PT Equityworld Futures Medan- Harga mata uang kripto (cryptocurrency) kembali diperdagangkan di zona merah pada perdagangan Senin (19/7/2021) pagi waktu Indonesia, melanjutkan pergerakan sepanjang pekan lalu.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:00 WIB, dari sepuluh kripto berkapitalisasi terbesar, hanya tiga kripto yang cenderung bertahan di zona hijau, di mana ketiganya merupakan koin digital berjenis stablecoin,yakni Tether, USD Coin, dan Binance USD. Pada pagi hari ini, Bitcoin merosot 1,82% ke level harga US$ 31.613,22 per koin atau setara dengan Rp 458.075.558 per koinnya (asumsi kurs Rp 14.490/US$), Ethereum ambles 4,78% ke harga US$ 1.882,77 per koin (Rp 27.281.337 per koin), dan Dogecoin ambruk 7,23% ke US4 0,1786 per koin (Rp 2.558 per koin). Pada pekan lalu, mayoritas kripto masih mengalami pelemahan. Dari sepuluh kripto berkapitalisasi terbesar, pelemahan paling besar terjadi di kripto Polkadot yang ambruk hingga 20,79%. Sementara pelemahan yang paling kecil terjadi Bitcoin. Sedangkan untuk kripto berjenis stablecoin masih tetap bertahan dengan naik tipis-tipis pada pekan lalu. Adapun koin digital stablecoin tersebut yakni Tether, USD Coin, dan Binance USD. Sementara itu pada pekan lalu, indeks itwise 10, yang merekam pergerakan harga 10 mata uang kripto utama di dunia, tercatat melemah 1,1% pada perdagangan Jumat (18/7/2021) menjadi 34,6. Pelemahan terjadi di tengah koreksi seluruh mata uang digital yang menjadi konstituennya. Secara mingguan, posisi pada hari tersebut setara dengan koreksi sebesar 13,5% jika dibandingkan dengan penutupan Jumat akhir pekan lalu, yang berada di level 40. Kisah mata uang kripto memang sedang tidak bagus tahun ini. Sepanjang Juli, reksa dana yang mengacu pada 10 mata uang kripto berkapitalisasi pasar terbesar ini anjlok 12,7%. Sepanjang tahun berjalan, koreksi terhitung lebih parah, yakni mencapai 42,7%. Namun sejak ditransaksikan pada 15 Oktober 2020, indeks tersebut masih terhitung melesat 188,3%. Bitcoin hingga pagi hari ini masih diperdagangkan di kisaran level US$ 31.000. Bitcoin mungkin telah didukung oleh penyetujuan Bank of America terhadap perdagangan Bitcoin berjangka (futures) untuk beberapa klien. "Ini adalah komitmen besar untuk bank terbesar kedua di AS tersebut dan menandakan bahwa minat dalam perdagangan mata uang kripto akan tetap ada," kata Edward Moya, analis senior market di Oanda dalam email kepada CoinDesk. "Di Wall Street, jika satu bank melihat peluang dalam melakukan sesuatu yang berisiko, sisanya akan dengan mudah membenarkan hal itu." tambahnya. Beberapa analis mengatakan bahwa Bitcoin bersiap untuk breakout di harga lebih tinggi atau lebih rendah, setelah diperdagangkan di kisaran level US$ 30.000 - US$ 40.000 selama delapan minggu terakhir. Di tengah kembali naiknya kasus Covid-19 di banyak negara, termasuk Inggris dan Indonesia, ketidakpastian pun kembali meliputi prospek ekonomi dunia. Investor pun kembali memburu aset minim risiko seperti obligasi, sehingga harga obligasi acuan naik sementara imbal hasil (yield) melemah. Para investor meyakini mata uang kripto menjadi aset alternatif untuk melindungi nilai (hedging) kekayaan mereka dari gerusan inflasi. Oleh karenanya, investor cenderung memburu kripto, walaupun harganya masih melemah. Aksi buru kripto terjadi manakala ekspektasi inflasi meninggi bersamaan dengan kenaikan yield surat utang pemerintah AS, dan demikian pula sebaliknya Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan
0 Comments
PT Equityworld Futures Medan-Dalam laporan perusahaan riset Canalys terbaru, Xiaomi berhasil menduduki peringkat kedua dalam pengiriman smartphone global. Perusahaan China itu melampaui Apple yang berada di peringkat ketiga.
