PT Equityworld Futures Medan- Bursa saham Asia kompak dibuka menguat pada perdagangan Kamis (5/11/2020), mengikuti penguatan dari bursa saham acuan global, Wall Street pada penutupan Rabu (4/10/2020) waktu Amerika Serikat (AS) atau Kamis waktu Indonesia.
Tercatat indeks Nikkei Jepang menguat 0,27%, indeks Hang Seng di Hong Kong meroket 2,47%, indeks Shanghai di China terdongkrak 0,86% STI Singapura melesat 1,21% dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,68%. Beralih ke barat, bursa saham AS, Wall Street kembali terbang pada perdagangan Rabu waktu AS di tengah keunggulan sementara calon dari Partai Demokrat Joe Biden dan mengabaikan risiko 'ancaman' tuntutan hukum petahana Presiden Donald Trump. Dow Jones Industrial Average melesat 1,3% ke 27.847,66, baik untuk tiga sesi berturut-turut. Sementara S&P 500 terbang 2,2% ke 3.443,44 dan Nasdaq meroket 3,9% ke 11.590,78. Para analis menghubungkan reli ini dengan 'gelombang biru', di mana Partai Demokrat bukan hanya menang di DPR AS, tapi juga Senat, yang selama ini dikuasai Republik, dan Gedung Putih. Meski belum selesai perhitungan, Berdasarkan data sementara Associated Press (AP) pada pagi hari ini, Biden memperoleh 264 dukungan elektoral yang jadi penentu kemenangan pemilu AS sementara Trump 214. "Pasar sedikit lega," kata Shawn Cruz, ahli strategi pasar senior di TD Ameritrade, dikutip dari AFP. "Hasil itu akan memoderasi kebijakan dari Washington, mengurangi kemungkinan kenaikan atau perbaikan pajak besar-besaran terutama ke bidang perawatan kesehatan dan bidang lain." Pasar, kata dia, mengabaikan ancaman tuntutan hukum Trump. Pasar juga tidak bereaksi saat Trump meminta perhitungan ulang di Wisconsin setelah negara bagian itu memenangkan suara untuk Biden. Sementara itu, di saat yang sama, AS dibayangi rilis ekonomi cukup berat. Perekrutan pekerjaan di sektor swasta lebih lemah dibanding perkiraan Oktober seiring dengan 'lempemnya' aktivitas sektor jasa. Ini dipublikasikan jelang dua hari pertemuan bank sentral AS, The Fed. Lembaga moneter yang dipimpin Jerome Powell itu diharap memberi sinyal lebih banyak ke pasar bahwa The Fed akan membantu memulihkan perekonomian yang terpuruk karena corona. Sementara itu, di kawasan Asia, data ekonomi yang telah dirilis hari ini adalah data transaksi berjalan Korea Selatan periode September 2020 dan data Purchasing Manager' Index (PMI) Jasa dan Gabungan Final Jepang versi Jibun Bank untuk periode Oktober 2020. Berdasarkan data dari Trading Economics, transaksi berjalan Korea Selatan tercatat surplus US$ 3,64 miliar menjadi US$ 10,21 miliar. Selanjutnya, PMI Jasa Jepang tumbuh 0,8 poin dari sebelumnya di angka 46,9 menjadi 47,7. Sedangkan PMI Gabungan Negera Sakura tersebut naik 1,1 poin dari sebelumnya 46,9 menjadi 48. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya berarti kontraksi, sementara di atasnya artinya ekspansi Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan
0 Comments
PT Equityworld Futures Medan-Harga emas melesat ke atas US$ 1.900/troy ons lagi kemarin. Namun pagi ini Rabu (4/11/2020), harga logam kuning itu terkoreksi tetapi masih di atas level psikologis yang baru saja ditembus.
