PT Equityworld Futures Medan- Pada perdagangan kemarin Kamis kemarin (10/7/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ditutup melemah 0,46% ke posisi 5.052,79. Aksi ambil untung memaksa saham-saham berkapitalisasi besar masuk ke zona merah dan membuat IHSG terkoreksi.
Nilai transaksi harian bursa mencapai Rp 9,16 triliun dengan volume 9,83 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 762,228 kali. Sebelum memulai perdagangan menjelang akhir pekan ini, Jumat (10/7/2020), simak rekomendasi saham pilihan sejumlah broker yang dirangkum CNBC Indonesia: 1. MNC Sekuritas - Menguji Level 5.140 IHSG masih akan menguji level resistance 5.140 untuk membentuk wave [v] dari wave C dengan target perkirakan berada pada level 5,.200-5.250. Sekalipun terkoreksi, maka akan berada pada area 5.020. Saham pilihan: WSKT GGRM ADRO SMGR 2. Panin Sekuritas - Peluang Berbalik Menguat IHSG mengalami tekanan jual pada sesi kedua perdagangan kemarin setelah sebelumnya berada di zona hijau. Penguatan kemarin diduga merupakan aksi profit taking dan pengujian support 5.000. Panin memperkirakan, IHSG di perdagangan menjelang akhir pekan ini akan menguat pada rentang 5.000 - 5.157. Saham pilihan: APIC PJAA SCMA UNTR Baca: Wall Street Merah, Yah...IHSG Bakal Masuk Zona Merah 3. Reliance Sekuritas - Kasus Terus Meningkat Bursa saham Wall Street kembali merosot seiring adanya kekhawatiran mengenai jumlah kasus pandemi Covid-19 terus mengalami peningkatan dan menyebabkan terganggunya perekonomian AS dalam waktu yang akan panjang. Kamis kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average melemah lebih dari 1,3% karena dipicu penurunan saham Boeing. Sedangkan, indeks Nasdaq menguat karena ditopang oleh menguatnya saham-saham teknologi besar. Sementara itu, obligasi pemerintah jangka panjang menguat setelah lelang untuk efek 30 tahun yang menunjukkan permintaan yang kuat. Saham pilihan: ASII UNVR BMRI KLBF 4. Indosurya Sekuritas - Gelombang Tekanan Belum Berakhir Pergerakan IHSG terlihat sedang terkonsolidasi pasca mengalami kenaikan dalam beberapa hari sebelumnya, sedangkan gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir. Sentimen dari fluktuasi nilai tukar Rupiah serta harga komoditas, dan masih terjadinya capital outflow sejak awal tahun turut membayangi pergerakan IHSG, hari ini IHSG berpotensi terkonsolidasi dan bergerak di kisaran 4.789 - 5.123. Saham pilihan: GGRM WIKA ACES ASRI Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan
0 Comments
PT Equityworld Futures Medan- Turki menghadapi ancaman terjerat krisis mata uang lagi di akibat depresiasi tajam mata uangnya, lira. Hal buruk itu pun semakin mungkin terjadi jika bank sentral negara itu tidak juga mengambil tindakan pencegahan, seperti menaikkan suku bunga, kata para analis.
Sebagaimana dilaporkan CNBC International, nilai lira minggu ini telah tergelincir ke level terlemahnya sejak awal Mei. Pelemahan lira telah memicu inflasi, dimana inflasi Juni dilaporkan sebesar 12,6%, melampaui ekspektasi ekonom. Angka inflasi Juni naik dari 11,4% pada Mei. Analis pun memperkirakan bahwa inflasi dan devaluasi mata uang tidak akan menunjukkan perbaikan karena cadangan devisa terus menyusut dengan cepat. Langkah intervensi mata uang asing oleh bank sentral untuk mendukung lira telah menguras cadangan negara. Di mana cadangan bruto termasuk emas, dan minus swap, turun menjadi US$ 33 miliar pada akhir Juni dari US$ 87 miliar pada akhir 2019, menurut Fitch Ratings. "Tambahan untuk ini, meningkatnya hutang dalam mata uang asing, sepertinya lira akan terdepresiasi lagi dalam beberapa bulan mendatang jika kebijakan fiskal tidak mengintervensi," kata Can Selcuki, direktur pelaksana Istanbul Economics Research, kepada CNBC International minggu ini. "Sayangnya, ada tanda-tanda jelas yang memberi kemungkinan hasil seperti itu," tambahnya, merujuk pada kemungkinan akan terjadinya krisis mata uang lainnya di Turki. Menurut para ekonom pada umumnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk membendung kenaikan inflasi adalah dengan mengubah tingkat suku bunga menjadi lebih tinggi. Namun tampaknya hal