PT Equityworld Futures Medan- Harga logam mulia emas pada perdagangan pagi, Selasa (21/7/2020) masih melanjutkan penguatannya pada perdagangan kemarin dan mencetak rekor tertinggi terbaru.
Pada 08.40 WIB, harga emas dunia di pasar spot dibanderol US$ 1.816/troy ons atau naik US$ 1 dibanding posisi penutupan kemarin. Semalam harga emas ditutup di US$ 1.815/troy ons atau menguat 0,36% sekaligus menandai level tertingginya sejak September 2011. Meskipun data uji klinis vaksin anti-Covid-19 AstraZeneca menunjukkan hasil yang positif dan membuat harga saham menguat, bukan berarti tak ada risiko yang masih dikalkulasi oleh para investor dan pelaku pasar. Terus bertambahnya kasus Covid-19 di berbagai penjuru dunia sampai saat ini masih jadi pemicu utama minat terhadap logam mulia ini tinggi. Data kompilasi John Hopkins University CSSE menunjukkan sudah lebih dari 14,6 juta orang di dunia telah terinfeksi virus corona. Lebih dari 609 ribu orang terenggut nyawanya. Kenaikan kasus yang terjadi membuat prospek pemulihan ekonomi menjadi suram. Emas sebagai aset safe haven mendapat berkah dari fenomena ini. Pada pekan lalu, Kitco melakukan survei terhadap 16 analis Wall Street. Hasilnya, harga emas diperkirakan masih mampu naik di minggu ini oleh 11 orang (69%). Sebanyak 6% berpandangan bahwa harga emas berpotensi terkoreksi sementara sisanya 25% memperkirakan harga emas bergerak sideways. Survei serupa yang dilakukan secara online kepada 1.642 responden juga menunjukkan hasil yang tak jauh berbeda. Sebanyak 60% responden beranggapan harga emas masih bisa naik pekan ini, 21% netral dan 19% memproyeksi harga emas bakal lebih rendah. Berdasarkan para analis, salah satu faktor yang akan memicu harga emas untuk naik lebih tinggi dalam kurun waktu dekat ini adalah pelemahan dolar AS. Ahli strategi senior LaSalle Futures Group mengatakan bahwa kemungkinan adanya stimulus baru dari pemerintah AS untuk menyelamatkan perekonomian dari kejatuhan akibat pandemi akan menjadi pemberat dolar AS dan mendukung harga emas. "Saya pikir Anda harus lebih bullish pada emas karena terjadi reli di pasar dari uang murah yang dilepaskan ke ekonomi, "katanya Banyaknya uang yang diinjeksikan ke perekonomian oleh bank sentral disertai dengan masifnya stimulus fiskal menjadi ancaman di masa depan. Risiko akan inflasi yang tinggi membuat emas sebagai aset lindung nilai (hedging) menjadi semakin menarik di mata investor. "Emas mendapatkan popularitas secara eksponensial sekarang, hanya karena semua aspek seperti inflasi: kurva imbal hasil [obligasi pemerintah], pencetakan uang, kekhawatiran tentang ekonomi dan Covid-19," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Global Investors AS. "Ketika kamu melihat sesuatu (terjadi) di pasar bull, kamu ingin membeli pullbacks. ... kamu memiliki banyak orang yang menargetkan level US$ 1.825; jika menembus di atas, itu bisa naik lebih tinggi." tambahnya. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan
0 Comments
PT Equityworld Futures Medan- Harga minyak mentah melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (20/7/2020). Kenaikan infeksi virus corona (Covid-19) yang masih terus terjadi seolah tak kunjung usai menjadi pemberat harga emas hitam lantaran prospek pemulihan yang menjadi suram.
