PT Equityworld Futures Medan-Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang menegaskan tidak akan merubah kebijakan moneternya dalam waktu dekat membuat harga emas dunia melesat pada perdagangan Rabu, dan berdampak pada kenaikan harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. Kamis kemarin.
Tetapi, euforia tersebut hanya berlangsung sesaat emas batangan atau yang lebih dikenal dengan emas Antam ini kembali turun pada perdagangan Jumat (19/3/2021). Sebabnya, harga emas dunia yang berbalik melemah. Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas satuan 1 gram dibanderol Rp 925.000/batang merosot 1,07%, setelah menguat 0,86% kemarin. Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan jeblok 1,14% ke Rp 86.712.000/batang atau Rp 867.120/gram. Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram 0,5 Gram Rp 512.500 Rp 1.025.000 1 Gram Rp 925.000 Rp 925.000 2 Gram Rp 1.790.000 Rp 895.000 3 Gram Rp 2.660.000 Rp 886.667 5 Gram Rp 4.400.000 Rp 880.000 10 Gram Rp 8.745.000 Rp 874.500 25 Gram Rp 21.737.000 Rp 869.480 50 Gram Rp 43.395.000 Rp 867.900 100 Gram Rp 86.712.000 Rp 867.120 250 Gram Rp 216.515.000 Rp 866.060 500 Gram Rp 432.820.000 Rp 865.640 1000 Gram Rp 865.600.000 Rp 865.600 Harga emas dunia pada perdagangan Kamis berbalik melemah 0,46% ke US$ 1.736,43/troy ons, setelah sebelumnya sempat naik ke level US$ 1.755/troy ons. Penurunan harga emas dunia tersebut terjadi akibat kenaikan yield obligasi (Treasury) AS. Kenaikan tajam yield Treasury sejak awal Februari memang menjadi isu utama, tidak hanya bagi emas tetapi bagi pasar finansial global. Kenaikan tersebut membuat aset-aset berisiko rontok, sayang emas yang merupakan aset aman juga ikut merosot. Sebabnya, Treasury sama dengan emas merupakan aset aman (safe haven). Bedanya Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil. Dengan kondisi tersebut, saat yield Treasury terus menanjak maka akan menjadi lebih menarik ketimbang emas. Sehingga emas menjadi kurang diuntungkan ketika yield Treasury menanjak, sebaliknya saat yield turun maka emas akan mendapat sentimen positif. The Fed sebelumnya diperkirkaan akan menjalankan Operation Twist guna meredam kenaikan yield tersebut. Operation Twist dilakukan dengan menjual obligasi AS tenor pendek dan membeli tenor panjang, sehingga yield obligasi tenor pendek akan naik dan tenor panjang menurun. Hal tersebut dapat membuat kurva yield melandai. Mark Cabana, ahli strategi suku bunga di Bank of America Global Research, mengatakan Operation Twist merupakan kebijakan yang sempurna untuk meredam gejolak di pasar obligasi. "Operation Twist, dengan menjual obligasi tenor rendah dan membeli tenor panjang secara simultan adalah kebijakan yang sempurna menurut pandangan kami," kata Cabana, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (1/3/2021). Nyatanya, dalam pengumuman kebijakan moneter Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed malah tidak mempermasalahkan kenaikan yield Treasury tersebut. The Fed masih cukup nyaman dengan kenaikan yield Treasury, selama itu merupakan respon dari membaiknya perekonomian. Alhasil, yield Treasury tenor 10 tahun yang menjadi acuan melesat melesat 8,8 basis poin ke 1,729% memberikan tekanan bagi pasar saham. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Januari 2020 atau sebelum virus corona dinyatakan sebagai pandemi, dan The Fed belum dan program quantitative easing (QE) belum dijalankan. Jika kenaikan tersebut terus berlanjut, maka harga emas dunia berisiko tertekan lebih dalam, dan akan menyeret harga emas Antam Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan
0 Comments
PT Equityworld Futures Medan- Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian tidak ada yang merah pada perdagangan Kamis (18/3/2021), melanjutkan kinerja positif Rabu kemarin. Meski tidak ada yang turun, tetapi kenaikan harga hari ini tidak terlalu besar, dan jauh lebih rendah ketimbang kemarin.
