencapai Rp 3,88 triliun atau tumbuh 21,09 persen jika dibandingkan dengan Semester I 2016 sebesar Rp 3,2 triliun. "Pertumbuhan aset BCA Syariah berada di atas pertumbuhan industri perbankan syariah yaitu 22,8 persen per April 2017," ujar Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih saat konferensi pers BCA Syariah di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017). Selain itu, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp 4,24 triliun atau tumbuh 31,79 persen dibandingkan Juni 2016 sebesar Rp 3,22 triliun. Menurut John, tahun 2016 dan 2017 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri perbankan karena berbagai faktor, mulai dari lokal hingga internasional, salah satunya adalah perkembangan dunia usaha. "Kami melihat bahwa kondisi dunia usaha mengalami perlambatan, dan biasanya penyaluran pembiayaan juga akan mengalami perlambatan juga," papar John. Menurutnya, guna memenuhi kebutuhan nasabah, BCA Syariah berupaya memperluas jaringan baik secara fisik yaitu jaringan kantor maupun elektronis berupa fasilitas-fasilitas transaksi. "Hingga semester I 2017, BCA Syariah telah memiliki 51 jaringan kantor yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Bandung, Solo, Yogyakarta dan Medan," jelasnya. Sumber: Kompas.com PT Equityworld Futures EWF Medan Equity World Medan - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melaporkan laba bersih pada semester I mencapai Rp 1,27 triliun.
Direktur Utama Bank BTN Maryono menjelaskan laba bersih ini tumbuh 21,95 persen (yoy) atau naik dari Rp 1,04 triliun di periode yang sama tahun lalu. "Kenaikan pendapatan bunga bersih menopang peningkatan laba bersih Bank BTN," kata Maryono, dalam konferensi pers yang digelar di Menara BTN, Jakarta Pusat, Senin (24/7/2017). Penyaluran kredit mencapai Rp 177,4 triliun atau naik 18,81 persen (yoy) dari Rp 149,31 triliun di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit juga meningkatkan aset Bank BTN menjadi Rp 224,06 triliun pada Juni 2017 atau tumbuh 18,23 persen (yoy) dari Rp 189,51 triliun. "Pertumbuhan kredit Bank BTN meningkat dua kali lipat penyaluran kredit rata-rata industri perbankan nasional," kata Maryono. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit perbankan nasional naik sebesar 8,77 persen (yoy) per Mei 2017. Maryono menjelaskan, pada semester pertama ini, pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN masih ditopang peningkatan kredit perumahan. Jenis kredit yang menempati 90,04 persen dari total pinjaman perseroan tersebut naik 17,68 persen (yoy) dari Rp 135,74 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp 159,73 triliun di bulan Juni 2017. Sumber: Kompas.com PT Equityworld Futures EWF Medan Equity World Medan - Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan akan membawa OJK menjadi lebih efektif dalam bekerja dan efisien menggunakan anggaran sebagai bentuk akuntabilitas sehingga OJK mampu menghadapi tantangan perekonomian dan keinginan para pemangku kepentingan.
“OJK saat ini memasuki tahapan berikutnya dari periode yang telah diawali sejak 2013. Kami melihat tantangan kondisi perekonomian dan semakin tingginya ekspektasi stakeholders terhadap kinerja OJK mengharuskan OJK lebih efektif dalam bekerja dan efisien menggunakan anggaran sebagai bentuk akuntabilitas keuangan OJK,” kata Wimboh Santoso dalam jumpa pers usai rapat pertama Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022 di Gedung Radius Prawiro Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/7/2017) Rapat Dewan Komisioner OJK pertama ini menyepakati pembagian tugas Anggota Dewan Komisioner OJK periode 2017 – 2022 sebagai berikut : Ketua : Wimboh Santoso Wakil Ketua : Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan : Heru Kristiyana Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank : Riswinandi Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal : Hoesen Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen : Tirta Segara Anggota Dewan Komisioner sebagai Ketua Dewan Audit : Ahmad Hidayat Anggota Dewan Komisioner ex-officio Bank Indonesia : Mirza Adityaswara Anggota Dewan Komisioner ex-officio Kementerian Keuangan : Mardiasmo Wimboh Santoso yang hadir bersama seluruh anggota Dewan Komisioner OJK itu menjelaskan upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi akan dimulai dari seluruh