PT Equityworld Futures Medan-Rupiah belum mampu bangkit melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (23/8/2022) setelah membukukan pelemahan 5 hari beruntun dengan total sekitar 1,5%. Sentimen pelaku pasar yang kurang bagus, tercermin dari jebloknya bursa saham Amerika Serikat memberikan tekanan bagi rupiah.
Rupiah sebenarnya membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.885/US$, tetapi tidak lama langsung melemah 0,1% ke Rp 14.900/US$, melansir data Refinitiv. Bursa saham AS ambrol pada perdagangan Senin, indeks Dow Jones minus nyaris 2%, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing jeblok 2,14% dan 2,55%. Pasar menanti pernyataan ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell pada simposium Jackson Hole pekan ini, terutama terkait dengan inflasi. Seandainya Powell menyatakan inflasi belum mencapai puncaknya, maka akan berdampak buruk ke pasar finansial. The Fed kemungkinan masih akan sangat agresif menaikkan suku bunga di bulan depan, rupiah pun berisiko terpukul. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Edi Susianto juga menuturkan pelemahan rupiah didominasi oleh sentimen global, khususnya pelaku pasar yang kembali khawatir terkait perlambatan pertumbuhan ekonomi global. "Hal tersebut didorong rilis data di US khususnya sektor perumahan dan sektor manufaktur yang melambat," ungkap Edi, Senin (22/8/2022). Selain itu, dia mengatakan pelaku pasar juga melihat adanya risiko perlambatan ekonomi China akibat berlanjutnya kenaikan kasus Covid-19 dan perkiraan kelangkaan energi di beberapa kawasan di Negeri Panda tersebut akibat adanya gelombang panas. Sementara itu dari dalam negeri, pengumuman kebijakan moneter BI menjadi perhatian utama. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menunjukkan sebagian besar lembaga/institusi memproyeksikan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 3,5%. Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut, 10 memproyeksi BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 3,50%. Dua lainnya memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada bulan ini. Suku bunga acuan sebesar 3,5% sudah berlaku sejak Februari 2021 atau 18 bulan terakhir. Ekonom Bank Danamon Irman Faiz mengatakan inflasi inti dan stabilitas rupiah masih terkendali. Kondisi ini menjadi modal bagi BI dalam mempertahankan suku bunga acuan pada bulan ini. "Data inflasi inti dan pergerakan rupiah cenderung masih dalam appetite BI," tutur Irman, kepada CNBC Indonesia. Meski demikian, jika Pertalite dinaikkan, maka ada kemungkinan BI akan menaikkan suku bunga guna meredam inflasi. Isu kenaikan Pertalite menjadi salah satu pemicu jebloknya rupiah sejak pekan lalu. Irman mengatakan kenaikan suku bunga BI akan sangat ditentukan oleh kebijakan pemerintah terkait energi. Jika pemerintah menaikkan harga Pertalite maka hal tersebut bisa mengubah arah kebijakan BI. "Kemungkinan bulan depan BI baru menyesuaikan jika inflasi inti naik di atas 3% atau Pertalite jadi dinaikkan oleh pemerintah," ujarnya. Jika BI memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga, rupiah tentunya akan lebih bertenaga Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan
0 Comments
PT Equityworld Futures Medan- Perekonomian dunia sedang dihantui oleh ancaman resesi dan lonjakan inflasi yang dialami oleh berbagai negara.