Pengiriman ponsel Xiaomi mengalami peningkatan 83% secara year-on-year dalam kuartal ini. Selain itu juga mendapatkan 17% pangsa pasar global, dikutip Tech Crunch, Jumat (15/7/2021). Whatsapp Bakal Bisa Dipakai Meski HP Tak Terhubung Internet Sementara untuk peringkat nomor satu diduduki Samsung. Raksasa teknologi asal Korea Selatan itu memiliki 19% pangsa pasar global. Produsen iPhone, Apple berada di belakang Xiaomi dengan 14%. Sedangkan perusahaan asal China lain, Oppo dan Vivo berada di peringkat ke-empat dan lima dengan 10%. Menurut Canalys, harga yang ditawarkan Xiaomi jadi faktor kesuksesan perusahaan. Ini kontras dengan penawaran yang dilakukan Samsung dan Apple melalui harga premium. Manajer Riset Canalys, Ben Stanton mengatakan telah ada perubahan model bisnis dari Penantang jadi petahana. Salah satunya adalah inisiatif untuk konsolidasi mitra channel. "Namun sebagian besar masih condong ke pasar massal, dan dibandingkan dengan Samsung dan Apple, harga jual rata-rata masing-masing sekitar 40% dan 75% lebih murah. Jadi prioritas utama Xiaomi tahun ini meningkatkan penjualan perangkat high-end seperti Mi 11 Ultra," kata dia. Akhir-akhir ini perusahaan telah menemukan kesuksesan khusus di Amerika Latin, Afrika dan Eropa Barat. Nampaknya masih ada banyak pasar yang tersedia untuk melanjutkan ekspansi seperti yang terlihat menghadapi Samsung, seperti Oppo dan Vivo berharap untuk melanjutkan pertumbuhan global masing-masing dengan cepat. Sayangnya, Huawei tidak ada dalam lima besar pengiriman ponsel versi Canalys ini. Penurunan cukup besar sebagian besar akibat perusahaan ada di daftar hitam AS. Daftar hitam ini mengakibatkan perusahaan dilarang ada di AS. Serta juga memotong akses pada produk seluler AS termasuk Android Google. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Harga emas Antam naik lagi pada perdagangan Jumat (16/7/2021) melanjutkan kinerja impresif sepanjang bulan ini. Kabar baiknya, harga emas dunia diramal akan tembus US$ 1.900/US$ dalam beberapa bulan ke depan, sehingga harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini bisa lebih tinggi lagi.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan dengan berat 1 gram hari ini naik 0,31% ke Rp 956.000/batang. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 11 Juni lalu, dan sepanjang bulan ini sudah menguat 3,13%. Sementara itu satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan hari ini naik 0,34% ke 89.812.000/batang atau Rp 898.120/gram. Baca: Harga Emas Makin Mahal Nih, Anda Telat Masuk? PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP. Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%) 0.5 gr 528,000 530,000 532,000 1 gr 956,000 960,000 964,000 2 gr 1,852,000 1,860,000 1,868,000 3 gr 2,753,000 2,765,000 2,777,000 5 gr 4,555,000 4,575,000 4,595,000 10 gr 9,055,000 9,095,000 9,136,000 25 gr 22,512,000 22,613,000 22,714,000 50 gr 44,945,000 45,147,000 45,349,000 100 gr 89,812,000 90,216,000 90,620,000 250 gr 224,265,000 225,274,000 226,283,000 500 gr 448,320,000 450,337,000 452,354,000 1000 gr 896,600,000 900,634,000 904,669,000 Harga emas dunia pada perdagangan kemarin menguat tipis 0,12% ke US$ 1.829,18/troy ons. Kabar baiknya, inflasi yang tinggi di Amerika Serikat (AS), serta suku bunga rendah membuat emas dunia diprediksi akan kembali ke US$ 1.900/troy ons dalam beberapa bulan ke depan oleh Michael Matousek, kepala trader di US Global Investor. "Kita masih melihat inflasi yang tinggi dan hal tersebut terlihat tidak berlangsung sementara seperti yang dipikirkan banyak orang," kata Matousek, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (15/7/2021). Dari harga penutupan perdagangan kemarin, hingga ke US$ 1.900/US$, artinya harga emas dunia diprediksi akan naik hingga 3,9% lagi dalam beberapa bulan ke depan. Artinya, harga emas Antam juga berpotensi naik, meski persentasenya tidak akan sama, bisa lebih besar atau lebih kecil. Emas Antam ukuran 1 gram hari ini dibanderol Rp 956.000/batang, berjarak 4,6% dari Rp 1 juta per batang. Sehingga peluang emas Antam kembali ke Rp 1 juta cukup besar jika harga emas dunia mencapai US$ 1.900/troy ons lagi Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Harga mata uang kripto (cryptocurrency) kembali diperdagangkan melemah pada perdagangan Rabu (14/7/2021) pagi waktu Indonesia, setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada periode Juni 2021.