PT Equityworld Futures Medan- Pegadaian menjual emas batangan Antam sebanyak 3 jenis, serta emas UBS berbagai ukuran/satuan, pada perdagangan hari ini, hanya adas satu yang naik itupun sangat tipis. Sementara yang lainnya kembali turun melanjutkan penurunan awal pekan kemarin.
Melansir data dari situs resmi milik Pegadaian, hanya emas Antam jenis batik satuan 1 gram yang harganya naik. Itu pun hanya 0,09% di Rp 1.122.000/batang, sementara satuan 0,5 gram stagnan di Rp 608.000/batang. Emas Antam batik merupakan jenis emas Antam yang paling mahal dibandingkan dengan yang lainnya, tetapi Pegadaian hanya menjual satuan 0,5 dan 1 gram, serta kadang-kadang 8 gram. Sementara itu emas Antam jenis retro kembali merosot di atas 0,6% di semua satuan. Satuan terkecil, 0,5 gram dibanderol Rp 431.000/batang, turun 0,69%. Sementara satuan terbesar 50 gram turun 0,61% ke RP 43.040.000/batang. Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, dimana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Terakhir, emas Antam standar masih belum tersedia di situs resmi Pegadaian. Kemudian emas UBS sama dengan emas Antam retro hari ini turun di atas 0,6% di semua satuan Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan
0 Comments
PT Equityworld Futures Medan-Bagi Anda, kalangan investor saham pemula mungkin tidak banyak mengetahui ada bulan-bulan tertentu yang mampu menghasilkan 'cuan' maksimal. Apakah ini fakta atau mitos belaka?
Perlu diketahui, bahwa pasar saham memiliki siklus tersendiri. Mulai dari istilah January Effect, Sell In May and Go Away, Window Dressing, hingga Santa Claus Rally. Anda bukan tidak mungkin menghasilkan cuan dari siklus-siklus tersebut. Michael Setjoadi, VP PT RHB Sekuritas Indonesia mengakui memang ada beberapa bulan tertentu yang bisa menghasilkan cuan maksimal. Namun, hal tersebut akan tetap bergantung pada portofolio yang Anda miliki. "Tergantung dari masing-masing investor, posisinya pada suatu saham apakah sudah ada atau belum. Kalau kita belum ada pada posisi yang tepat di Sell In May, di mana harga indeks sedikit terkoreksi bisa collect dari investor," kata Michael dalam program InvesTime CNBC Indonesia, Kamis malam (4/3/2021). Menurut Michael, potensi cuan dari para investor saham tergantung dari karateristik investor itu sendiri. Pasalnya, tidak semua cuan yang dihasilkan sama karena pelaku pasar saham bukan hanya investor jangka pendek. "Apakah investasi jangka pendek, atau panjang. Di mana yang panjang pun tidak terlalu melihat kalender karena ini jangka investasi dalam beberapa bulan saja," katanya. Para investor pemula yang memiliki karateristik jangka pendek, kata dia, perlu lebih jeli dalam melihat timing berinvestasi. Jika Anda tepat, bukan tidak mungkin Anda bisa meraup cuan yang maksimal. "Jika kita rasa timing itu sesuatu yang sangat penting, tetapi fundamental perusahaan tidak mendukung dengan performa harga sahamnya, tentu cuan atau keuntungan yang dihasilkan tidak maksimal atau malah merugi," katanya. Sebagai informasi, Sell In May and Go Away merupakan salah satu strategi menjual saham di bulan Mei dan akan kembali membeli saham pada November. Tujuannya, untuk menghindari periode Mei - Oktober yang biasanya memiliki tingkat kenaikan harga lebih rendah dari bulan lainnya. Sementara itu, Santa Claus Rally merupakan fenomena yang terjadi saat kenaikan pembelian saham dalam dua minggu terakhir di akhir tahun. Biasanya, sebagian investor memborong saham untuk mengantisipasi Januari Effect. Adapun January Effect adalah sebuah pola di pasar modal ketika harga saham cenderung mengalami kenaikan pada dua minggu pertama di awal tahun. Terakhir, adalah fenomena window dressing. Fenomena ini secara tidak langgung menaikkan harga saham unggulan, karena fund manager akan berusaha meningkatkan nilai saham yang dimilikinya sehingga penutupan tahun kinerja yang dikelola terlihat baik. Aksi ini akan membuat indeks bergerak naik Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Harga emas jatuh dan semakin mendekati level psikologis US$ 1.700/troy ons. Kendati menguat 0,21% ke US$ 1.715/troy ons pagi ini, Kamis (4/3/2021), harga si logam kuning sebenarnya masih tertekan hebat.