itu sulit terealisasi di Turki, mengingat Presiden Recep Tayyip Erdogan tidak setuju dengan langkah menaikkan suku bunga. Erdogan percaya bahwa menaikkan suku bunga akan menyebabkan inflasi. Selama menjabat, Erdogan juga lebih mendukung pemotongan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan dan pengeluaran. Keputusannya itu pun semakin intensif setelah pandemi virus corona (COVID-19) menyerang negara berpenduduk 82 juta jiwa itu. Di sisi lain, bank sentral Turki telah lama dianggap investor sebagai lembaga yang sangat dipengaruhi oleh Erdogan. Bank sentral telah mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada 8,25% pada saat rapat pengambilan keputusan kebijakan moneter terakhirnya akhir Juni lalu. sebelumnya bank telah mengurangi suku bunga sebanyak sembilan kali berturut-turut dari level 24% sejak paruh pertama tahun 2019. Lira sendiri telah mencapai titik terendah bersejarah di awal Mei yaitu di 7,269 per dolar. Dolar telah menguat 15,36% terhadap lira tahun ini. Selain krisis mata uang, kebijakan ekonomi Turki juga disebut Moody's mengancam pertumbuhan ekonominya. Lembaga pemeringkat itu memproyeksikan ekonomi Turki akan berkontraksi 5% pada tahun 2020, namun akan ada pemulihan yang relatif lambat sekitar 3,5% pada tahun 2021. Dana Moneter Internasional (IMF) juga memproyeksikan bahwa ekonomi Turki akan mengalami kontraksi 5% tahun ini, setelah tumbuh hanya 0,9% tahun lalu Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Harga logam mulia emas semakin mendekati level psikologis US$ 1.800 per troy ons. Pelaku pasar mulai kembali grogi dengan perkembangan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) saat ini.
Rabu (8/7/2020), harga emas dunia di pasar spot pada 09.00 WIB cenderung flat. Namun semalam harga bullion melesat 0,6% ke US$ 1.793,79/troy ons. Harapan emas akan melampaui US$ 1.800 kian terbuka lebar. Jumlah penderita Covid-19 secara global angkanya hampir tembus 12 juta orang. Korban jiwa akibat infeksi virus ganas ini telah mencapai angka 543 ribu orang. Amerika Serikat masih menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak disusul Brazil dan India. Sebelumnya India berhasil menyalip Rusia dan kini berada di peringkat tiga dengan jumlah kasus terbanyak di dunia. Beberapa kota yang kembali menerapkan lockdown akibat lonjakan kasus kembali terjadi adalah Beijing, Leicester dan yang terbaru adalah Melbourne. Ketika lockdown kembali dilakukan maka prospek pemulihan ekonomi yang terlihat pada Mei dan Juni hanya bersifat sementara. Periode pemulihan akan berjalan lebih lama dari yang diperkirakan. Proyeksi terbaru menunjukkan menunjukkan ekonomi Uni Eropa (UE) 'diramal' bakal terkontraksi 8,3% tahun ini sebelum rebound 5,8% tahun 2021. Angka ini merupakan revisi turun dari proyeksi sebelumnya yang memperkirakan ekonomi bakal mengalami merosot hingga minus 7,4% tahun ini. "Dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh lockdown ternyata lebih parah dari yang pernah kami bayangkan. Kami terus berupaya untuk mengarungi badai yang terjadi sekarang dan menghadapi banyak risiko, termasuk gelombang infeksi lainnya" kata Wakil Presiden Komisi UE Valdis Dombrovskis, dalam sebuah pernyataan. Risiko lonjakan kasus yang dapat memicu gelombang kedua wabah serta suramnya prospek ekonomi membuat emas yang harganya sudah terbilang tinggi kembali terkerek naik. Minat investor terhadap emas yang tak pernah kendur menunjukkan adanya fenomena flight to safety ketika risiko ketidakpastian meningkat. "Kapanpun terjadi ketakutan, hal itu akan menjadi faktor yang mendukung untuk emas, baik itu virus corona maupun kinerja ekonomi yang tak bagus" kata Michael Matousek selaku kepala trader di U.S Global Investors, melansir Reuters. "Jika porsi emas dalam portofolio Anda saat ini masih rendah (underweight) dan jika emas kemungkinan masih akan mengalami reli barunya, Anda akan menambahkannya ke dalam portofolio Anda" tambahnya. Di sisi lain bank sentral AS juga mencemaskan bahwa lonjakan kasus justru terjadi ketika ekonomi mulai bersemi kembali. Apalagi periode pemberian stimulus sudah hampir berhasil. Namun the Fed