Equity World Medan - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sempat naik tinggi pada Kamis (12/7) kemarin ke level Rp 14.435. Pagi ini, dolar AS kembali turun ke angka Rp 14.355.
Demikian dikutip detikFinance dari Reuters, Jumat (13/7/2018). Nilai tukar rupiah hari ini bergerak di level Rp 14.355 hingga Rp 14.360. Sebelumnya, presiden direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menjelaskan tekanan terhadap nilai tukar terjadi karena faktor eksternal. "Kalau hari ini (penguatan dolar) karena pengaruh global. Karena Yen juga melemah," kata Jahja saat dihubungi, Kamis (12/7). Menurut Jahja setiap kenaikan Fed Fund Rate 0,25% jika diimbangi bunga acuan BI 0,25% tidak akan cocok. BI harus menaikkan lebih tinggi dari bank sentral AS Baca juga: BI Sebut Pelemahan Rupiah Pangkas Margin Keuntungan Perusahaan Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan ada untung dan rugi dari kondisi nilai tukar tersebut. Keuntungannya, kata Piter, hal itu akan dirasakan oleh para pelaku ekspor. "Secara teori pelemahan rupiah akan meningkatkan daya saing produk ekspor karena harga menjadi lebih murah," katanya. Sedangkan kerugiannya akan dirasakan oleh para pelaku industri yang yang masih mengandalkan bahan baku dari luar negeri. Sebab, biaya produksinya akan bertambah. "Sementara untuk produk manufaktur komponen impornya tinggi. Dengan kondisi seperti ini pelemahan rupiah lebih banyak mudaratnya bagi Indonesia," tambahnya. Sumber : detik.com PT. Equityworld Medan EWF Medan Lowongan Kerja Terbaru 2018 Loker EWF Medan
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
July 2021
Categories |