Level US$ 1.900 memang menjadi level resisten kuat bagi emas belakangan ini. Harga bullion masih susah untuk bergerak naik dengan leluasa. Pada penutupan perdagangan kemarin harga emas di arena pasar spot dibanderol US$ 1.908,4/troy ons. Hari ini, pukul 09.10 WIB harga emas terpangkas 0,36% ke US$ 1.901,95/troy ons. Pemicu naik turunnya harga emas adalah pergerakan dolar AS yang tercermin dari indeks dolar. Saat harga emas melesat indeks dolar mengalami pelemahan. Dolar AS dan emas memiliki korelasi negatif kuat, artinya arah pergerakan keduanya saling berlawanan. Pemilihan umum AS sudah berlangsung. Namun hasilnya tidak akan segera diketahui dalam waktu dekat. Penghitungan suara bakal memakan waktu berhari-hari bahkan sampai hitungan minggu. Ini menjadi risiko ketidakpastian yang harus dihadapi oleh para pelaku pasar dan investor. Kontestasi politik terbesar di AS kali ini menghadirkan dua petarung yaitu Donald Trump dari Partai Republik selaku petahana dan penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden. Dalam berbagai poling nasional, Joe Biden yang dulunya adalah mantan wakil presiden era Barrack Obama jauh lebih diunggulkan. Namun seiring dengan berjalannya waktu persaingan semakin sengit. Trump mulai diunggulkan di beberapa negara bagian yang dulunya didominasi oleh Biden. Di saat yang sama di beberapa negara bagian yang dikuasai oleh Republik, Demokrat berhasil mengecilkan margin suaranya. Saat ini para pelaku pasar masih terus mencermati negara-negara bagian yang masuk dalam kategori swing state untuk melihat peluang masing-masing kandidat yang diusung kedua partai menang. Lantas apa dampaknya ke emas jika Biden yang menang? Lalu bagaimana jika Trump yang justru kembali menjabat untuk empat tahun ke depan? Jawabannya terletak pada stimulus. Apabila Trump menang lagi dia masih punya pekerjaan rumah untuk meloloskan stimulus yang selama ini negosiasinya terus buntu akibat perbedaan usulan antara pemerintah dengan DPR. Masih ada selisih sekitar US$ 400 miliar antara usulan Trump (US$ 1,8 triliun) dengan usulan DPR yang dikuasai oleh Partai Biru (US$ 2,2 triliun). Namun jika Biden yang menang Demokrat akan cenderung menggenjot belanja pemerintah dengan lebih agresif. Pada dasarnya harga emas ke depan akan sangat tergantung pada besaran stimulus. Apabila stimulus kedua yang digelontorkan tergolong besar maka akan ada peningkatan ekspektasi inflasi yang tinggi di masa depan. Defisit anggaran makin bengkak dan ini menguntungkan emas. Namun jika yang terjadi sebaliknya harga emas bakal tertekan. Hanya saja untuk sementara waktu harga emas memang masih berpotensi tertekan dengan belum jelasnya hasil dari pemilihan presiden di Negeri Paman Sam tersebut. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Harga kontrak berjangka batu bara termal Newcastle masih melanjutkan tren kenaikannya. Kendati belum mencapai level tertingginya di bulan Oktober, tetapi harga kontrak batu legam tersebut sudah tembus level psikologis US$ 60/ton.