Pegadaian menjual 3 jenis emas Antam berbagai ukuran/satuan, dua di antaranya stagnan. Selain emas Antam, emas UBS nyaris naik di semua satuan. Melansir data dari situs resmi Pegadaian, harga emas Antam jenis standar stagnan di semua satuan. Satuan terkecil, 0,5 gram, dijual di Rp 537.000/batang sama dengan harga kemarin. Sementara satuan terbesar 1.000 gram juga stagnan di Rp 890.803.000/batang. Emas Antam retro hanya satuan 0,5 gram yang stagnan di Rp 439.000/batang, sementara satuan lainnya naik 0,11% dan 0,12%. Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, dimana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Kemudian emas Antam jenis batik, satuan 0,5 stagnan di Rp 610.000/batang dan satuan 1 gram di Rp 1.125.000/batang. Kemarin keduanya naik 0,33% dan 0,27%. Baca: Serbu! Harga Saham Batu Bara Ijo Royo-royo, Komoditasnya Naik Emas Antam batik merupakan jenis emas Antam yang paling mahal dibandingkan dengan yang lainnya, tetapi Pegadaian hanya menjual satuan 0,5 dan 1 gram, serta kadang-kadang 8 gram. Terakhir emas UBS, satuan 0,5 gram stagnan, sementara satuan lainnya mulai dari 1 gram hingga 1.000 gram mengalami kenaikan di kisaran 0,11% sampai 0,16%. Berikut daftar lengkap harga emas batangan yang dijual Pegadaian. Satuan Harga Antam Harga Antam Retro Harga Antam Batik Harga UBS 0.5 Rp537.000 Rp439.000 Rp610.000 Rp491.000 1.0 Rp968.000 Rp878.000 Rp1.125.000 Rp921.000 1.06 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 2.0 Rp1.873.000 Rp1.754.000 Rp0 Rp1.828.000 2.5 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 2.13 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 3.0 Rp2.783.000 Rp2.631.000 Rp0 Rp0 4.0 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 4.25 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 5.0 Rp4.603.000 Rp4.383.000 Rp0 Rp4.516.000 8.0 Rp0 Rp0 Rp8.492.000 Rp0 10.0 Rp9.148.000 Rp8.766.000 Rp0 Rp8.982.000 20.0 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 25.0 Rp22.736.000 Rp21.914.000 Rp0 Rp22.409.000 50.0 Rp45.390.000 Rp43.827.000 Rp0 Rp44.726.000 100.0 Rp90.697.000 Rp87.654.000 Rp0 Rp89.416.000 250.0 Rp226.463.000 Rp0 Rp0 Rp223.473.000 500.0 Rp452.706.000 Rp0 Rp0 Rp446.419.000 1000.0 Rp905.371.000 Rp0 Rp0 Rp891.871.000 Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ke zona merah pada perdagangan pasar spot hari ini, setelah melemah tipis 0,03% kemarin.
Pada Rabu (17/3/2021), US$ 1 dibanderol Rp 14.440/US$ di pasar spot. Rupiah melemah 0,28% dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin. Sebelumnya rupiah sempat melemah 0,42% ke Rp 14.460/US$. Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 11:54 WIB: Periode Kurs 1 Pekan Rp14.465,0 1 Bulan Rp14.480,5 2 Bulan Rp14.535,0 3 Bulan Rp14.629,0 6 Bulan Rp14.810,0 9 Bulan Rp14.982,0 1 Tahun Rp15.167,0 2 Tahun Rp15.835,0 Berikut kurs dolar AS di pasar Domestic NDF (DNDF) pada pukul 11:54 WIB: Periode Kurs 1 Bulan Rp 14.430 3 Bulan Rp 14.500 Berikut kurs jual beli dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 11:51 WIB: Bank Harga Beli Harga Jual BNI 14.359 14.544 BRI 14.365 14.555 Mandiri 14.400 14.500 BCA 14.440 14.470 CIMB Niaga 14.433 14.463 BTN 14.238 14.605 Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Saham-saham bank mini berjatuhan pada awal perdagangan hari ini, Selasa (16/3/2021).