Meskipun ekonomi Indonesia sudah bisa dibilang aman hingga kuartal II 2022, namun dengan ancaman resesi tersebut membuat banyak orang sadar pentingnya memiliki dana darurat. Termasuk juga kesadaran terhadap investasi jangka panjang cukup penting. Masyarakat saat ini sudah semakin sadar terhadap manfaat investasi. Setidaknya masih terdapat sejumlah kelas aset lain atau bagian dari kelas aset yang secara historis terbukti dapat melindungi harta yang nilainya kian menciut akibat tingginya angka inflasi. Investor biasanya diberitahu ketika inflasi melonjak, salah satu keputusan yang terbaik adalah mengkonversi uang ke dalam aset fisik yang bergerak di atas lonjakan harga, dengan real estate merupakan yang paling sering disarankan sebagai pilihan terbaik. Namun, aset fisik khususnya properti tentu bukan pilihan banyak orang karena memakan biaya transaksi yang signifikan, serta tidak dapat dibeli semudah atau secepat aset investasi lain. Terkait pilihan investasi lain, ada juga yang biayanya tidak terlalu mahal tetapi pergerakannya seringkali bergejolak dan memiliki kinerja yang tidak konsisten selama periode inflasi tinggi. Pilihan terbaik selanjutnya biasanya adalah menyeimbangkan kembali portofolio saham untuk memindahkannya ke industri yang bekerja dengan baik dalam situasi ekonomi dengan inflasi tinggi. Berikut adalah sejumlah instrumen investasi yang menarik untuk dilirik dalam kondisi perekonomian dengan inflasi tinggi. Komoditas Ketika inflasi menghantam, komoditas biasanya mengalami kenaikan paling tinggi. Hal ini karena butuh waktu lama untuk membangun kapasitas baru untuk memenuhi permintaan. Saham emiten tambang, CPO, migas, dan produsen komoditas lainnya secara konsisten terus mengungguli kinerja pasar secara keseluruhan. Harga minyak dan batu bara naik puluhan hingga ratusan persen tahun ini. Sementara saham tambang, khususnya batu bara, dan perusahaan minyak melonjak tajam dengan indeks energi merupakan sektor terbaik tahun ini. Meski masih relatif asing, komoditas dapat diperdagangkan melalui bursa berjangka, yang pengembalian jangka panjangnya lebih bergantung pada perbedaan antara berbagai harga berjangka daripada komoditas yang mendasarinya. Meski demikian perdagangan berjangka juga memiliki ancaman khusus seperti apa yang dikenal oleh trader sebagai contango, yakni ketika harga berjangka lebih tinggi dari harga spot yang diharapkan ketika kontrak berjangka jatuh tempo. Contango berarti investor jangka panjang terus-menerus membeli tinggi dan kemudian menjual rendah, menghasilkan pengembalian "putaran" negatif. Sejumlah komoditas sudah mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan dan berada di contango. Sehingga investor harus berpikir berapa besar kenaikan harga yang cukup untuk menutupi kerugian. Saham Dalam kondisi inflasi tinggi atau bahkan sampai resesi, pasar saham secara keseluruhan biasanya akan memberikan pengembalian negatif. Akan tetapi hal tersebut tidak pukul rata, artinya sejumlah sektor dapat mengalami penguatan dan sektor lainnya terkoreksi dalam. Sejumlah pandangan umum menyarankan agar investor mengoleksi value stock yang memiliki fundamental bagus, daripada growth stock yang menawarkan pertumbuhan bisnis tinggi, seperti sektor teknologi. Selain itu sejumlah sektor juga menawarkan peluang investasi kala suku bunga tinggi, termasuk sektor energi hingga finansial. Emas Bagaimana? Inflasi yang tinggi dan ambruknya pasar saham AS beberapa waktu lalu ternyata tidak banyak berpengaruh pada harga emas di paruh pertama tahun ini. Tetapi memang benar bahwa emas, secara historis, berkinerja baik ketika inflasi tinggi, mempertahankan nilainya bahkan di negara-negara di mana inflasi melonjak hingga dua digit, menurut sebuah studi untuk Credit Suisse oleh akademisi Elroy Dimson, Paul Marsh dan Mike Staunton. Permasalahan utama dengan emas adalah dalam situasi normal cenderung memiliki kinerja kurang baik dibandingkan saham dan tidak memberikan pendapatan. Karena nilai emas ditopang oleh anggapan bahwa orang lain menganggapnya berharga, emas juga rentan terhadap apa pun yang mengancam status tersebut. Setelah emas naik mendekati rekor pada bulan Maret, harganya merosot selama tiga bulan dan mengalami penurunan kuartalan terbesar dalam lebih dari setahun. Tekanan pada emas tampaknya akan bertahan di paruh kedua tahun ini. The Federal Reserve telah mempercepat kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi. Hal tersebut telah mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah dan dolar AS ke level tertinggi multi-tahun, menyeret harga emas turun lebih dari 10% dari posisi tertinggi 2022. Gejolak pasar, inflasi dan perang umumnya diperkirakan akan meningkatkan harga emas, yang dihargai karena stabilitasnya. Tetapi investor melihat kombinasi hasil yang lebih tinggi dan dolar yang meningkat sebagai sentimen yang dapat merusak performa logam mulia Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Harga emas mulai bersinar. Pada perdagangan Kamis (18/8/2022) pukul 06:30 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.763,49 per troy ons. Naik 0,14%.