Pada 09.25 WIB harga minyak mentah untuk kontrak yang ramai diperdagangkan kompak melemah. Harga minyak mentah acuan global Brent turun 0,65% ke US$ 42,86/barel. Pada saat yang sama, harga minyak mentah acuan Amerika Serikat (AS) yakni West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami koreksi sebesar 0,69% ke US$ 40,31/barel. Sejak 17 Juli lalu, harga emas cenderung terkoreksi. Dari sisi pasokan, para eksportir minyak yang tergabung dalam OPEC+ memutuskan untuk mengendurkan pemangkasan produksi lantaran ada perbaikan dari sisi permintaan. Mulai Agustus nanti, Arab Saudi, Rusia dan koleganya akan memangkas produksi minyak sebanyak 7,7 juta barel per hari (bpd) hingga akhir tahun dari sebelumnya pada Mei-Juli sebanyak 9,7 juta bpd. Meskipun bakal ada kenaikan pasokan kurang lebih 2 juta bpd, tetapi secara neto kenaikannya lebih rendah dari itu, mengingat negara-negara dengan kepatuhan rendah bersedia memberikan kompensasi pemangkasan produksi lebih banyak untuk menutup kelebihan produksi pada periode sebelumnya. Dari sisi permintaan, impor minyak Negeri Sakura bulan Juni turun 14,7% dari periode yang sama tahun lalu. Penurunan impor memang tidak sebanyak bulan lalu yang mencapai 25%. Namun sesungguhnya kenaikan kasus infeksi Covid-19 di berbagai negara di dunia kembali membuat prospek perbaikan permintaan menjadi lebih suram. Lagipula permintaan minyak juga masih lebih rendah dari periode sebelum krisis. Saat lockdown diterapkan permintaan minyak anjlok sampai 30%. "Dengan jumlah kasus Covid-19 harian global masih meningkat dan negara bagian AS yang masuk dalam gugus Sunbelt dengan penduduk paling padat menunjukkan sedikit keberhasilan dalam menekuk kurva (epidemi), tetapi kekhawatiran tentang kecepatan pemulihan pasca-Covid membatasi kenaikan untuk minyak," kata Stephen Innes , kepala strategi pasar global di Axicorp Saat ini sudah ada lebih dari 14 juta orang yang terinfeksi oleh virus corona jenis baru ini. Tak kurang dari 602 ribu orang telah terenggut jiwanya akibat menderita Covid-19. Jika kasus tak segera dapat dipulihkan, bahkan justru memicu serentetan lockdown lagi, maka permintaan minyak bisa tertekan. Tanpa intervensi OPEC+, harga minyak kembali akan terpangkas. Untuk pekan ini sentimen yang menggerakkan harga minyak adalah rilis data perminyakan AS oleh asosiasi industri (API) maupun lembaga resmi pemerintah (EIA) pada hari Rabu waktu setempat. Mengacu pada data API, terjadi penurunan stok minyak mentah sebanyak 8,32 juta barel pada untuk sepekan yang berakhir pada 10 Juli. Sementara data EIA menunjukkan penurunan stok sebanyak 7,49 juta barel. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Harga logam mulia emas hari ini Jumat (17/7/2020) sudah berada di bawah US$ 1.800/troy ons setelah semalam ditutup dengan koreksi. Kali ini sentimen yang menghambat kenaikan harga bullion lebih lanjut datang dari Benua Biru.
Pada 09.40 WIB, harga emas dunia spot berada di US$ 1.797,28/troy ons. Pada penutupan perdagangan kemarin harga logam mulia ini turun 0,8% ke US$ 1.796,63/troy ons. Meski terpangkas harga emas masih berada di dekat level psikologisnya (US$ 1.800/troy ons). Pada dasarnya fundamental emas masih terjaga. Prospek jangka menengah dan panjang bahkan dinilai baik. Koreksi yang terjadi saat ini lebih menunjukkan fenomena temporer di pasar saja karena harga emas sudah terbilang 'tinggi' dan investor tergoda untuk ambil untung. Kebijakan bank sentral Eropa (ECB) yang memilih menahan suku bunga acuan dan program pembelian aset-aset keuangan juga memicu harga emas terkoreksi. ECB memilih wait & see sembari memantau perkembangan perekonomian zona Euro setelah bulan lalu otoritas moneter yang dinakhodai Christine Lagarde itu menginjeksi likuiditas 600 miliar euro ke pasar melalui program Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP). ECB mengatakan akan terus melanjutkan stimulus secara masif yang diumumkan pada Maret lalu untuk memitigasi goncangan pada perekonomian Eropa akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Mengutip CNBC International, ECB mengatakan dalam sebuah pernyataan pihaknya akan tetap melakukan pembelian aset keuangan di bawah PEPP secara fleksibel untuk berbagai kelas aset dan yurisdiksi. "Narasi yang berkembang sekarang adalah bank sentral menahan pemberian stimulus untuk diberikan di kemudian hari. Hal tersebut sedikit mengurangi tren bullish emas yang akhir-akhir