Berikut gerak 10 saham bank mini pada pagi ini, pukul 09.08 WIB. Bank Harda Internasional (BBHI), saham -6,91%, ke Rp 1.820, transaksi Rp 223 Juta Bank Artha Graha Internasional (INPC), -6,88%, ke Rp 298, transaksi Rp 70 Juta Bank Bisnis Internasional (BBSI), -6,85%, ke Rp 2.040, transaksi Rp 13 Juta Bank Victoria International (BVIC), -6,72%, ke Rp 250, transaksi Rp 51 Juta Bank Oke Indonesia (DNAR), -6,71%, ke Rp 250, transaksi Rp 135 Juta Bank Ganesha (BGTG), -6,54%, ke Rp 200, transaksi Rp 376 Juta Bank Jago (ARTO), -4,38%, ke Rp 10.375, transaksi Rp 8 M Bank Ina Perdana (BINA), -4,32%, ke Rp 1.330, transaksi Rp 186 Juta Bank Neo Commerce (BBYB), -3,33%, ke Rp 580, transaksi Rp 1 M Bank MNC Internasional (BABP), -3,12%, ke Rp 93, transaksi Rp 1 M Bank Capital Indonesia (BACA), -1,29%, ke Rp 765, transaksi Rp 6 M Bank Amar Indonesia (AMAR), -1,07%, ke Rp 370, transaksi Rp 1 M Dari daftar di atas, tercatat ada enam saham bank mini (bank dengan modal inti Rp 1-5 triliun) yang menyentuh batas auto rejection bawah. Kelima saham tersebut, yakni BBHI, INPC, BBSI, BVIC, dan DNAR. Saham BBHI tercatat ambles 6,91% ke Rp 1.820/unit dengan nilai transaksi Rp 223/saham. Sebelumnya, berdasarkan laporan keterbukaan informasi perusahaan yang dipublikasikan pada Jumat (12/3/2021), PT Mega Corporan sudah mendapat restu soal akuisisi BBHI dari pengawas perbankan melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. Kep-40/D-03/2021 tanggal 10 Maret 2021. Kemudian, akuisisi tersebut mendapat restu pemegang saham yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BBHI yang diadakan pada 29 Januari 2021. Dalam akuisisi ini, pemegang saham BBHI yakni PT Hakimputra Perkasa menjual 3,08 miliar saham atau 73,71% saham ke Mega Corpora. Pada keterbukaan informasi yang disampaikan ke BEI, disebutkan Mega Corpora akan menjadi pihak yang akan mengambil alih. Sementara, INPC ikut ambles menyentuh ARB dengan merosot 6,88% ke Rp 298/unit. Nilai transaksi INPC sebesar Rp 70 juta. Sebagai informasi, INPC baru kembali beraktivitas di bursa mulai pagi ini setelah disuspensi mulai 4 Maret lalu. Para pelaku pasar tampaknya sudah mulai keluar dan melakukan profit taking dari saham bank mini setelah dalam beberapa waktu terakhir saham-saham bank bermodal cekak ini 'terbang'. Kenaikan saham bank mini akhir-akhir ini didorong oleh sentimen narasi bank digital dan aturan pemenuhan modal inti oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK No 12/2020. Peraturan tersebut mengharuskan bank untuk memiliki modal inti minimum bank umum sebesar Rp 1 triliun tahun ini, Dengan aturan tersebut, bank-bank dengan modal mini harus mencari investor strategis untuk menyuntikkan modal. Sejumlah bank mini sudah memberikan tanggapan terkait isu bank digital melalui keterbukaan informasi di website BEI. BBHI, BACA dan BBYB, misalnya, berencana untuk masuk ke bank digital. Namun, ada juga sejumlah bank mini lainnya yang menyangkal akan bertransformasi menjadi bank digital, seperti BGTG dan Bank Maspion (BMAS). Adapun ARTO dan AMAR sudah tercatat menjadi bank digital saat ini Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- ke Rp 14.380/US$. Mata Uang Garuda kini sudah melemah dalam 4 pekan beruntun dengan total Rp 2,93%.