Penguatan emas hari ini memutus kinerja negatif emas yang sudah berlangsung sejak awal pekan ini. Pada Rabu (17/8/2022), harga emas menyusut 0,82% per troy ons. Dalam sepekan, harga emas masih melemah 1,45% secara point to point. Walau dalam sebulan harga masih meningkat 3,2%. Analis StoneX Rhona O'Connell mengatakan penguatan emas disebabkan semakin jelasnya arah pergerakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) setelah keluarnya risalah pertemuan the Federal Open Market Committee (FOMC). The Fed memang menegaskan sikapnya untuk tidak mengendurkan kebijakan agresifnya. Namun, hal itu diperkirakan pelaku pasar emas. Risalah tersebut juga menunjukkan jika pejabat The Fed belum melihat sinyal kuat dari pelemahan inflasi meskipun inflasi sudah melandai ke 8,5% (year on year/yoy) pada Juli, dari 9,1% (Juni). Dalam risalah yang keluar pada Kamis dini hari waktu Indonesia, the Fed tidak memberi petunjuk khusus berapa mereka akan menaikkan suku bunga dalam pertemuan September mendatang. The Fed hanya mengatakan jika mereka akan tetap memonitor dengan dekat data-data ekonomi sebelum membuat kebijakan. "The Fed telah memberikan sinyal-sinyal tersebut tiga minggu lalu. Tidak ada yang berubah, risalah itu hanya menekankan saja," tutur O'Connell, kepada Reuters. Kebijakan the Fed yang agresif pada Mei-Juli lalu membuat emas jatuh dari level psikologisnya US$ 1.800 per troy ons. "Pelaku pasar emas melihat risalah the Fed lebih dovish dari yang mereka duga dan ini membuat harga emas naik," tutur analis Standard Chartered Suki Cooper Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Ekonomi Indonesia sudah bisa dibilang aman hingga kuartal II 2022. Namun bukan berarti ancaman resesi dan inflasi yang dialami berbagai negara membuat sebagian banyak orang sadar pentingnya memiliki dana darurat. Meski begitu, banyak juga orang yang menyadari bahwa investasi jangka panjang cukup penting.
Setidaknya masih terdapat sejumlah kelas aset lain atau bagian dari kelas aset yang secara historis terbukti dapat melindungi harta yang nilainya kian menciut akibat tingginya angka inflasi. Investor biasanya diberitahu ketika inflasi melonjak, salah satu keputusan yang terbaik adalah mengkonversi uang ke dalam aset fisik yang bergerak di atas lonjakan harga, dengan real estate merupakan yang paling sering disarankan sebagai pilihan terbaik. Namun, aset fisik khususnya properti tentu bukan pilihan banyak orang karena memakan biaya transaksi yang signifikan, serta tidak dapat dibeli semudah atau secepat aset investasi lain. Terkait pilihan investasi lain, ada juga yang biayanya tidak terlalu mahal tetapi pergerakannya sering kali bergejolak dan memiliki kinerja yang tidak konsisten selama periode inflasi tinggi. Pilihan terbaik selanjutnya biasanya adalah menyeimbangkan kembali portofolio saham untuk memindahkannya ke industri yang bekerja dengan baik dalam situasi ekonomi dengan inflasi tinggi. Berikut adalah sejumlah instrumen investasi yang menarik untuk dilirik dalam kondisi perekonomian dengan inflasi tinggi. Komoditas Ketika inflasi menghantam, komoditas biasanya mengalami kenaikan paling tinggi. Hal ini karena butuh waktu lama untuk membangun kapasitas baru untuk memenuhi permintaan. Saham emiten tambang, CPO, migas, dan produsen komoditas lainnya secara konsisten terus mengungguli kinerja pasar secara keseluruhan. Harga minyak dan batu bara naik puluhan hingga ratusan persen tahun ini. Sementara saham tambang, khususnya batu bara, dan perusahaan minyak melonjak tajam dengan indeks energi merupakan sektor terbaik tahun ini. Meski masih relatif asing, komoditas dapat diperdagangkan melalui bursa berjangka, yang pengembalian jangka