Sejak awal minggu ini saja harga emas sudah melorot 0,5%. Namun apabila ditarik lebih jauh, harga emas anjlok 3,1% dibanding penutupan Kamis pekan lalu atau tepat satu minggu ke belakang. Harga emas saat ini juga berada di bawah rata-rata harga 50 dan 200 hariannya. Pada pertengahan Februari lalu rata-rata harga emas untuk periode 50 harian sudah mulai berada di bawah rata-rata harga 200 hariannya. Inilah yang disebut sebagai dead cross. Secara teknikal, dead cross merupakan suatu sinyal yang buruk bagi suatu harga aset karena biasanya memberi indikasi bahwa tren bearish akan terjadi. Terbukti, setelah pola dead cross muncul, harga emas cenderung terus tertekan. Harga emas cenderung tertekan oleh kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS dan penguatan greenback. Yield nominal US Treasury bertenor 10 tahun naik dan tembus 1,5% akibat ekspektasi inflasi yang tinggi oleh pelaku ekonomi sehingga para investor meminta kompensasi lebih di pasar obligasi. Yield obligasi pemerintah AS bahkan hampir menyamai dividend yield S&P 500 yang berada di 1,57%. Bayangkan saja imbal hasil dari obligasi yang cenderung lebih aman hampir menyamai aset berisiko seperti saham. Faktor inilah yang membuat Wall Street sempat goyah pada minggu lalu. Namun yield berangsur turun ketika Inflasi masih jauh di bawah sasaran target 2%. Hanya saja kenaikan harga komoditas seperti minyak membuat banyak pihak mulai mengkhawatirkan reflasi bakal terjadi. Bagaimanapun juga kondisi makroekonomi saat ini masih bisa dibilang supportive untuk logam mulia emas. Meskipun terjadi kenaikan yield secara nominal tetapi imbal hasil riil obligasi AS masih berada di teritori negatif. Artinya tidak ada perubahan berarti pada opportunity cost memegang emas sebagai aset tak berimbal hasil. Hanya saja risk appetite yang membaik dan investor yang agresif memburu aset-aset berisiko dengan cuan lebih tebal seperti saham teknologi hingga mata uang kripto seperti Bitcoin membuat emas cenderung dilupakan. Alhasil harganya drop seperti sekarang. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam naik pada perdagangan hari ini, Rabu (3/3/2021). Artinya, sepanjang pekan ini harga emas Antam belum pernah turun. Rinciannya naik di awal pekan dan hari ini, serta stagnan kemarin.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia,com, harga emas sataun 1 gram naik Rp 5.000 atau 0,54% ke Rp 928.000/batang. Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dibanderol Rp 87.012.000/batang atau Rp 870.120/gram juga naik Rp 5.000 atau secara persentase 0,58%. Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram 0,5 Gram Rp 514.000 Rp 1.028.000 1 Gram Rp 928.000 Rp 928.000 2 Gram Rp 1.796.000 Rp 898.000 3 Gram Rp 2.669.000 Rp 889.667 5 Gram Rp 4.415.000 Rp 883.000 10 Gram Rp 8.775.000 Rp 877.500 25 Gram Rp 21.812.000 Rp 872.480 50 Gram Rp 43.545.000 Rp 870.900 100 Gram Rp 87.012.000 Rp 870.120 250 Gram Rp 217.265.000 Rp 869.060 500 Gram Rp 434.320.000 Rp 868.640 1000 Gram Rp 868.600.000 Rp 868.600 Kenaikan harga emas Antam pada hari ini dipicu oleh menguatnya harga emas dunia pada perdagangan Selasa kemarin. Melansir data Refinitiv, harga emas dunia kemarin menguat 0,83% ke 1.738,08/troy ons, menjadi penguatan pertama dalam 5 perdagangan terakhir. Yield obligasi (Treasury) dan indeks dolar AS yang menurun menjadi pemicu kenaikan harga emas dunia. Yield Treasury AS mulai menurun setelah mencapai level 1,6% pekan lalu. Kemarin, yield Treasury tenor 10 tahun turun 3,92 basis poin ke 1,4068%. Dalam 3 hari perdagangan, yield Treasury total sudah turun 10,8 basis poin. Treasury sama dengan emas merupakan aset aman (safe haven). Bedanya Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil. Dengan kondisi tersebut, saat yield Treasury terus menanjak maka akan menjadi lebih menarik ketimbang emas. Alhasil emas dunia pun jeblok. Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,29% di akhir perdagangan Selasa kemarin. Dolar AS tertekan akibat ekspektasi cairnya stimulus fiskal dalam waktu dekat. Rancangan undang-udang (RUU) dan saat ini berada di Senat. Partai Demokrat di Senat berusaha meloloskan RUU tersebut pada pekan depan dan diserahkan ke Presiden Joseph 'Joe' Biden agar ditandatangani sebelum tanggal 14 Maret, saat stimulus fiskal yang ada saat ini berakhir. Ekspektasi cairnya stimulus fiskal tersebut membuat indeks dolar AS melemah pada perdagangan Selasa, dan mengakhiri penguatan 3 hari beruntun. Saat stimulus fiskal cair, jumlah uang yang beredar di perekonomian AS akan bertambah, secara teori dolar AS akan melemah. Namun, kemampuan emas untuk melanjutkan kenaikan masih diragukan. Sebab pada hari ini, harga emas dunia kembali terkoreksi ke 0,35% ke US$ 1.731,97/troy ons. Padahal stimulus fiskal juga merupakan bahan bakar utama emas untuk menanjak. Dengan kemungkinan cairnya stimulus tersebut dalam waktu dekat, dan emas masih sulit menguat, tentunya memberikan keraguan akan berlanjutnya penguatan emas dunia. Ketika emas dunia sulit menguat, harga emas Antam juga akan bernasib sama Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Dua saham produsen minuman keras (miras) mulai bergerak cenderung melemah pada perdagangan sesi kedua Selasa (2/3/2021), setelah aturan investasi minuman keras dicabut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun dua saham produsen miras tersebut adalah PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) dan PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI). Walaupun sempat melesat hingga 4,71% pada awal sesi I hari ini, namun pada perdagangan sesi II pergerakan saham DLTA mulai menurun. Saat ini, saham DLTA bergerak stagnan di level Rp 3.820/unit. Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham DLTA siang ini mencapai Rp 1,2 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 296 ribu lembar saham. Hingga perdagangan sesi kedua hari ini, investor asing belum masuk atau keluar di saham DLTA, baik melalui pasar reguler maupun pasar tunai dan negosiasi. Adapun saham MLBI pada siang ini juga bergerak stagnan di level Rp 9.375/unit . Tercatat nilai transaksi saham MLBI siang ini mencapai Rp 675 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 72 ribu lembar saham. Investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) di pasar reguler sebanyak Rp 6,56 juta. Siang hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mencabut sebagian lampiran Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal khususnya yang mengatur investasi minuman beralkohol (miras). PP ini sempat mengundang pro dan kontra di masyarakat. "Setelah menerima masukan dari ulama MUI, NU, Muhamadiyah dan ormas lainnya serta tokoh agama lain dan masukan dari provinsi dan daerah. Bersama ini saya sampaikan saya putuskan lampiran Perpres pembukaan investasi baru dalam industri miras yang mengandung alkohol dicabut," kata Jokowi dalam konpers di Istana, Jakarta, Selasa (2/3). Pada Pasal 2 ayat 1 Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tersebut bidang-bidang