Kenaikan yield (obligasi) Treasury masih menjadi penekan utama rupiah, dan masih akan menjadi salah satu penggerak utama di pekan ini. Selain itu, dari dalam negeri data neraca dagang yang akan dirilis hari ini, Senin (15/3/2021) akan memberikan dampak ke rupiah. Tetapi fokus utama tertuju ke pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Kamis (18/3/2021). Konsensus sementara yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan kolega mempertahankan suku bunga acuan di 3,5%. Dalam RDG bulan lalu, Gubernur Perry dengan jelas menyatakan bahwa ruang penurunan BI 7 Day Reverse Repo Rate sudah menyempit. Sejak tahun lalu, suku bunga acuan sudah dipotong 150 bps. Sebelum BI mengumumkan hasil RDG, pada Kamis dini hari waktu Indonesia bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) juga mengumumkan kebijakan moneternya. Pelaku pasar maupun ekonom memperkirakan The Fed akan mengaktifkan kembali Operation Twist yang pernah dilakukan 10 tahun yang lalu, saat terjadi krisis utang di Eropa. Kebijakan tersebut dilakukan untuk meredam kenaikan yield Treasury. Operation Twist dilakukan dengan menjual obligasi AS tenor pendek dan membeli tenor panjang, sehingga yield obligasi tenor pendek akan naik dan tenor panjang menurun. Hal tersebut dapat membuat kurva yield melandai. The Fed sudah 2 kali menjalankan Operation Twist, pada 2011 dan 1961. CNBC International melaporkan pelaku pasar yang mengetahui perihal operasi tersebut mengatakan jika The Fed sudah menghubungi dealer-dealer utama untuk menjalankan operasi tersebut. Mark Cabana, ahli strategi suku bunga di Bank of America Global Research, mengatakan Operation Twist merupakan kebijakan yang sempurna untuk meredam gejolak di pasar obligasi. "Operation Twist, dengan menjual obligasi tenor rendah dan membeli tenor panjang secara simultan adalah kebijakan yang sempurna menurut pandangan kami," kata Cabana, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (1/3/2021). Cabana menyebut Operation Twist "membunuh tiga burung dengan satu batu". Yang pertama menaikkan yield jangka pendek, kemudian stabilitas yield jangka panjang, serta tidak akan menaikkan balance sheet. Selain Operation Twist, The Fed juga diperkirakan akan menaikkan Interest Rate on Excess Reserves (IOER) dari 0,1% menjadi 0,15%, serta menaikkan suku bunga repo overnight dari 0% menjadi 0,5%. "Pasar akan menyambut baik kenakan IOER begitu juga panduan lainnya yang dilakukan dengan tujuan menurunkan kurva yield dan mempertahankan perekonomian pada jalur pemulihan," kata Joseph Brusuelas, ekonom di RSM, sebagaimana dilansir CNBC International. Jika The Fed benar menerapkan kebijakan tersebut, maka rupiah berpeluang mencatat penguatan di pekan ini. Secara teknikal, rupiah kini berada di atas rerata pergerakan (moving average/MA) 200, sebelumnya juga sudah melewati MA 50 (garis hijau), dan MA 100 (garis oranye). Artinya rupiah kini bergerak di atas 3 MA sehingga tekanan menjadi semakin besar. Meski demikian, Selasa (9/3/2021) rupiah yang disimbolkan USD/IDR membentuk pola Shooting Star. Pola ini merupakan sinyal pembalikan arah, artinya USD/IDR berpotensi bergerak turun dengan kata lain rupiah berpeluang menguat. Potensi penguatan rupiah diperbesar oleh indikator stochastic berada di wilayah jenuh beli (overbought). Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah. Resisten masih berada di kisaran kini berada di kisaran Rp 14.400 - 14.425/US$. Selama tertahan di bawahnya, rupiah berpeluang menguat ke support yang berada di kisaran Rp 14.330 - 14.280/US$ (kisaran MA 200). Hanya penembusan di di bawah level tersebut yang dapat mengurangi tekanan bagi rupiah, dan membuka peluang bangkit lebih jauh di pekan ini, dengan potensi menuju Rp 14.225-14.200/US$. Sementara jika resisten ditembus, maka rupiah berisiko jeblok menuju Rp 14.500/US$ Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- PT Equityworld Futures Medan- Kendati harga minyak mentah mengalami koreksi pada perdagangan pagi hari ini, Jumat (13/3/2021), tetapi si emas hitam masih berada di kisaran posisi tertingginya dalam satu tahun terakhir.