panjangnya lebih bergantung pada perbedaan antara berbagai harga berjangka daripada komoditas yang mendasarinya. Baca: Ekonomi Dunia 2023 Gelap, Ramalan Harga Minyak Bikin Ngeri! Meski demikian perdagangan berjangka juga memiliki ancaman khusus seperti apa yang dikenal oleh trader sebagai contango, yakni ketika harga berjangka lebih tinggi dari harga spot yang diharapkan ketika kontrak berjangka jatuh tempo. Contango berarti investor jangka panjang terus-menerus membeli tinggi dan kemudian menjual rendah, menghasilkan pengembalian "putaran" negatif. Sejumlah komoditas sudah mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan dan berada di contango. Sehingga investor harus berpikir berapa besar kenaikan harga yang cukup untuk menutupi kerugian. Saham Dalam kondisi inflasi tinggi atau bahkan sampai resesi, pasar saham secara keseluruhan biasanya akan memberikan pengembalian negatif. Akan tetapi hal tersebut tidak pukul rata, artinya sejumlah sektor dapat mengalami penguatan dan sektor lainnya terkoreksi dalam. Sejumlah pandangan umum menyarankan agar investor mengoleksi value stock yang memiliki fundamental bagus, daripada growth stock yang menawarkan pertumbuhan bisnis tinggi, seperti sektor teknologi. Selain itu sejumlah sektor juga menawarkan peluang investasi kala suku bunga tinggi, termasuk sektor energi hingga finansial. Emas Bagaimana? Inflasi yang tinggi dan ambruknya pasar saham AS beberapa waktu lalu ternyata tidak banyak berpengaruh pada harga emas di paruh pertama tahun ini. Tetapi memang benar bahwa emas, secara historis, berkinerja baik ketika inflasi tinggi, mempertahankan nilainya bahkan di negara-negara di mana inflasi melonjak hingga dua digit, menurut sebuah studi untuk Credit Suisse oleh akademisi Elroy Dimson, Paul Marsh dan Mike Staunton. Permasalahan utama dengan emas adalah dalam situasi normal cenderung memiliki kinerja kurang baik dibandingkan saham dan tidak memberikan pendapatan. Karena nilai emas ditopang oleh anggapan bahwa orang lain menganggapnya berharga, emas juga rentan terhadap apa pun yang mengancam status tersebut. Setelah emas naik mendekati rekor pada bulan Maret, harganya merosot selama tiga bulan dan mengalami penurunan kuartalan terbesar dalam lebih dari setahun. Tekanan pada emas tampaknya akan bertahan di paruh kedua tahun ini. The Federal Reserve telah mempercepat kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi. Hal tersebut telah mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah dan dolar AS ke level tertinggi multi-tahun, menyeret harga emas turun lebih dari 10% dari posisi tertinggi 2022. Gejolak pasar, inflasi dan perang umumnya diperkirakan akan meningkatkan harga emas, yang dihargai karena stabilitasnya. Tetapi investor melihat kombinasi hasil yang lebih tinggi dan dolar yang meningkat sebagai sentimen yang dapat merusak performa logam mulia Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Harga mayoritas kripto utama cenderung melemah pada perdagangan Rabu (10/8/2022), di mana investor cenderung wait and see menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode Juli 2022.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:11 WIB, Bitcoin merosot 3,65% ke harga US$ 22.942,06/koin atau setara dengan Rp 340.460.170/koin (asumsi kurs Rp 14.840/US$). Sedangkan Ethereum ambles 4,66% ke posisi US$ 1.688,34/koin atau Rp 25.054.966/koin. Sedangkan koin digital (token) alternatif (alternate coin/altcoin) Solana ambrol 5,01% ke US$ 39,9/koin (Rp 592.116/koin) dan Polkadot tergelincir 5,13% ke US$ 8,72/koin (Rp 129.405/koin). Bitcoin kembali menyentuh kisaran harga US$ 22.000, setelah selama dua hari beruntun bertahan di kisaran US$ 23.000. Investor