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:00 WIB, tujuh kripto berkapitalisasi terbesar lagi-lagi kompak mengalami pelemahan. Kripto dengan kapitalisasi terbesar pertama, yakni Bitcoin merosot 2,35% ke level harga US$ 32.409,51/koin atau setara dengan Rp 468.965.610/koin (asumsi kurs Rp 14.470/US$), koin digital dengan kapitalisasi terbesar kedua, yakni Ethereum ambruk 6,2% ke level US$ 1.908,36/koin (Rp 27.613.969/koin). Berikutnya Tether turun tipis 0,02% ke US$ 1 per koin atau setara dengan Rp 14.470 per koinnya, Binance Coin ambles 5,32% ke US$ 299,86 per koin (Rp 4.338.974 per koin), Cardano ambrol 5,63% ke US$ 1,24 per koin (Rp 17.943 per koin). Selanjutnya Ripple terkoreksi 3,6% ke US$ 0,6072 per koin atau setara dengan Rp 8.786 per koinnya dan Dogecoin anjlok 6,12% ke US$ 0,1931 per koin (Rp 2.794 per koin). Bitcoin dan kripto terbesar lainnya bergerak cenderung mengikuti pasar saham global yang melemah setelah rilis data inflasi AS yang melonjak pada periode Juni 2021. Inflasi Juni di AS dilaporkan melesat 5,4% secara tahunan (year-on-year/YoY) dengan inflasi inti 4,5%. Angka itu jauh lebih tinggi dari estimasi ekonom dalam polling Dow Jones yang berujung pada inflasi tahunan 5%. Sementara itu untuk inflasi inti yang tidak memasukkan komponen makanan dan energi berada di angka 3,8%, tertinggi sejak September 1991. "Indeks Harga Konsumen Juni yang panas membuat pasar waswas pagi ini," tutur Cliff Hodge, Kepala Investasi Cornerstone Wealth, seperti dikutip CNBC International. Kripto dianggap oleh banyak investor sebagai aset lindung nilai (hedging) terhadap inflasi, sehingga reaksi harga menyebabkan beberapa analis Wall Street berkomentar. Harga Bitcoin sempat naik empat kali lipat tahun lalu karena bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memompa triliunan dolar yang baru dicetak ke pasar keuangan, hampir dua kali lipat dalam satu tahun jumlah uang yang telah dibuat selama 107 tahun sebelumnya. Tetapi reaksi pasar Bitcoin dan kripto lainnya terhadap inflasi yang lebih cepat dari perkiraan juga mungkin mencerminkan sifat pasar keuangan yang volatil, di mana poin data jauh lebih penting daripada yang mungkin dilakukan The Fed dalam menanggapinya. Dalam hal ini, banyak ekonom mengatakan bahwa laju inflasi tampaknya masih sementara, seperti yang dikatakan Ketua The Fed, Jerome Powell. "Pejabat The Fed masih memberi tahu kepada semua orang bahwa `inflasi bersifat sementara,' sementara mereka menuangkan US$ 120 miliar yang tidak dapat dibenarkan ke pasar setiap bulan," kata Mati Greenspan, pendiri perusahaan analisis cryptocurrency Quantum Economics, dikutip dari CoinDesk. Namun ada kemungkinan yang meningkat bahwa beberapa dari inflasi yang tinggi mungkin akan bertahan lebih lama dan dengan demikian mendorong bank sentral AS untuk membatasi kebijakan ultra longgarnya lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu mungkin membantu menjelaskan kelemahan Bitcoin, jika kebijakan moneter longgar dalam waktu lama akan memudar. "Laporan inflasi yang panas membuat beberapa investor khawatir karena ekspektasi terhadap The Fed harus mengakui bahwa inflasi yang lebih tinggi akan bertahan lebih lama," kata Edward Moya, analis pasar senior untuk broker Oanda, menulis dalam catatan harian kepada CoinDesk. "Kejutan inflasi ini mungkin bukan katalis yang cukup kuat untuk menembus kisaran perdagangan Bitcoin baru-baru ini." tambahnya Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Polisi Inggris berhasil menyita uang kripto senilai US$408 juta atau setara Rp 5,9 triliun sebagai bagian dari penyelidikan tindak pidana pencucian uang. Ini menjadi rekor penyitaan uang kripto di negeri Inggris.
Polisi London mengatakan mereka telah menyita 180 juta pound cryptocurrency yang disembunyikan. Aksi ini kurang dari tiga minggu setelah polisi juga menyita 114 juta pound uang kripto pada 24 Juni dalam penyelidikan tindak pidana pencucian uang. Tiba-tiba Biden 'Semprot' Putin, Ternyata Gara-gara Ini! "Uang tunai masih menjadi pilihan utama para kriminal, seiring berkembangnya platform digital, kami semakin melihat penjahat terorganisir menggunakan cryptocurrency untuk mencuci uang mereka," kata Wakil Asisten Komisaris Polisi Metropolitan Graham McNulty. Seorang wanita berusia 39 tahun ditangkap karena dicurigai melakukan pencucian uang setelah dan telah diintegrogasi dengan hati-hati atas temuan 180 juta pound. "Penyitaan hari ini adalah tonggak penting lainnya dalam penyelidikan ini yang akan berlanjut dalam bulan-bulan mendatang saat kami menyelidiki mereka yang berada di pusat dugaan operasi pencucian uang ini," kata Detektif Polisi Joe Ryan. Sebagian besar pemilik cryptocurrency bersifat anonim dan bersifat global, hal ini telah digunakan beberapa kelompok kriminal terbesar di dunia sebagai cara untuk mencuci uang dan tetap selangkah lebih maju dari polisi. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan |
Archives
July 2021
Categories |