ini terjadi" kata Edward Moya, senior market analyst OANDA kepada Reuters. Pandemi Covid-19 yang belum juga usai (bahkan kian merebak), membuat risiko ketidakpastian global meningkat. Data kompilasi John Hopkins University CSSE menunjukkan sudah ada 13,7 juta orang di dunia yang mengidap Covid-19. Sebanyak 588 ribu di antaranya meninggal dunia. Kasus di Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan jumlah pengidap Covid-19 terbanyak juga terus mencetak rekor. Reuters melaporkan pada Kamis kemarin (16/7/2020) AS melaporkan setidaknya ada tambahan 70 ribu kasus lagi. Pertambahan jumlah kasus yang signifikan membuat negara bagian California harus kembali menerapkan lockdown terutama untuk sektor-sektor ekonomi yang berisiko menciptakan kerumunan orang secara masif. Di sisi lain ketegangan antara Washington-Beijing juga makin tereskalasi. Beberapa hari lalu Presiden AS Donald Trump memerintahkan untuk mencabut status istimewa Hong Kong. Kini Negeri Paman Sam dikabarkan melarang seluruh kunjungan dari pihak yang terafiliasi dengan Partai Komunis Tiongkok. Risiko ketidakpastian pun meningkat. Investor kini mencari suaka untuk menyelamatkan diri. Aset-aset minim risiko (safe haven) seperti emas menjadi diburu investor. Alhasil harganya melambung. Dengan adanya ketidakpastian global, suku bunga acuan yang rendah masifnya stimulus fiskal serta moneter maka biaya peluang untuk memegang emas menjadi berkurang sehingga instrumen ini menjadi lebih menarik untuk dibeli. Setiap kali harga emas terkoreksi, biasanya akan dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan aksi beli para investor. Bagaimanapun juga harga emas sudah naik 18% di sepanjang tahun ini. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Vaksin bagi Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona baru, sedang dikembangkan banyak pihak di seluruh dunia di tengah peningkatan kasus secara pesat. Salah satunya adalah oleh perusahaan Swedia-Inggris AstraZeneca dan Universitas Oxford.
Vaksin mereka yang disebut AZD1222 telah memasuki tahap uji coba manusia Fase III. Uji coba skala besar itu telah dilakukan untuk menilai apakah vaksin dapat melindungi dari COVID-19. Kabar baiknya, data hasil uji tersebut akan dipublikasikan pada 20 Juli, kata jurnal medis The Lancet, Rabu (15/7/2020). "Kami berharap makalah ini, yang sedang menjalani penyuntingan dan persiapan akhir, akan diterbitkan pada hari Senin, 20 Juli, untuk rilis segera," kata juru bicara jurnal tersebut, sebagaimana dilaporkan Reuters. Namun demikian, perusahaan juga belum merilis hasil uji coba Fase I, yang akan menunjukkan apakah vaksin akan aman dan apakah itu menginduksi respon imun atau tidak. Sebelumnya Lancet mengatakan bahwa laporan hasil penelitian Fase I kemungkinan akan dirilis Kamis ini. Pada awal bulan ini, mereka telah mengatakan bahwa vaksin sukses memunculkan respon kekebalan dalam uji coba sejauh ini dan berharap untuk mempublikasikan data Fase 1 pada akhir Juli. "Uji coba praklinis pada babi sebelumnya menunjukkan bahwa dua dosis menghasilkan respons antibodi yang lebih besar daripada dosis tunggal," jelasnya. Kemajuan dalam pengembangan vaksin tersebut merupakan kabar baik bagi dunia, yang sedang dilanda wabah COVID-19. Di mana wabah asal Wuhan, China itu sudah menginfeksi hampir 14 juta orang di seluruh dunia. Saat ini ada lebih dari 100 vaksin yang sedang dikembangkan dan diuji di seluruh dunia untuk mencoba menghentikan pandemi COVID-19, yang telah membunuh ratusan ribu orang dan merusak ekonomi global itu. Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada bulan Juni bahwa AZZ1222 milik AstraZeneca mungkin adalah vaksin yang paling maju dalam hal pengembangannya. Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah di seluruh dunia untuk memasok vaksin jika terbukti efektif. Di sisi lain, para peneliti di Amerika Serikat (AS) pada Selasa kemarin juga melaporkan kabar baik, yaitu bahwa vaksin eksperimental sukarelawan sehat dalam studi tahap awal yang sedang berlangsung. Moderna memulai uji coba Tahap II pada bulan Mei dan berharap untuk memulai uji coba Tahap III pada 27 Juli. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (15/7/2020) berpeluang masuk zona hijau setelah perusahaan biotech, Moderna, mengatakan bahwa vaksin coronavirus-nya menghasilkan antibodi pada semua pasien dalam percobaan awal, yang sekaligus mengangkat performa bursa Wall Street AS.