cenderung memasang mode wait and see jelang rilis data inflasi AS pada periode Juli 2022. Pada malam hari ini waktu Indonesia, data inflasi AS dari sisi konsumen (Indeks Harga Konsumen/IHK) pada periode Juli 2022 akan dirilis. IHK Negeri Paman Sam pada bulan lalu diperkirakan akan sedikit menurun ke angka 8,7%. Hal ini karena adanya penurunan harga minyak mentah dunia dan akan memberikan sinyal mengenai langkah selanjutnya dari bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Kini, investor mengamati dengan cermat mengenai bagaimana perjuangan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) melawan inflasi. Jika IHK AS tumbuh di atas ekspektasi konsensus pasar di angka 8,7%, maka aset berisiko seperti saham dan kripto kemungkinan akan mengalami koreksi karena ekspektasi pasar bahwa The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunganya. Menurut CME FedWatch, alat yang mengukur probabilitas dan kemungkinan tingkat kenaikan suku bunga di masa depan, kini menunjukkan kemungkinan 70% dari kenaikan suku bunga 75 basis poin (bp) lainnya, yang akan menyamai kenaikan suku bunga terakhir yang diumumkan pada Juni 2022. Namun, jika tingkat inflasi turun di bawah perkiraan, prospek kenaikan 75 bp kemungkinan akan menurun dan pasar kripto akan merespons secara positif. Di lain sisi, bursa kripto terbesar kedua di dunia yakni Coinbase mengatakan bahwa aktivitas perdagangan pada kuartal II-2022 telah jatuh hampir 30% dari kuartal I-2022 dan pendapatan telah meleset dari perkiraan analis rata-rata. "Kami melewati kuartal kedua tahun ini cukup sulit dan hal ini sejatinya tidak dialami Coinbase saja, tetapi juga dialami oleh sebagian besar perusahaan kripto," kata Emilie Choi, President dan COO Coinbase mengatakan kepada Bloomberg TV. Bursa kripto telah diterpa oleh hambatan yang sama yang menimpa industri aset digital lainnya, mendorong perusahaan untuk memberhentikan sekitar 20% dari tenaga kerjanya sebagai bagian dari inisiatif pemotongan biaya. Baru-baru ini, pengaduan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS di Delaware oleh pemegang saham Donald Kocher atas nama Coinbase Global Inc. menuduh kepemimpinan perusahaan membuat "pernyataan palsu dan menyesatkan" dalam pengajuan publik perusahaan menjelang pencatatan langsungnya pada April 2021. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-Harga mayoritas kripto utama cenderung kembali menguat pada perdagangan Selasa (9/8/2022), di tengah tanda-tanda harapan bahwa inflasi akan segera terkendali tanpa memicu resesi yang curam.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, Bitcoin melesat 2,31% ke harga US$ 23.794,04/koin atau setara dengan Rp 353.579.434/koin (asumsi kurs Rp 14.860/US$). Sedangkan Ethereum melonjak 3,92% ke posisi US$ 1.766,31/koin atau Rp 26.247.367/koin. Sedangkan koin digital (token) alternatif (alternate coin/altcoin) Polkadot terpantau melejit 4,93% ke posisi US$ 9,15/koin (Rp 135.969/koin) pada hari ini. Meski Bitcoin terpantau menguat, tetapi token terbesar berdasarkan kapitalisasi pasarnya tersebut masih cenderung bertahan di kisaran US$ 23.000 pada hari ini. Penguatan Bitcoin, yang sempat terkoreksi ke kisaran US$ 22.000, terjadi setelah data ketenagakerjaan AS pada periode Juli 2022 dilaporkan tumbuh positif. Bitcoin telah reli selama empat hari terakhir, di tengah tanda-tanda harapan bahwa inflasi akan segera terkendali tanpa memicu resesi yang curam. "Bitcoin tetap mendekati level tertinggi baru-baru ini karena para trader mencari untuk melihat apakah musim dingin kripto telah berakhir," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior Oanda, dikutip dari CoinDesk. Di lain sisi, Ethereum lebih unggul