Minyak kembali naik setelah penurunan terbesar dalam lebih dari seminggu seiring data industri menunjukkan stok minyak mentah AS menurun, sementara OPEC dan negara-negara produsen lainnya memangkas produksi untuk meringankan stok global yang berlebih.
MInyak berjangka naik sebanyak 1 persen di New York setelah jatuh 2,7 persen pada hari Rabu di tengah penguatan dolar. Stok minyak mentah AS turun sebesar 5,04 juta barel pekan lalu, American Petroleum Institute mengatakan dalam laporan. Data pemerintah Kamis juga diperkirakan akan menunjukkan penurunan. OPEC dan 11 produsen lain membuat "upaya luar biasa" untuk memangkas produksi, menurut Sekretaris Jenderal Organisasi Negara Pengekspor Minyak. West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari, yang berakhir Jumat, naik 52 sen ke level $ 51,60 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 51,50 pada pukul 13:49 waktu Hong Kong. Total volume perdagangan yakni sekitar 59 persen di bawah rata-rata 100-hari. Kontrak kehilangan $ 1,40 ke level $ 51,08 pada hari Rabu,yang merupakan penurunan terbesar sejak 9 Januari. Berjangka lebih aktif Maret naik 42 sen ke level $ 52,31. Brent untuk pengiriman Maret menguat 57 sen, atau 1,1 persen, ke level $ 54,49 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak jatuh $ 1,55, atau 2,8 persen, ke level $ 53,92 pada hari Rabu. MInyak acuan global ini diperdagangkan pada premium $ 2,08 untuk WTI Maret. (sdm) Sumber: Bloomberg Equity World
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
July 2021
Categories |