Sebelumnya, pada perdagangan Selasa kemarin (14/7/2020) IHSG berhasil ditutup di zona hijau kendati terbatas bahkan sempat masuk zona merah di sesi I karena beragam sentimen. IHSG naik sebesar 14,7 poin atau 0,3% ke level 5.079,12 yang sekaligus menjadi harga tertinggi harian pada perdagangan kemarin. Berdasarkan catatan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Selasa kemarin mencapai Rp 7,25 triliun, investor asing masih jual bersih (net sell) sebesar Rp 160 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Ada sebanyak 179 saham yang membukukan kenaikan, sementara sebanyak 225 saham turun dan 172 stagnan. Saham-saham yang mengalami kenaikan di antaranya saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) (33,77%), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) (25,00%), PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) (25,00%), sedangkan PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) (18,18%) dan PT Indofarma Tbk (INAF) (15,12%). Saham yang paling banyak dilego asing kemarin adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 63 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 157 miliar. Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan beli bersih sebesar Rp 105 miliar, PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 30 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 18,25 miliar. Salah satu sentimen positif IHSG kemarin datang setelah Pfizer (PFE) dan BioNTech (BNTX) mengumumkan bahwa dua dari empat kandidat vaksin yang diselidiki perusahaan menerima penetapan Jalur Cepat dari Administrasi Makanan dan Obat (Food and Drug Administration/FDA) AS. Sebelumnya perusahaan farmasi AS Gilead Sciences (GILD) mengatakan bahwa remdesivir menunjukkan penurunan risiko kematian yang tajam ketika digunakan untuk mengobati pasien yang menderita virus corona. Sementara rilis data ekspor dan impor China menunjukkan perekonomian Negeri Panda tumbuh lebih cepat daripada perkiraan juga turut menopang penguatan IHSG. Kantor Administrasi dan Pabean China merilis data Impor China Bulan Juni yang berhasil naik 2,7% jauh lebih baik daripada konsensus yang meramalkan akan terjadi kontraksi 10%. Sedangkan untuk Ekspor China Bulan Juni juga berhasil naik 0,5%, lagi-lagi rilis data ini lebih baik daripada perkiraan konsensus yang meramalkan ekspor China akan terkontraksi 1,5%. Sementara sentimen negatif muncul setelah Gubernur California Gavin Newsom menutup kembali aktivitas sosial dan bisnis menyusul lonjakan baru-baru ini dalam kasus coronavirus di negara bagian AS tersebut. Kabar buruk juga datang dari negara tetangga Singapura yang secara resmi jatuh ke dalam resesi hari ini. Secara kuartal ke kuartal (qtq), ekonomi negeri Singa berkontraksi 41,2%. Sementara secara tahunan (YoY), ekonomi minus 12,6%. Ini menjadi angka kuartalan terburuk untuk produk domestik bruto (PDB) negara itu. Bahkan sejak negara itu merdeka sejak 1965. Hal ini membuat negara itu memasuki resesi untuk pertama kalinya sejak 2009. Resesi sendiri biasanya diartikan sebagai kontraksi berturut-turut dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Sementara dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Selasa kemarin (Rabu pagi waktu Indonesia) ditutup menguat. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 556,79 poin atau 2,1% menjadi 26.642,59, S&P 500 menguat 42,30 poin atau 1,3% menjadi 3.197,53, sementara indeks Nasdaq ditutup naik 97,73 poin atau 0,9% menjadi 10.488,58. Lonjakan Wall Street terdorong setelah Moderna mengatakan vaksin coronavirus-nya menghasilkan antibodi pada semua pasien dalam percobaan awal, meningkatkan harapan untuk pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Vaksin potensial Moderna untuk mencegah Covid-19 menghasilkan respons kekebalan "kuat", atau menetralkan antibodi, pada semua 45 pasien dalam uji coba tahap awal pada manusia, menurut data yang baru dirilis yang diterbitkan pada Selasa malam di New England Journal of Medicine. Pada catatan pukul 07:55 WIB, kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,96% pada 26.745, sedangkan S&P 500 menguat 0,80% menjadi 3.209 dan Nasdaq Composite 100 melambung 0,65% pada 10.715. Pada perdagangan pagi ini Rabu (15/7/2020) lonjakan bursa Wall Street kemungkinan menjadi daya dorong IHSG untuk melenggang ke zona hijau. Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area resistance, dengan garis BB yang menyempit maka, pergerakan selanjutnya cenderung menguat terbatas. Untuk melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level resistance selanjutnya yang berada di area 5.090 hingga area 5.120. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati level support yang berada di area 5.060 hingga area 5.030. Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang mencoba berpotongan ke atas di wilayah positif, maka kecenderungan pergerakan untuk naik atau menguat. Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Saat ini RSI berada di area 63, dengan garis yang menunjukkan pergerakan naik, artinya tekanan beli masih cukup kuat, sehingga masih berpeluang naik meskipun sudah berada di area jenuh beli atau overbought. Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area resistance, dengan garis BB yang menyempit maka pergerakan selanjutnya cenderung menguat terbatas. Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memiliki tenaga untuk kembali melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini, Selasa (14/7/2020).