dari Bitcoin dalam beberapa hari terakhir, menandakan bahwa selera risiko investor kripto sepertinya sudah mulai pulih. Ethereum, altcoin terbesar sekaligus kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini diperdagangkan di kisaran harga US$ 1.700. Pada perdagangan kemarin, Ethereum diperdagangkan di kisaran US$ 1.600. Saat ini, investor global termasuk investor kripto memfokuskan perhatiannya kepada rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), di mana mereka berharap bahwa inflasi melandai. Dengan harapan pasar tersebut, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) juga diharapkan tidak akan menaikkan kembali suku bunga acuannya. "Pekan ini, semua mata tertuju pada inflasi di AS," kata Jeff Dorman, kepala investasi perusahaan jasa keuangan Arca, sebagaimana dilansir dari CoinDesk. "Pasar masih mengharapkan bahwa inflasi dapat melandai, di mana mereka melihat tanda-tanda bahwa inflasi sudah mencapai puncaknya, dengan harga komoditas turun drastis dari level tertingginya," tambah Dorman. Meski sentimen pasar pada hari ini cenderung mengarah positif, tetapi ada kabar kurang menggembirakan datang dari AS. Departemen Keuangan AS telah melarang semua orang AS menggunakan layanan pencampuran kripto terdesentralisasi yakni Tornado Cash. Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC), sebuah badan pengawas yang bertugas mencegah pelanggaran sanksi, pada Senin kemarin menambahkan Tornado Cash ke daftar Warga Negara yang Ditunjuk Khususnya, penghitungan orang, entitas, dan alamat cryptocurrency yang masuk daftar hitam. Tornado Cash telah menjadi alat utama untuk Lazarus Group, kelompok peretasan Korea Utara yang terkait dengan peretasan Jaringan Ronin Axie Infinity senilai US$ 625 juta pada Maret lalu. Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan PT Equityworld Futures Medan-HMata uang kripto atau cryptocurrency kian populer, penggunanya pun kini tersebar di seluruh dunia begitu pula dengan platform kripto yang kini sudah. Namun dengan makin banyaknya orang yang mengandalkan kripto, tangan-tangan para penjahat siber pun mulai beraksi.
Selama bertahun-tahun, peretas telah mengeksploitasi kerentanan dalam dunia kripto. Mereka bahkan menargetkan cryptocurrency secara langsung, dan telah memanfaatkan berbagai celah untuk keuntungan mereka. Sampai saat ini, para hacker telah berhasil membobol berbagai platform cryptocurrency dan menyebabkan kerugian total US$ 7 miliar atau sekitar Rp 105 triliun. Namun, seperti yang diketahui beberapa kripto telah meroket nilainya dalam beberapa tahun terakhir. Ini berarti jika peretas menyimpan semua kripto yang mereka curi dan menguangkannya mereka akan memiliki kekayaan senilai lebih dari US$ 40 miliar. Daftar pencurian cryptocurrency terbesar Dari banyak kejadian, ada 7 kasus pembobolan platform kripto terbesar yang pernah terjadi. Apa saja? Dan berapa kerugian yang platform kripto ini derita? Berikut selengkapnya, dikutip dari Comparitech, Senin (8/8/2022). 1. Ronin Network (Axie Infinity) Axie Infinity (Dok. axieinfinity.com)Foto: Axie Infinity (Dok. axieinfinity.com) Pada tanggal 29 Maret 2022, Ronin Network, jaringan crypto berbasis game, mengumumkan telah diretas dan total US$620 juta (sekitar Rp 9,3 triliun) telah dicuri. Ini terdiri dari 173.600 dalam ETH (bernilai hanya kurang dari US$595 juta USD) dan US$25,5 juta dalam USD, menjadikannya pencurian kripto terbesar hingga saat ini. Ronin Network, yang mendukung gim Axie Infinity dari Sky Mavis, mengatakan bahwa node validator Ronin dan Axie DAO-nya telah terkompromi dengan dana yang terkuras dalam dua transaksi. Departemen Keuangan AS kemudian mengaitkan pencurian itu dengan kelompok Lazarus Korea Utara. 