Anggota Dewan Komisioner OJK sebagai suatu panutan (role model). “Ini menjadi penting agar segenap jajaran pegawai di lingkungan OJK melaksanakannya dengan konsisten termasuk berbagai pihak untuk ikut melakukan pengawasan agar setiap tindak tanduk dalam pelaksanaan tugas menjunjung nilai strategis OJK,” katanya. Efektivitas ini, lanjutnya, penting untuk memenuhi fungsi dan tugas OJK dalam perijinan, pengaturan, pengawasan dan perlindungan konsumen yang terintegrasi serta dilakukan dalam waktu yang cepat dengan tetap menjaga kualitas dan manfaatnya agar dirasakan masyarakat. Wimboh juga mencanangkan perubahan pola pengambilan keputusan di internal OJK dengan memperpendek jalur birokrasi melalui pemanfaatan teknologi. OJK juga akan menyempurnakan pendekatan pengawasan untuk mengimbangi semakin besar dan kompleksnya industri jasa keuangan. Sementara itu, sebagai langkah efisiensi, OJK akan mengurangi fasilitas Anggota Dewan Komisioner termasuk perjalanan dinas hanya untuk agenda keanggotan OJK dan kehadiran pejabat OJK harus dapat memberikan nilai tambah untuk Indonesia di forum internasional. Wimboh juga menyampaikan akan melakukan audit organisasi untuk mengukur kebutuhan organisasi dan SDM yang berkualitas dan berintegritas dengan jumlah yang memadai. Dewan Komisioner OJK juga akan mengevaluasi dan secara bertahap mengurangi kegiatan seremonial, seminar dan kegiatan sosialisasi agar pemanfaatan waktu kerja OJK akan lebih efektif. Beberapa langkah yang juga disepakati dalam RDK tersebut adalah mengurangi kegiatan rapat di luar kantor yang saat ini dengan mengoptimalkan penggunaan fasilitas di dalam kantor. Beberapa langkah awal yang dilakukan OJK ini semata-mata untuk menjaga keberlangsungan keuangan dengan lebih memprioritaskan tugas pokok OJK dan mengoptimalkan SDM Pengawasan sehingga peran OJK dalam pengaturan, pengawasan dan perlindungan konsumen dapat memberikan manfaat kepada masyarakat pada umumnya dan industri jasa keuangan pada khususnya. Wimboh Santoso bersama seluruh Anggota Dewan Komisioner juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Anggota Dewan Komisioner Periode 2012 – 2017, karena capaian sejak OJK berdiri telah memberikan manfaat kepada industri keuangan, mendapatkan pengakuan oleh dunia internasional serta tidak kalah pentingnya ikut mendukung program pemerintah. Beberapa hal catatan pelaksanaan tugas juga telah diserahkan dalam acara penandatanganan Berita Acara Serah Terima dari Ketua Dewan Komisioner OJK Periode 2012 – 2017 Muliaman D Hadad kepada Ketua Dewan Komisioner Periode 2017 – 2022 Wimboh Santoso di Kantor Pusat OJK di Gedung Sumitro Jakarta. Sumber: kOMPAS.COM PT. Equityworld Futures EWF Medan Equity World Medan - PT Bank Permata Tbk melaporkan laba bersih pada semester I 2017 mencapai Rp 621 miliar.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan mencatat kerugian sebesar Rp 836 miliar. Direktur Utama Permata Bank Ridha DM Wirakusumah menyatakan, kinerja perseroan didorong peningkatan kualitas aset, penjualan sebagian porsi aset bermasalah, pertumbuhan pendapatan komisi bancassurance, dan pengelolaan biaya. Perseroan juga telah menyelesaikan rights issue senilai Rp 3 triliun pada Juni 2017. "Kami optimis kinerja PermataBank dapat terus meningkat, dengan menjaga neraca keuangan yang positif seperti yang tercermin dalam dua kuartal ini," kata Ridha dalam pernyataan resmi, Kamis (20/7/2017). Penyelesaian right issue telah berhasil memperkuat permodalan tier 1 sehingga rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) meningkat menjadi 15,4 persen dan 18,9 persen pada bulan Juni 2017. Menurut Ridha, pihaknya juga terus mengelola kualitas asetnya melalui penjualan aset, serta restrukturisasi dan rehabilitasi yang dilakukan secara proaktif. Hal ini menghasilkan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) Gross dan NPL Net sebesar 4,7 persen dan 1,8 persen per 30 Juni 2017. Angka ini membaik jika dibandingkan 6,4 persen dan 2,2 persen pada akhir Maret 2017 dan 8,8 persen dan 2,2 persen pada Desember 2016. Adapun penyaluran kredit pada semester I 2017 tercatat turun 23 persen secara tahunan (yoy) atau negatif 3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Akan tetapi, pembiayaan syariah tumbuh 6 persen (yoy). Sumber: Kompas.com PT. Equityworld Futures EWF Medan |
Archives
July 2021
Categories |