selaku otoritas moneter Negeri Paman Sam masih akan terus berupaya untuk menyelamatkan perekonomian Negeri Adidaya itu. "Kami memiliki ruang akomodasi yang banyak, ada banyak hal yang bisa kami lakukan, dan ada banyak hal yang akan kami lakukan" kata wakil ketua the Fed Richard Clarida dalam sebuah wawancara dengan CNN International. "Tidak ada batasan terhadap jumlah surat utang yang dapat dibeli the Fed" tambahnya. Lebih lanjut Richard juga mengatakan the Fed dapat memberikan kelonggaran lagi serta memberikan pinjaman ke sektor usaha yang selama dibutuhkan. Rendahnya suku bunga acuan global, suntikan uang ke pasar keuangan melalui Quantitative Easing (QE) hingga pinjaman bank sentral untuk dunia usaha disertai dengan stimulus fiskal pemerintah pusat membuat inflasi di masa depan berpotensi naik tinggi. Meski saat ini tekanan deflasi lebih mendominasi, para pelaku pasar dan investor mulai memboyong emas yang diyakini sebagai aset lindung nilai terhadap penurunan nilai mata uang mengantisipasi tekanan inflasi yang tinggi di masa depan. Dengan begitu fundamental dan prospek jangka menengah hingga panjang emas masih tak berubah. Harga emas berpotensi melesat lagi dan mencetak rekor terbarunya. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Direktur SUN DJPPR Kementerian Keuangan RI, Deni Ridwan mengatakan setidaknya ada 3 resiko dalam investasi, termasuk pada Obligasi Ritel Negara (ORI).
"Pertama gagal bayar. Namun untuk ORI, zero. Karena pembayaran bunga pokok jatuh tempo dijamin Undang-undang. Meski pemerintahan ganti, tak akan mengubah komitmen pembayaran," katanya kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu. Kedua adalah risiko pasar. Dalam investasi ada naik turun, sebagai salah satu acuannya adalah suku bunga Bank Indonesia (BI). Jika Suku bunga acuan naik, maka bunga deposito akan naik. "Ini yang membuat margin antara kupon ORI dengan deposito mengecil. Misal suku bunga BI turun, bunga deposito juga turun, selisih antara bunga deposito dan kupon ORI menjadi lebih besar," jelasnya. Ketiga adalah risiko likuiditas. Pada tabungan, suku bunga yang diperoleh nasabah sangat kecil hanya 1%, kecuali deposito yang bisa ditempatkan dengan jangka waktu 3,6 sampai 9 bulan. Namun, deposito tak bisa diambil sewaktu-waktu karena ada jatuh tempo. "Kalau ORI hanya 2 bulan pertama, ada holding period. Makanya untuk cocok masa sekarang, penawaran saat ini di masa pandemi masyarakat butuh penempatan dana yang aman, sebagai jaga-jaga ini mudah dicairkan,: ujarnya lagi. Sebagai informasi, Pemerintah kembali menawarkan Obligasi Ritel Negara (ORI) seri ORI017 yang merupakan salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) kepada investor individu yang bisa digunakan sebagai alternatif investasi. ORI017 merupakan seri ORI ke-17 yang diterbitkan oleh pemerintah dan penjualannya bisa dilakukan secara online. Minimal pembeliannya juga relatif kecil yaitu Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. "Belinya bisa sambil nonton Drama Korea, bisa langsung investasi. Kita ada beberapa mitra distribusi. Ada banyak, ada 16 bank, 4 perusahaan sekuritas, 2 perusahaan fintech juga perusahaan khusus," sebutnya. Persyaratan pembelian cukup dengan memiliki rekening tabungan lalu menghubungi mitra distribusi. Bagi investor baru, maka diperlukan pembuatan Single Investor Identification (SID). Setelah SID didapatkan, selanjutnya memesan jenis yang diinginkan, dan dilanjutkan dengan pembayaran. Deni menyebut, pemerintah menargetkan bisa mengantongi Rp 10 triliun dari penerbitan ORI ini. meski lelang akan ditutup pada 9 Juli 2020, namun jumlahnya sudah melampaui target. Terkait dengan investasi, dia berpesan agar berinvestasi di pos yang tepat. "Yang pasti-pasti saja di ORI)17 selain aman, cuannya juga, dan bisa bahu membahu bantu negara atasi Covid-19," pungkasnya. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan awal pekan Senin (6/7/20) langsung dibuka naik 0,31% ke level 4.989,03. Selang 5 menit IHSG masih terpantau berada di zona hijau dengan apresiasi sebesar 0,55% di level 5.001,28 berhasil menembus level psikologisnya di angka 5.000.