2. Poly Network Pada Agustus 2021, seorang peretas menyerang Poly Network dengan mengeksploitasi kerentanan dalam sistemnya dan berhasil mencuri dana senilai lebih dari US$600 juta (sekitar Rp 8,9 triliun). Namun para peretas tidak bisa menyimpan seluruh dana tersebut. Sebagai gantinya, peretas berbicara kepada platform dan setuju untuk mengembalikan sebagian besar uang, kecuali US$33 juta tether (USDT) yang telah dibekukan oleh penerbit. Belum berakhir, sebagian dana yang dicuri sebesar $200 juta menyangkut di akun yang memerlukan kata sandi dari peretas dan Poly Network. Untuk sementara, peretas menolak menyerahkan milik mereka. Itu sampai Poly Network memohon agar mereka melepaskannya. Perusahaan bahkan mengeluarkan US$500 ribu sebagai isyarat untuk menemukan kerentanan sistem, dan bahkan menawari mereka pekerjaan. 3. Coincheck Pada Januari 2018, Coincheck yang berbasis di Jepang memiliki token NEM (XEM) yang dicuri hingga lebih dari US$530 juta. Peretas mengeksploitasi fakta bahwa mata uang itu disimpan dalam dompet "panas", yang berarti mata uang itu terhubung ke server dan secara efektif "online" (dompet dingin adalah tempat menyimpan dana yang tidak terhubung dengan internet). Pengembang NEM dapat mengidentifikasi koin yang dicuri dan menandainya, tetapi ada spekulasi bahwa dana tersebut tersedia di pasar gelap. Namun, karena koin-koin itu kehilangan banyak nilainya setelah serangan itu, kecil kemungkinan ada yang tertarik. 4. MT Gox Ini adalah peretasan skala besar pertama di bursa dan masih merupakan pencurian Bitcoin terbesar. Namun, perampokan MT Gox tidak hanya terjadi pada satu peristiwa saja. Sebaliknya, platform tersebut telah kebocoran dana sejak 2011, hingga akhirnya ditemukan pada Februari 2014. Selama beberapa tahun, peretas mencuri 100.000 Bitcoin dari bursa dan 750.000 Bitcoin dari pelanggan bursa. Pada saat itu, seluruh Bitcoin ini bernilai US$ 470 juta. MT Gox jatuh ke jurang likuidasi tak lama setelah peretasan dengan likuidator berhasil mendapatkan kembali sekitar 200.000 Bitcoin yang dicuri. 5. Wormhole Ilustrasi Ethereum. (Photo by Executium on Unsplash)Foto: Ilustrasi Ethereum. (Photo by Executium on Unsplash) Dalam pencurian kripto besar pertama tahun 2022, platform kripto Wormhole dieksploitasi hingga kehilangan US$ 326 juta. Platform ini bertindak sebagai jembatan komunikasi antara Solana, saingan Ethereum yang baru-baru ini mendapatkan daya tarik dan jaringan keuangan terdesentralisasi lainnya. Pada 2 Februari 2022, peretas dapat mengeksploitasi kerentanan, menyebabkan Wormhole menutup platformnya saat diselidiki. Kemudian dilaporkan bahwa 120 ribu Ether (wETH) yang telah dicuri. 6. KuCoin Pada September 2020, KuCoin mengonfirmasi bahwa peretas telah mendapatkan kunci pribadi ke dompet panas mereka sebelum menarik sejumlah besar Ether (ETH) dan Bitcoin (BTC), serta Bitcoin SV (BSV), Litecoin ( LTC), XRP (XRP), Stellar Lumens (XLM), Tron (TRX), dan Tether (USDT). Sejak itu, para ahli menuduh bahwa peretas di Korea Utara adalah dalang di balik kejadian ini. 7. PancakeBunny Dalam serangan pinjaman kilat pada Mei 2021, peretas dapat menguras US$200 juta dari platform. Untuk melakukan serangan, peretas meminjamkan sejumlah besar Binance Coin (BNB) sebelum memanipulasi harganya dan membuangnya ke pasar BUNNY/BNB milik PancakeBunny. Ini memungkinkan peretas untuk mendapatkan BUNNY dalam jumlah besar melalui pinjaman kilat, membuang semua kelinci di pasar sehingga harganya turun, sebelum membayar kembali BNB melalui pancake swap Sumber : cnbcindonesia.com PT Equityworld Medan Equity world Medan Lowongan Kerja Terbaru 2020 Loker EWF Medan |
Archives
July 2021
Categories |