Pada perdagangan awal pekan sekaligus awal bulan November Senin (2/11/2020), harga kontrak berjangka Newcastle naik 2,28% ke US$ 60,6/ton. Sejak mencapai level terendahnya di pertengahan Oktober lalu, harga kontrak batu bara telah naik hampir 13%. Harga batu bara terus melorot akibat merebaknya pandemi Covid-19. Pada periode Januari-April harga merosot tajam. Setelah itu harga cenderung bergerak menyamping atau sideways. Namun memasuki bulan Juli, harga batu bara malah kembali tertekan dan sempat turun ke bawah US$ 50/ton di bulan Agustus. Namun karena pasokan batu bara domestik China yang ketat membuat harga batu baranya naik signifikan maka harga batu bara termal Newcastle pun ikut terkerek naik. Bayangkan saja harga batu bara domestik China kini hampir US$ 38/ton lebih mahal dari harga batu bara impor lintas laut (seaborne) Newcastle Australia. Dalam kondisi normal, perusahaan listrik, baja hingga industri lain termasuk trader harusnya beralih ke batu bara impor yang lebih murah. Hanya saja kebijakan kuota impor yang diterapkan China membatasi hal tersebut terjadi. Apalagi beredar rumor tak sedap soal China yang memboikot batu bara termal dan kokas Australia karena hubungan keduanya yang tak harmonis akibat pandemi Covid-19. Sentimen di pasar batu bara telah membaik akibat pelonggaran lockdown di berbagai belahan dunia. Pelonggaran pembatasan mengarah pada aktivitas ekonomi yang lebih kuat dan peningkatan permintaan listrik. Pengurangan pasokan batu bara lintas laut karena harga yang sudah sangat rendah telah membantu menyeimbangkan pasar, yang bahkan sampai saat ini masih kelebihan pasokan. Menurut kajian Refinitiv, dengan harga batu bara saat ini, sebagian besar (sekitar 50% pada harga spot saat ini) dari volume produksi batu bara yang diangkut melalui laut menghasilkan marjin operasi tunai negatif. "Dengan harga yang ditetapkan tetap jauh di bawah biaya marjinal industri karena permintaan yang masih lemah, pemotongan pasokan yang sedang berlangsung dari produsen berbiaya tinggi seharusnya berfungsi untuk secara perlahan mendukung pemulihan harga." tulis laporan Refinitiv Lebih lanjut, harga juga didukung oleh permintaan impor yang mulai pulih di sejumlah pasar utama termasuk India sebagai importir batu bara termal terbesar kedua di dunia. Jika perbaikan impor ini terus terjadi, pemulihan lebih lanjut dalam impor batu bara India akan memainkan peran penting dalam mendukung perdagangan lintas laut global, termasuk menimbulkan tekanan ke atas pada harga. Hanya saja prospek pemulihan permintaan dan harga batu bara masih menghadapi risiko yang besar. Gelombang kedua infeksi Covid-19 di berbagai negara terutama Amerika Utara dan Eropa membuat banyak wilayah yang kembali jatuh dalam lockdown. Negara Eropa seperti Prancis telah melakukan lockdown nasional. Sementara itu Jerman lebih memilih menutup restoran, bar dan bioskop. Di Italia, pemerintah membatasi mobilitas publik antar kawasan. Jika kondisi ini terus berkembang, maka kenaikan harga batu bara akan sedikit tertahan seiring dengan terhambatnya laju roda pemulihan ekonomi Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian merosot pada perdagangan Senin (2/10/2020).
Ada 3 jenis emas Antam serta emas UBS berbagai satuan yang dijual Pegadaian, semuanya turun tajam, 2% hingga lebih dari 3%. Melansir data dari situs resmi Pegadaian, emas Antam standar hari ini penurunannya paling tajam. Satuan 2 gram dibanderol Rp 1.972.000/batang, turun Rp 62 ribu atau 3.05%. Sementara penurunan terbesar, 3,57%, terjadi di satuan 1.000 gram yang dibanderol Rp 945.986.000/batang. Emas Antam retro juga turun di tetapi tidak sebesar emas Antam standar. Satuan 1 gram dihargai Rp 940.000/batang, turun Rp 25 ribu atau 2,59%. Sementara satuan 100 gram turun 2,54% ke Rp 93.938.000/batang. Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Emas retro juga menjadi jenis emas Antam yang paling sering naik-turun. Kemudian emas Antam batik satuan 0,5 gram dihargai Rp 631.000/batang, turun 3,37%, dan satuan 1 gram Rp 1.169.000/batang, turun 3,47%. Emas batik merupakan jenis emas Antam yang paling mahal di bandingkan jenis standard dan retro. Pegadaian hanya menjual emas Antam batik satuan 0,5 gram dan 1 gram. Emas UBS juga bernasib sama, turun di semua satuan, dengan rata-rata penurunan 2,4%. Berikut daftar lengkap harga emas batangan yang dijual di Pegadaian beserta perubahannya Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan |
Archives
July 2021
Categories |