Data perdagangan mencatat, investor asing kembali melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 9 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 276 miliar. Saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Telekomunikasi IndonesiaTbk (TLKM) dengan beli bersih sebesar Rp 14 miliar dan PT Bank Centra Asia Tbk (BBCA) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 7,5 miliar. Sejalan dengan IHSG, bursa di kawasan Asia terpantau hijau, Hang Seng Index di Hong Kong naik 1,92%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 1,44%, sedangkan Indeks Kospi di Korea Selatan juga naik 1,27%. Beralih ke bursa saham Amerika Serikat (AS) yakni Wall Street, pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (Jumat pagi waktu Indonesia) terapresiasi menyusul laporan data pekerjaan AS yang lebih baik dari pekiraan. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 92,39 poin atau 0,4% menjadi 25.827,36, Nasdaq naik 53,00 poin atau 0,5% menjadi 10.207,63 dan S&P 500 menguat 14,15 poin atau 0,5% menjadi 3.130,01. Naiknya bursa Wall Street terjadi di tengah laporan data dari Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan rekor lonjakan dalam pekerjaan di bulan Juni. Laporan itu mengatakan pekerjaan penggajian non-pertanian melejit sebesar 4,8 juta pekerjaan pada bulan Juni setelah melonjak 2,7 juta pekerjaan pada bulan Mei. Sementara para ekonom telah memperkirakan lapangan kerja akan meningkat hanya sekitar 3,0 juta pekerjaan. Departemen Tenaga Kerja juga mengatakan tingkat pengangguran turun menjadi 11,1% pada bulan Juni dari 13,3% pada bulan Mei. Di saat tingkat pengangguran diperkirakan akan turun ke 12,3%. "Peningkatan 4,8 juta dalam penggajian non-pertanian pada bulan Juni memberikan konfirmasi lebih lanjut bahwa rebound ekonomi awal telah jauh lebih cepat daripada yang kami dan sebagian besar lainnya perkirakan," kata Michael Pearce, Ekonom Senior AS di Capital Economics, melansir RTTNews. Selain itu, data ekonomi yang menggembirakan lainnya juga menopang kinerja ekuitas, indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) bulan Juni naik menjadi 52,6 dari 43,1 pada Mei. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi. Sementara itu, pesanan baru untuk barang-barang manufaktur AS menunjukkan rebound besar di bulan Mei, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada hari Kamis kemarin. Pesanan pabrik melonjak 8,0% pada Mei setelah anjlok 13,5% pada April. Data-data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan, mensinyalir bahwa perekonomian Negeri Paman Sam tersebut mulai pulih dari hantaman keras pandemi Covid-19. Sementara itu dari dalam negeri, pelaku pasar juga tertuju pada rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia (per Juni) yang bakal diumumkan pagi nanti. Tradingeconomics memperkirakan angka indeks tersebut bakal di level 84, atau membaik dari posisi Mei sebesar 77,8. Jika proyeksi tersebut terkonfirmasi, maka penguatan inflasi pada Juni lalu pun semakin jelas mengirimkan sinyal bahwa selera konsumsi masyarakat kembali meningkat. Inflasi Juni tercatat sebesar 0,18% (secara bulanan) atau jauh di atas konsensus pasar di posisi 0,04%. Sumber pembentuk inflasi berasal dari kenaikan harga pangan, transportasi, kesehatan dan rekreasi yang mengindikasikan bahwa Pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memang menggairahkan kembali aktivitas konsumsi dan ekonomi. Dengan geliat konsumsi, maka ada peluang perekonomian kembali terkatrol apalagi di tengah perkembangan temuan vaksin anti-corona (strain terbaru) dari beberapa negara maju. Saham sektor konsumer, perjalanan, dan ritel berpeluang terkena aksi beli setelah sektor tersebut tertekan beberapa bulan terakhir akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, saham ritel masih harus menanti tren pemulihan yang bakal tercermin dari rilis penjualan ritel Mei. Tradingeconomics memperkirakan angkanya masih -23%, melanjutkan tren koreksi April yang melemah 16,9% Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Jumat (3/7/2020) cukup impresif, dengan penguatan yang sebesar 24,31 poin atau 0,66% ke level 4.991,09 setelah asing mulai masuk pasar saham.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 3,17 triliun, dengan investor asing beli bersih (net buy) sebesar Rp 21,46 miliar di semua pasar. Selain itu, volume transaksi tercatat 4,28 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 387.935 kali transaksi. Saham-saham yang naik di antaranya saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) naik 12,28%, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menguat 6,17%, PT JAPFA Tbk (JPFA) melambung 6,09%, sedangkan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 4,35% dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menguat 4,23%. Apresiasi IHSG sesi I terdorong oleh naiknya bursa Wall Street kemarin. