PT Equityworld Futures Medan- - hingga pertengahan perdagangan Selasa (11/5/2021). Melihat pergerakan tersebut dan penguatan tajam kemarin, rupiah hampir pasti akan membukukan penguatan 4 pekan beruntun. Besok hingga Jumat pasar dalam negeri libur dalam rangka Hari Raya Idul Fitri.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,11% ke Rp 14.180/US$, setelahnya sempat melemah 0,1% ke Rp 14.210/US$. Rupiah kemudian kembali menguat 0,04% ke Rp 14.190/US$ pada pukul 12:00 WIB. Rupiah sudah membukukan penguatan 3 pekan beruntun, dan kemarin mampu menguat 0,6%. Sehingga rupiah berpeluang mencatat penguatan 4 pekan beruntun. Apalagi di pasar non-deliverable forward (NDF) rupiah lebih kuat siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi. Periode Kurs Pukul 8:31 WIB Kurs Pukul 11:54 WIB 1 Pekan Rp14.207,50 Rp14.161,3 1 Bulan Rp14.245,00 Rp14.203,0 2 Bulan Rp14.294,50 Rp14.254,0 3 Bulan Rp14.347,00 Rp14.305,0 6 Bulan Rp14.500,00 Rp14.468,0 9 Bulan Rp14.660,00 Rp14.621,0 1 Tahun Rp14.820,00 Rp14.762,6 2 Tahun Rp15.497,20 Rp15.493,5 NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London. Baca: Kurs Dolar Australia Bergerak Tipis-Tipis Pasca Jeblok 0,75% Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia. Rupiah memang sedang garang dalam beberapa pekan terakhir, sebabnya aliran modal yang kembali masuk ke pasar obligasi. Sejak bulan April lalu hingga hingga 4 Mei, tercatat capital inflow di pasar obligasi nyaris Rp 15 triliun, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan. Rupiah hari ini masih mampu menguat meski Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil Survei Penjualan Eceran periode Maret 2021. Hasilnya, penjualan eceran yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) naik 6,1% dibandingkan Februari 2021. Jauh membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang -2,7%. Namun secara tahunan (year-on-year/yoy), penjualan ritel mengalami kontraksi. Pada Maret 2021, IPR turun 14,6% yoy meski membaik ketimbang Februari 2021 yang terkontraksi 18,1% yoy. Sementara untuk April 2021, BI memperkirakan penjualan ritel akan meningkat baik secara bulanan maupun tahunan. Untuk bulanan, diperkirakan terjadi pertumbuhan 11,4% sementara tahunan naik 9,8% Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
July 2021
Categories |