yang dibuka untuk investasi terdiri dari bidang usaha prioritas, bidang usaha yang dialokasikan atau kemitraan dengan Koperasi-UMKM, dan bidang usaha dengan persyaratan tertentu. Pada lampiran III Perpres investasi miras ini, ada 5 daftar bidang usaha yang bergerak pada komoditas miras. Namun demikian, hanya daerah-daerah tertentu saja yang boleh mengadakan bidang usaha miras ini, mulai dari Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi Utara, dan Provinsi Papua Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Di tengah kenaikan harga saham bank-bank kecil alias bank BUKU II (bank dengan modal inti Rp 3 triliun - Rp 5 triliun) akibat spekulasi investor dampak dari POJK konsolidasi perbankan mini, perbankan raksasa alias bank BUKU IV (bank dengan modal inti Rp 30 triliun ke atas) juga berhasil melesat hari ini.
Saham perbankan besar bergerak menghijau pada perdagangan hari ini merespons berbagai sentimen positif jelang rilis PMI manufaktur yang diprediksikan akan ekspansif serta angka inflasi yang diprediksikan akan mencerminkan kenaikan daya beli masyarakat. Simak gerak saham perbankan raksasa pada perdagangan hari ini. Terpantau 8 perbankan raksasa yang sudah tergolong sebagai Bank BUKU IV seluruhnya bergerak menghijau. Kenaikan paling kencang dibukukan oleh PT Bank Pan Tbk (PNBN) alias Bank Panin yang melesat 3,93% ke level Rp 1.190/unit. Selanjutnya di posisi kedua bank raksasa lain dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga terparesiasi 3,28% ke level Rp 34.650/unit. Perbankan raksasa lain yang tergabung dalam Himbara yakni, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 1,49% sedangkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menanjak 2,85%, terakhir ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBNI) yang loncat 2,94%. Dari dalam negeri hari ini akan dirilis data aktivitas sektor manufaktur Indonesia, serta data inflasi. IHS Markit pada awal Februari lalu melaporkan PMI manufaktur periode Januari 2021 berada di 52,2. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,3 sekaligus menjadi yang tertinggi dalam 6,5 tahun terakhir. Yang lebih bagus lagi, ekspansi sektor manufaktur masih terjadi saat ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali. PPKM tersebut sebelumnya dikhawatirkan membuat ekspansi sektor manufaktur melambat. "Sektor manufaktur Indonesia masih berada di jalur pemulihan pada awal 2021. Produksi industri dan pesanan baru (new orders) meningkat ke posisi tertinggi. Tren ini akan mendorong kepercayaan diri pelaku usaha," kata Andrew Harker, Economics Director IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis. Jika ekspansi sektor manufaktur berlanjut di bulan Februari bahkan bisa lebih tinggi lagi tentunya akan memberikan dampak positif di pasar keuangan Indonesia. Selain itu, Badan Pusat Statistik hari ini akan merilis dirilis data inflasi. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi Februari 2021 adalah 0,08% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/MtM). Sementara dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY) adalah 1,36%. Jika konsensus tersebut tepat, artinya inflasi di Indonesia akan semakin melambat, sebab di bulan sebelumnya tercatat sebesar 0,26% MtM, dan 1,55% YoY. Meskipun demikian ini lebih baik daripada kuartal terakhir tahun lalu dimana daya beli masyarakat terapantau melemah setelah terjadi deflasi tiga bulan beruntun Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan |
Archives
July 2021
Categories |