PT Equityworld Futures Medan- Saham-saham bank mini berjatuhan pada awal perdagangan hari ini, Selasa (16/3/2021).
Berikut gerak 10 saham bank mini pada pagi ini, pukul 09.08 WIB. Bank Harda Internasional (BBHI), saham -6,91%, ke Rp 1.820, transaksi Rp 223 Juta Bank Artha Graha Internasional (INPC), -6,88%, ke Rp 298, transaksi Rp 70 Juta Bank Bisnis Internasional (BBSI), -6,85%, ke Rp 2.040, transaksi Rp 13 Juta Bank Victoria International (BVIC), -6,72%, ke Rp 250, transaksi Rp 51 Juta Bank Oke Indonesia (DNAR), -6,71%, ke Rp 250, transaksi Rp 135 Juta Bank Ganesha (BGTG), -6,54%, ke Rp 200, transaksi Rp 376 Juta Bank Jago (ARTO), -4,38%, ke Rp 10.375, transaksi Rp 8 M Bank Ina Perdana (BINA), -4,32%, ke Rp 1.330, transaksi Rp 186 Juta Bank Neo Commerce (BBYB), -3,33%, ke Rp 580, transaksi Rp 1 M Bank MNC Internasional (BABP), -3,12%, ke Rp 93, transaksi Rp 1 M Bank Capital Indonesia (BACA), -1,29%, ke Rp 765, transaksi Rp 6 M Bank Amar Indonesia (AMAR), -1,07%, ke Rp 370, transaksi Rp 1 M Dari daftar di atas, tercatat ada enam saham bank mini (bank dengan modal inti Rp 1-5 triliun) yang menyentuh batas auto rejection bawah. Kelima saham tersebut, yakni BBHI, INPC, BBSI, BVIC, dan DNAR. Saham BBHI tercatat ambles 6,91% ke Rp 1.820/unit dengan nilai transaksi Rp 223/saham. Sebelumnya, berdasarkan laporan keterbukaan informasi perusahaan yang dipublikasikan pada Jumat (12/3/2021), PT Mega Corporan sudah mendapat restu soal akuisisi BBHI dari pengawas perbankan melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. Kep-40/D-03/2021 tanggal 10 Maret 2021. Kemudian, akuisisi tersebut mendapat restu pemegang saham yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BBHI yang diadakan pada 29 Januari 2021. Dalam akuisisi ini, pemegang saham BBHI yakni PT Hakimputra Perkasa menjual 3,08 miliar saham atau 73,71% saham ke Mega Corpora. Pada keterbukaan informasi yang disampaikan ke BEI, disebutkan Mega Corpora akan menjadi pihak yang akan mengambil alih. Sementara, INPC ikut ambles menyentuh ARB dengan merosot 6,88% ke Rp 298/unit. Nilai transaksi INPC sebesar Rp 70 juta. Sebagai informasi, INPC baru kembali beraktivitas di bursa mulai pagi ini setelah disuspensi mulai 4 Maret lalu. Para pelaku pasar tampaknya sudah mulai keluar dan melakukan profit taking dari saham bank mini setelah dalam beberapa waktu terakhir saham-saham bank bermodal cekak ini 'terbang'. Kenaikan saham bank mini akhir-akhir ini didorong oleh sentimen narasi bank digital dan aturan pemenuhan modal inti oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK No 12/2020. Peraturan tersebut mengharuskan bank untuk memiliki modal inti minimum bank umum sebesar Rp 1 triliun tahun ini, Dengan aturan tersebut, bank-bank dengan modal mini harus mencari investor strategis untuk menyuntikkan modal. Sejumlah bank mini sudah memberikan tanggapan terkait isu bank digital melalui keterbukaan informasi di website BEI. BBHI, BACA dan BBYB, misalnya, berencana untuk masuk ke bank digital. Namun, ada juga sejumlah bank mini lainnya yang menyangkal akan bertransformasi menjadi bank digital, seperti BGTG dan Bank Maspion (BMAS). Adapun ARTO dan AMAR sudah tercatat menjadi bank digital saat ini Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
July 2021
Categories |