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 92,39 poin atau 0,4% menjadi 25.827,36, Nasdaq naik 53,00 poin atau 0,5% menjadi 10.207,63 dan S&P 500 menguat 14,15 poin atau 0,5% menjadi 3.130,01. Reli Wall Street datang setelah rilis laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan rekor lonjakan dalam pekerjaan di bulan Juni. Laporan itu mengatakan pekerjaan penggajian non-pertanian melejit sebesar 4,8 juta pekerjaan pada bulan Juni setelah melonjak 2,7 juta pekerjaan pada bulan Mei. Sementara para ekonom telah memperkirakan lapangan kerja akan meningkat hanya sekitar 3,0 juta pekerjaan. Departemen Tenaga Kerja juga mengatakan tingkat pengangguran turun menjadi 11,1% pada bulan Juni dari 13,3% pada bulan Mei. Di saat tingkat pengangguran diperkirakan akan turun ke 12,3%. Sejalan dengan IHSG, bursa di kawasan Asia juga terpantau hijau, Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,84%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 0,22%, sedangkan STI Singapore juga naik 0,63%. Pada perdagangan sesi II IHSG cenderung bertahan di zona hijau karena pelaku pasar masih bereuforiovid-19 dan mengabaikan data penambahan jumlah kasus baru terinfeksi virus corona untuk sementara waktu. Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG masih bermain di area resistance, dengan garis BB yang semakin melebar maka pergerakan selanjutnya cenderung untuk menguat. Untuk melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level resistance yang berada di area 5.010 hingga area 5.035. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati level support yang berada di area 4.970 hingga area 4.950. Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang berada di wilayah positif, maka kecenderungan pergerakan IHSG untuk menguat. Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Saat ini RSI berada di area 69, dengan garis yang terpantau mendatar artinya pergerakan masih cenderung menguat terbatas, sebelum tekoreksi karena RSI yang mendekati level 80 yang menjadi area overbought atau jenuh beli. Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di level resistance, dengan garis BB yang semakin melebar maka pergerakan selanjutnya masih menguat. Hal ini juga terkonfirmasi dengan MACD yang berada di wilayah positif. Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Harga emas Pegadaian khusus batangan 1 gram cetakan Antam hari ini, Kamis (2/7/2020) naik 0,11% atau Rp 1.000 pada Rp 936.000/gram dari harga sebelumnya.
Sementara untuk harga emas ukuran 100 gram di Pegadaian hari ini juga mengalami kenaikan yang sebesar 0,11% berada di Rp 89,802 juta dari harga sebelumnya Rp 89,699 juta per batang. Adapun khusus harga 0,5 gram emas hari ini Kamis (2/7/2020) naik Rp 1.000 alias seceng ke Rp 502.000 dari harga sebelumnya di Rp 501.000 pada hari Rabu kemarin. Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas cetakan Antam di Pegadaian hari ini juga naik seceng, ditetapkan pada Rp 917.000/gram, dari posisi kemarin Rp 916.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Pegadaian jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut. Pembelian logam mulia ini dapat dilakukan dengan cara tunai (cash), kredit dan arisan di Gerai Pegadaian. Harga hampir sama dengan pasaran, hanya saja pegadaian memberikan harga pembelian kembali (buyback) yang lebih tinggi dari pasaran. Selain memanfaatkan emas Antam, tabungan emas di Pegadaian juga menggunakan emas cetakan PT UBS. Kenaikan harga emas Pegadaian tersebut seiring dengan reli harga emas dunia di pasar spot di tengah meningkatnya kekhawatiran yang ditimbulkan oleh penyebaran virus corona (Covid-19) terhadap pertumbuhan ekonomi global termasuk Indonesia yang dapat berujung pada resesi. Dalam rilis tersebut, IMF memprediksi perekonomian global di tahun ini akan berkontraksi atau minus 4,9% lebih dalam ketimbang proyeksi yang diberikan pada bulan April lalu minus 3%. Itu artinya, resesi perekonomian global di tahun ini bisa semakin dalam. Sentimen positif harga emas juga didukung oleh rencana stimulus besar-besaran sejumlah negara dan pelonggaran moneter lebih lanjut oleh beberapa bank sentral di seluruh dunia. Langkah-langkah stimulus besar-besaran inilah yang cenderung mendukung harga emas karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. Emas adalah investasi yang menarik selama periode ketidakpastian politik dan ekonomi Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan |
Archives
July 2021
Categories |