Harga kontrak minyak yang aktif diperdagangkan di bursa berjangka mengalami penurunan lebih dari 0,1%. Harga Brent terpangkas 0,13% ke US$ 69,54/barel. Di saat yang sama harga kontrak West Texas Intermediate (WTI) drop 0,21% ke US$ 65,88/barel. Harga minyak yang terkoreksi lebih menunjukkan adanya indikasi ambil untung para spekulan mengingat secara sentimen masih positif. Kenaikan harga minyak mentah di bursa berjangka didukung oleh mulai melemahnya dolar AS. Indeks dolar yang terus menerus menguat akhirnya turun. Pelemahan greenback ini menguntungkan harga emas yang dipatok dalam dolar AS seperti emas dan minyak mentah. Di sisi lain penandatanganan stimulus fiskal jumbo senilai US$ 1,9 triliun di AS oleh sang Presiden yaitu Joe Biden pada hari kemarin ikut menjadi katalis positif untuk harga minyak. Pada dasarnya stimulus akan membuat prospek ekonomi membaik sehingga diharapkan permintaan akan si emas hitam juga berangsur membaik. Dalam laporan bulanannya, Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) mengatakan permintaan akan naik 5,89 juta barel per hari (bph) pada 2021 atau naik 6,5% dari bulan lalu. Namun kelompok tersebut memangkas perkiraannya untuk paruh pertama tahun ini. OPEC memperkirakan total permintaan minyak diperkirakan mencapai 96,3 juta barel per hari dengan sebagian besar konsumsi muncul di paruh kedua. Lebih lanjut OPEC mengatakan bahwa pertumbuhan permintaan tahun ini tidak akan dapat mengkompensasi kekurangan besar dari tahun 2020 karena mobilitas diperkirakan akan tetap terganggu sepanjang tahun 2021. Sektor padat minyak, terutama perjalanan dan transportasi, akan tetap terpengaruh secara tidak proporsional, dengan dampak negatif yang lebih besar pada permintaan minyak 2020 dan kontribusi positif yang lebih rendah terhadap permintaan minyak 2021, relatif terhadap pertumbuhan ekonomi global. Laporan itu juga menunjukkan produksi minyak OPEC yang lebih rendah pada Februari karena sebagian besar anggota OPEC+ kembali menahan produksi dan Arab Saudi menjanjikan pemotongan sukarela sebesar 1 juta barel per hari untuk Februari dan Maret. OPEC mengatakan produksi Februari turun 650.000 barel per hari menjadi 24,85 juta barel per hari, didorong oleh langkah Arab Saudi. Riyadh mengatakan kepada OPEC bahwa mereka melakukan hampir semua pengurangan, menurunkan produksi sebesar 956.000 barel per hari menjadi 8,147 juta barel per hari. Arab Saudi sebagai bagian dari keputusan OPEC+ pekan lalu memperpanjang pemotongan sukarela hingga April. Para kartel tersebut masih menahan sekitar 8,1 juta barel per hari pada Februari. Dari sisi pasokan harga minyak juga naik setelah pelabuhan minyak di Ras Tanura Arab Saudi terkena serangan drone dari kelompok pemberontak Houthi minggu lalu. Kendati tidak ada kerusakan yang signifikan tetapi berita tersebut cukup membuat pasar bergejolak Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Investor asing rutin melirik saham-saham emiten kapitalisasi besar di pasar modal Indonesia. Sebagai negara berkembang Indonesia, investasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai bisa memberikan return (keuntungan) lebih menarik.