Pada awal pekan ini, IHSG menguat 0,66% pada penutupan perdagangan Senin kemarin ke posisi 5.064,44 poin dengan nilai transaksi Rp 6,27 triliun dengan volume 7,77 miliar unit saham. Adapun, frekuensi perdagangan sebanyak 583,949 kali. Riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, ada sejumlah katalis yang perlu dicermati pasar, antara lain mengenai proyeksi mengenai ekonomi di kuartal kedua akan cukup tertekan karena kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Tertekannya perekonomian di kuartal kedua, terindikasi dari Survei Bank Indonesia mengenai kegiatan dunia usaha mengalami penurunan pada kuartal kedua 2020. Terlihat dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) yang minus 35,75%, terkontraksi lebih dalam dibandingkan dengan minus 5,56% pada triwulan pertama 2020. Penurunan terdalam terjadi pada sektor industri pengolahan, perdagangan, perhotelan dan restoran. Namun, Pilarmas memperkirakan, IHSG masih berpeluang menguat dan diperdagangkan pada rentang 4.984 sampai 5.102. Sementara itu, analis BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar memaparkan, saat ini IHSG menunjukkan momentum bullish (naik). Ini didukung indikator teknikal seperti Stochastic, MACD yang menunjukkan IHSG berada di fase akumulasi tren bullish. Dia memperkirakan, selama IHSG bergerak di atas level 4.747, maka volume akan meningkat. BNI Sekuritas memperkirakan, IHSG akan bergerak pada support (batas bawah) 5.042/4.996/4.942/4.897 dan resistance (batas atas) 5.089/5.111/5.139/5.200. Satu sentimen pada pagi ini datang dari Singapura. Negeri Singa ini resmi masuk ke jurang resesi. Data yang ditunjukkan Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura, mengonfirmasi hal ini, Selasa (13/7/2020) pagi waktu setempat. Ekonomi Singapura mengalami kontraksi 41,2% di kuartal-II 2020 jika dibandingkan dengan kuartal-I 2020 (qtq). Ini lebih dalam dari survei Reuters 37,4% Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-miliar. Ini membuat saham BRI naik 1,93% ke level Rp 3.170/saham.
Lalu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 57,96 miliar. Meski demikian, saham BBCA pagi ini stagnan di level harga Rp 31.000/unit. Setelah saham BCA, saham PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) juga diborong investor senilai Rp 47,39 miliar. Harga saham BRIS melesat 2,11% ke harga Rp 484/unit. Lalu di 10 besar dengan nilai transaksi paling banyak ada juga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 40,76 miliar. Kemudian saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai transaksi senilai Rp 35,91 miliar, PT Bank Bjb Tbk (BJBR) senilai Rp 35,12 miliar dan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) senilai Rp 33,75 miliar. Aksi borong saham bank tersebut membuat indeks saham sektor finansial menguat 0,98%. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,8% ke level 5.071,44. Sentimen utama yang menjadi penggerak bursa saham domestik hari ini adalah perkembangan obat corona yang diproduksi Gilead Science. Gilead pada hari Jumat lalu mengumumkan data terbaru hasil obat virus corona, remdesivir, mampu menurunkan risiko kematian pasien Covid-19 hingga 62% jika dibandingkan dengan pengobatan standar. Kabar tersebut membuat saham Gilead menguat 2% di hari Selasa, sekaligus mengangkat sentimen pelaku pasar sehingga bursa Wall Street AS mencatat penguatan pada pekan lalu. Gilead mengatakan menganalisa data dari 312 pasien dalam uji klinis fase tiga, dibandingkan dengan 818 pasien dengan karakteristik dan tingkat keparahan penyakit yang sama, tetapi menggunakan pengobatan standar. Meski demikian, Gilead mengatakan masih perlu lebih banyak penelitian untuk obat remdesivir yang dibuat. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan |
Archives
July 2021
Categories |