PT Equityworld Futures Medan- - Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan tujuh saham dalam pengawasan khusus karena pergerakan harga saham di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) sejak awal bulan ini, pada periode perhitungan 2-19 Juli 2021.
Bursa 'menyalakan radar' pengawasan lantaran tujuh saham tersebut mengalami lonjakan harga yang signifikan. Pada 2 Juli, BEI memberi peringatan kepada empat emiten masing-masing adalah PT Binakarya Jaya Abadi Tbk. (BIKA), PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP), PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) dan perusahaan arsitektur PT Aesler Grup Internasional Tbk. (RONY). Selanjutnya tanggal 6 Juli peringatan diberikan pada PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), tanggal 16 Juli kepada PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) dan terbaru tanggal 19 Juli lalu peringatan diberikan kepada PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI). Menurut BEI, saham BIKA yang bisnisnya fokus di bidang konstruksi dan pengembangan properti ini mencatatkan peningkatan harga saham yang tidak biasa. Saham kategori UMA Juli 2021, BEIFoto: Saham kategori UMA Juli 2021, BEI Saham kategori UMA Juli 2021, BEI Sebelum masuk radar bursa, saham ini 2 hari ditutup positif lebih dari 24%. Sebenarnya kenaikan signifikan harga saham terjadi di pertengahan Juni, yang mana selama 4 hari perdagangan dari 18-23 Juni harga saham melesat hingga 125,67% dari Rp 148 menjadi Rp 334 per saham. Sejak masuk radar bursa hingga penutupan perdagangan Rabu kemarin (21/7) saham BIKA ambles hingga 34,59% dari level Rp 370/saham (2/7) turun menjadi Rp 242/saham (21/7). Selanjutnya, saham emiten penyedia gudang MMLP, yang juga mulai bergerak liar pada pertengahan bulan Juni, sama seperti BIKA peningkatan tajam harga saham ini terjadi pada 18-23 Juni yang mengalami kenaikan 69,31% dari Rp 378 menjadi Rp 640 per saham. Meskipun telah masuk radar bursa, pada penutupan perdagangan hari berikutnya saham ini ditutup menguat 10% ke level Rp 825/saham. Sejak penutupan hingga penutupan perdagangan kemarin, saham ini telah turun 15,33%. Sejak awal tahun telah naik hingga 111,41% seiring dengan rumor masuknya Gojek yang membeli gudang milik MMLP. Saham ketiga, saham Mitra Investindo (MITI), yang selama setahun lebih tertidur tiba-tiba bangun pada 29 Juni dan 3 hari beruntun ditutup positif lebih dari 34%. Dalam 4 hari perdagangan saham ini meningkat hampir 3 kali lipat dari Rp 63 menjadi Rp 170 per saham sehingga masuk dalam daftar pengawasan bursa. Setelah masuk radar bursa saham perusahaan energi dan mineral yang masuk bisnis pelayaran ini tidak pernah ditutup di zona hijau hingga penutupan perdagangan Rabu kemarin, dan harga sahamnya telah turun 43,52% dari Rp 170/saham (2/7) menjadi Rp 96/saham (21/7). Selanjutnya adalah perusahaan arsitektur dan pengembang konstruksi, saham RONY yang dianggap bursa juga mengalami kenaikan harga yang tidak wajar. Sebelum masuk radar bursa, dalam seminggu saham ini melonjak 64,24%. Perusahaan kelima adalah emiten penyedia layanan medis SRAJ (rumah sakit Grup Mayapada) yang masuk radar bursa terkait UMA pada 6 Juli. Tren awal kenaikan harga terjadi pada penutupan perdagangan Senin (21/6) di level Rp 216/saham naik 34,16% dari perdagangan hari sebelumnya Jumat (18/6). Sejak 18 Juni hingga 6 Juli, saham ini sudah meningkat hingga 229,19% sehingga masuk radar bursa dan sempat digembok perdagangannya pada 8 Juli. Sejak masuk UMA hingga penutupan perdagangan kemarin saham ini telah melemah 16,90%. Selanjutnya adalah emiten penyedia jasa transportasi batu bara, BESS, yang masuk radar pada 16 Juli lalu karena pergerakan harga yang tidak wajar, yang mana dalam kurun waktu kurang dari sebulan harga saham naik hingga 134,67% dari level Rp 424/saham (22/6) menjadi Rp 995/saham (16/7). Terakhir adalah emiten industri yang memproduksi kaleng, Pratama Abadi Nusa Industri (PANI), masuk radar bursa tanggal 19 Juli lalu karena sahamnya naik hingga 113,67% dalam waktu kurang dari sebulan. Pada penutupan kemarin atau sehari setelah mendapatkan peringatan bursa saham ini ditutup di zona merah turun 6,40%. Pada perdagangan Kami ini (22/7) pukul 09.53 WIB tiga dari tujuh perusahaan tersebut tercatat bergerak di zona hijau yaitu BIKA, RONY dan BESS sedangkan 4 sisanya berkutat di zona merah. Menurut BEI, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Namun sehubungan dengan terjadinya UMA, maka Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan transaksi saham-saham tersebut. Karenanya, otoritas bursa menyarankan para investor untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa dan mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Selain itu, para pelaku pasar juga perlu mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
July 2021
Categories |