Anggaraksa Arismunandar, Head of Research NH Korindo Sekuritas mengatakan return menjadi salah satu keunggulan berinvestasi saham di negara berkembang daripada negara maju. Menurutnya saham-saham yang diburu asing adalah saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar (market cap) besar alias saham-saham big cap (kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun). "Kalau kriteria nggak akan jauh-jauh dari market cap besar," paparnya dalam acara InvesTime CNBC Indonesia, Selasa malam, (09/03/2021). Beberapa saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar misalnya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Saham-saham ini menurutnya banyak dimiliki asing. "Saham-saham kapitalisasi besar, banyak kepemilikan asing dan partisipasi asing," jelasnya. Lebih lanjut dia mengatakan, bisa juga saham-saham yang dibeli asing adalah saham-saham yang berfundamental baik dari sisi kinerja keuangan alias blue chip. Meski demikian ini bukan analisis yang eksklusif, perlu dikombinasikan dengan analisis saham yang lain. "Bukan perkara fundamental, biasanya saham dibeli asing biasanya berfundamental baik," tuturnya. Saham-saham yang banyak dikoleksi asing dominan saham-saham dari sektor perbankan. Apalagi dalam masa-masa pemulihan ekonomi seperti saat ini, karena pemerintah banyak memberikan insentif ke sektor-sektor penting termasuk perbankan. Beberapa relaksasi di antaranya uang muka (DP, down payment) kredit pemilikan rumah (KPR) boleh 0%, relaksasi suku bunga rendah, yang diharapkan akan menaikkan kredit. Melalui insentif-insentif semacam ini tentu yang diuntungkan adalah saham-saham perbankan. "Harapannya permintaan kredit akan naik dan untungkan industri perbankan. Logam metal juga sektor digadang-gadang moncer. Pilihan asing logic-nya mirip-mirip dengan kita," paparnya. Berdasarkan data BEI, pada perdagangan sesi I, Rabu ini (9/3), beberapa saham big cap yang diborong asing yakni BBCA Rp 47 miliar dengan kapitalisasi pasar BCA tembus Rp 823 triliun. Year to date atau tahun berjalan, saham BBCA diborong asing Rp 818 miliar di pasar reguler. Berikutnya ada saham BBRI dengan kapitalisasi pasar juga besar Rp 569 triliun. Saham BBRI diborong hari ini Rp 16 miliar dan year to date dibeli asing Rp 5,75 triliun. Lalu ada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan kapitalisasi pasar Rp 302 triliun. Saham BMRI diborong hari ini Rp 17 miliar dan ytd asing masuk Rp 118 miliar di pasar reguler. Kemudian ada saham TLKM dengan kapitalisasi pasar Rp 334 triliun, saham TLKM dibeli asing Rp 36 miliar dengan catatan beli bersih asing ytd Rp 2,97 triliun Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan |
Archives
July 2021
Categories |